
Macam-Macam Metode Pemupukan pada Tanaman Budidaya
Contents
Pupuk adalah suatu bentuk bahan yang menjadi kebutuhan khusus bagi setiap tanaman. Sebelumnya, kita telah mengenal berbagai macam jenis pupuk yang sering digunakan dalam sektor perkebunan. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana teknik atau cara melakukan pemupukan yang benar.
Ada perbedaan pada aplikasi pemupukan antara tanaman semusim dengan tanaman tahunan. Pada tanaman tahunan seperti teh, kakao, kopi, kelapa, buah-buahan, dan lainnya menggunakan metode ring placement. Lain halnya dengan tanaman semusim seperti kacang-kacangan, sayuran, padi, jagung, yang menggunakan metode pemupukan secara disebar, dalam lubang, atau larikan.
Berikut ini kami rangkumkan beberapa cara pemupukan berdasarkan dari berbagai sumber.
1. Broadcasting
Broadcasting adalah metode pemupukan dangan cara menyebar pupuk secara merata pada tanah. tanaman dengan akar dangkal, tanah cukup subur, dan dosis yang tinggi atau takaran pemupukan yang banyak sangat cocok menggunakan metode pemupukan ini. Broadcasting dilakukan apabila jarak tanam rapat dan teratur dalam barisan, seperti tanaman padi. Akan tetapi, sebelum mengunakan metode ini, ada beberapa pertimbangan untuk menggunkan cara ini, yaitu:
- Tanaman ditanam pada jarak tanam yang rapat
- Tanah mempunyai kesuburan yang relatif baik
- Daya larut pupuk besar
- Tanaman memiliki akar yang dangkal
- Pupuk yang dipakai cukup banyak atau dosis permukaan tinggi
- Cara ini biasanya diaplikasikan untuk memupuk tanaman padi, kacang-kacangan, dan lainnya.
Metode ini memiliki keuntungan dan kelemahan. Keuntungan dari broadcasting adalah pengaplikasiannya yang mudah, lebih hemat waktu juga tenaga. Sementara itu, untuk kelemahannya, pemupukan dengan cara disebar memiliki potensi penguapan atau votalisasi ammonium (NH4) menjadi gas ammonia (NH3), memacu pertumbuhan gulma.
2. Ring Placement
Pada metode ini, pemupukan dilakukan dengan cara ditaburkan pada larikan tanaman yang kemudian ditutup kembali oleh tanah. Tanaman tahunan umumnya menggunakan metode pemupukan ini dengan cara menaburkan pupuk melingkari tanaman dengan jarak lurus daun dan tutup kembali dengan tanah. Berbeda dengan broadcasting yang dilakukan pada jarak tanaman rapat, ring placement justru sebaliknya. Ring placement memiliki pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut.
- Jarak tanam antar tanamaan yang dipupuk cukup jarang dan jarak antar barisan per tanaman tidak rapat
- Kesuburan tanah rendah
- Pupuk yang digunakan relatif sedikit
- Tanaman dengan perkembangan akar sedikit
- Untuk tanah tegalan atau darat
Pada metode ini, kesuburan tanah terbilang rendah jika jumlah pupuk sedikit dan persebarannya tidak merata. Akan tetapi, pengaplikasian metode ini juga memiliki keuntungan yaitu pengambilan hara pupuk oleh tanaman lebih mudah dan kehilangan hara pupuk dapat dikurangi.
3. Spot Placement
Pemupukan ini dilakukan dengan cara dibenamkan ke dalam lubang, yaitu dengan membuat lubang kurang lebih 5 sampai 10 cm di samping tanaman. Kemudian, pupuk dimasukkan ke dalam lubang dan ditutup menggunakan tanah. Salah satu tanaman yang cocok menggunakan spot placement adalah jagung, karena jarak tanam pada tanaman tersebut cukup lebar.
Spot placement memiliki keuntungan dan kelemahan. Pupuk tidak mudah menguap dan pengaplikasiannya langsung ke dalam tanah dekat dengan akar tanaman, menjadi kelebihan dari metode ini. Selain itu, kelemahan spot placement adalah waktu yang diperlukan cukup lama, takaran pupuk diatur dengan seragam tiap lubangnya.
Pemupukan melalui penyemprotan daun tanaman (Spraying)
Sebelum disemprotkan langsung kepada daun dengan menggunakan alat penyemprot seperti hand sprayer, pupuk dilarutkan terlebih dahulu dengan konsentrasi yang sangat rendah. Ada beberapa hal yang harus diketahui sebelum melakukan penyemprotan yaitu:
- Mengikuti petunjuk dalam kemasan pupuk, konsentrasi larutan pupuk yang dibuat harus sangat rendah dan tidak boleh berlebihan.
- Mulut daun (stomata) umumnya menghadap ke bawah atau bagian punggung daun, maka dari itu, pupuk daun disemprotkan ke bagian daun yang menghadap ke bawah.
- Jangan menyemprotkan pupuk ketika matahari sedang terik-teriknya. Proses pemupukan bagusnya dilakukan ketika pagi atau sore hari, karena jika dilakukan ketika cuaca sedang panas, pupuk daun akan banyak menguap daripada diserap.
- Pupuk daun hendaknya jangan disemprotkan ketika musim hujan sudah dekat. Hal ini mengantisipasi agar pupuk tidak hanyut terbawa oleh air hujan yang mengakibatkan kerugian.
- Jangan lupa untuk membaca keterangan atau petunjuk pemakaian pada kemasan pupuk

