Tips Menanam Alpukat Mentega agar Cepat Berbuah
Tanaman Buah

Tips Menanam Alpukat Mentega agar Cepat Berbuah

Alpukat (Persea americana) merupakan tanaman buah yang berasal dari Amerika Tengah dan Meksiko. Alpukat telah banyak dikembangkan dan dibudidayakan oleh pecinta tanaman buah di seluruh dunia karena beragam manfaatnya. Alpukat termasuk tanaman buah yang sangat cocok untuk daerah tropis. Anda pun dapat menanam alpukat di rumah untuk konsumsi sendiri, sebagai buah yang memberi manfaat kesehatan bagi keluarga. Salah satu jenis alpukat yang populer adalah alpukat mentega. Jenis alpukat ini memiliki warna daging yang lebih kuning dan rasanya lebih gurih.

Apabila Anda ingin menanam alpukat mentega di rumah agar cepat berbuah, berikut beberapa tipsnya, seperti dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI.

1. Media tanam

Media tanam yang cocok untuk tanaman alpukat yaitu tanah yang gembur, lembap dan tidak tergenang air, subur, serta tidak mengandung terlalu banyak bahan organik. Tanah yang berada di sekitar pohon yang telah ditanam harus lebih tinggi dari pada tanah yang ada di sekitar pohon yang ditanam tersebut.

Baca Juga : Cara Budidaya Buah Naga, Komoditas Pertanian yang Menjanjikan

Hal ini berguna untuk menghindari genangan air yang terjadi ketika musim hujan atau pada saat tanaman disiram secara rutin. Baca juga: Cara Mudah Menanam Alpukat dari Biji di Dalam Ruangan dengan Media Air 2. Persiapan bibit alpukat Bibit yang akan digunakan untuk budidaya alpukat harus berasal dari pohon yang cukup tua. Pilih cabang pohon alpukat yang subur, dan sudah tua. Cabang tersebut tidak boleh terlalu besar dengan diameter batang sekitar 3-5 cm dan tidak memiliki cabang baru yang terlalu banyak. Kupas kulit cabang sekitar 10-15 cm, adapun pengupasan dilakukan sekitar 5-10 cm dari cabang utama.  Setelah dikupas, balut dengan tanah subur (campuran tanah, pupuk kandang dan sekam padi) dengan ketebalan 7-10 cm. Bungkus balutan tanah tersebut menggunakan sabut kelapa, siram secara rutin pagi dan sore hari. Setelah cangkokan tumbuh mengeluarkan akar, maka potong pangkal cabang yang dicangkok tersebut (sekitar 2-3cm dari cangkokan).

2. Persiapan bibit alpukat

Bibit yang akan digunakan untuk budidaya alpukat harus berasal dari pohon yang cukup tua. Pilih cabang pohon alpukat yang subur, dan sudah tua. Cabang tersebut tidak boleh terlalu besar dengan diameter batang sekitar 3-5 cm dan tidak memiliki cabang baru yang terlalu banyak. Kupas kulit cabang sekitar 10-15 cm, adapun pengupasan dilakukan sekitar 5-10 cm dari cabang utama.  Setelah dikupas, balut dengan tanah subur (campuran tanah, pupuk kandang dan sekam padi) dengan ketebalan 7-10 cm. Bungkus balutan tanah tersebut menggunakan sabut kelapa, siram secara rutin pagi dan sore hari. Setelah cangkokan tumbuh mengeluarkan akar, maka potong pangkal cabang yang dicangkok tersebut (sekitar 2-3cm dari cangkokan).

Semaikan dalam polybag atau pot, letakkan di tempat yang tidak terkena matahari langsung hingga bibit cangkokan benar-benar tumbuh. Siram secara rutin agar bibit cangkokan tersebut mampu beradaptasi dengan baik sebelum bibit ditanam di lahan permanen.

3. Menanam alpukat dari biji

Buah alpukat yang akan dijadikan bibit haruslah buah yang sudah tua diketahui kualitas rasanya. Cara menanam alpukat dari biji cukup mudah. Biji alpukat bisa langsung ditanam dengan memperhatikan posisi biji atau bisa juga disemaikan di air hingga muncul akar dan tunas pada biji.

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan budidaya alpukat dari biji adalah sebagai berikut. Menyemai biji alpukat di air Pilih buah alpukat yang sudah tua, matang dan lembut. Potong melingkar daging buah alpukat dengan hati-hati agar tidak mengenai dan merusak biji buah alpukat tersebut, lalu cuci daging buah yang menempel pada biji sampai bersih. Terdapat ujung sisi yang berbeda pada biji alpukat. Ujung sisi yang kecil merupakan bagian atas tempat tumbuh batang dan daun, adapun ujung sisi yang besar dan lebih luas merupakan bagian bawah dan tempat akar tumbuh.  Letakkan biji alpukat dalam wadah berisi air dengan memerhatikan posisi bagian atas dan bawah biji alpukat tersebut. Pastikan biji alpukat hanya terendam setengah bagian.

Menyemai biji alpukat di air Pilih buah alpukat yang sudah tua, matang dan lembut. Potong melingkar daging buah alpukat dengan hati-hati agar tidak mengenai dan merusak biji buah alpukat tersebut, lalu cuci daging buah yang menempel pada biji sampai bersih. Terdapat ujung sisi yang berbeda pada biji alpukat. Ujung sisi yang kecil merupakan bagian atas tempat tumbuh batang dan daun, adapun ujung sisi yang besar dan lebih luas merupakan bagian bawah dan tempat akar tumbuh.  Letakkan biji alpukat dalam wadah berisi air dengan memerhatikan posisi bagian atas dan bawah biji alpukat tersebut. Pastikan biji alpukat hanya terendam setengah bagian.

Letakkan wadah di tempat yang kena cahaya matahari secara langsung. Perhatikan bahwa air terus merendam bagian bawah biji alpukat. Jika air berkurang, maka tambahkan air hingga biji tetap terendam hingga setengah bagian saja. Umumnya, biji mulai terlihat retak sekitar 2-3 minggu dan akar terlihat mulai tumbuh sekitar 3-4 minggu. Ketika akar mencapai 5-7 cm dan batang juga mulai tumbuh, maka bibit siap untuk dipindahkan dan ditanam di tanah. Lubang tanam untuk pohon alpukat dibuat dengan ukuran 60 x 60 cm dan dalam 60-80 cm. Jika menanam bibit cangkok, maka buat lubang tanam relatif lebar.

Isi lubang dengan pupuk kandang hingga dua pertiga, dan biarkan lubang selama 3-4 minggu agar pupuk kandang terlebih dahulu meresap ke tanah. Menanam bibit alpukat Pindahkan bibit yang sudah disiapkan sebelumnya lubang tanam yang telah disiapkan. Buka plastik polybag secara perlahan, dan usahakan agar tanah pada polybag tidak hancur. Masukkan dan tanam bibit pada lubang tanam. Setelah bibit ditanam, maka siram dengan rutin. 4. Merawat tanaman alpukat Perawatan yang dilakukan pada tanaman alpukat tidak repot. Perawatan yang dilakukan berupa pemupukan dengan dosis yang dianjurkan dan pemangkasan.

4. Merawat tanaman alpukat

Perawatan yang dilakukan pada tanaman alpukat tidak repot. Perawatan yang dilakukan berupa pemupukan dengan dosis yang dianjurkan dan pemangkasan.

5. Panen alpukat

Pohon alpukat yang ditanam langsung dari biji tanpa melakukan sambung pucuk atau cangkok umumnya mulai berbuah di usia 10-15 tahun.  Akan tetapi, jika penanaman yang dilakukan melalui biji dan sambung pucuk atau ditanam melalui sistem vegetatif, maka umumnya akan berbuah di usia 5-8 tahun, namun tergantung pada perawatan pohon alpukat yang dilakukan setelah tanam. Pemanenan buah alpukat dianjurkan dengan memotong atau menggunting tangkai buah alpukat.

error: Content is protected !!