
Kuota Pupuk Subsidi Terbatas, Mentan Ajak Petani Beralih ke Pertanian Organik
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak petani berubah ke pupuk organik atau hayati dan tidak tergantung terhadap pemanfaatan pupuk kimia.
Syahrul menjelaskan, untuk tingkatkan produktivitas pertanian diperlukan pupuk yang mencukupi. Namun, di tengah keterbatasan alokasi pupuk subsidi dan tingginya harga pupuk nonsubsidi, petani mesti mencari langkah lain untuk memenuhi kebutuhan pupuk tersebut.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak petani berubah ke pupuk organik atau hayati dan tidak tergantung terhadap pemanfaatan pupuk kimia.
Syahrul menjelaskan, untuk tingkatkan produktivitas pertanian diperlukan pupuk yang mencukupi. Namun, di tengah keterbatasan alokasi pupuk subsidi dan tingginya harga pupuk nonsubsidi, petani mesti mencari langkah lain untuk memenuhi kebutuhan pupuk tersebut.
“Sampai selagi ini, untuk memenuhi ketersediaan dan kecukupan pupuk kimia benar-benar susah dan mahal gara-gara lebih dari satu bahan bakunya masih tergantung impor berasal dari negara lain,” kata Syahrul, didalam keterangannya di Bogor, Senin (13/3/2023).
Seperti diketahui bahwa di pada area bahan baku maupun produksi pupuk kimia adalah Rusia dan Ukraina yang tengah berperang. Sebab itu, Kementan, mengajak para petani gunakan pupuk organik dan hayati secara berdiri sendiri dan masif.
“Gerakan ini tidak berarti meninggalkan pemanfaatan pupuk anorganik sepenuhnya, melainkan boleh gunakan pupuk kimia bersama ketetapan tidak berlebihan atau gunakan rencana pemupukan berimbang,” ucap Syahrul.
Genta Organik
Dia menghendaki lewat Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik) yang sudah dilaunching Kementan, keperluan pangan selamanya terjaga dan berkontribusi di dalam peningkatan perkembangan ekonomi, penghasil devisa negara, sumber penghasilan utama rumah tangga petani, dan penyedia lapangan kerja.
“Genta Organik jadi salah satu solusi merawat produktivitas selamanya meningkat di sedang bayang-bayang krisis pangan dunia dan harga pupuk dan juga pestisida yang mahal,” terangnya.
Baca Juga:
- Langkah Budidaya Tanaman Jagung agar Berbuah Banyak
- Irigasi adalah Pengairan Lahan Pertanian, Kenali Jenis dan Fungsinya
Anggaran Pupuk Subsidi
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan pemerintah mengalokasikan anggaran pupuk subsidi th. 2023 mencapai Rp 26 triliun. Nilai ini lebih tinggi dari subsidi pupuk th. lantas mencapai Rp 24 triliun.
“Kalau pun alokasi anggaran subsidi pupuk naik, namun harga pupuknya juga naik artinya ketersediaan pupuk tidak akan bertambah,” kata dia.
Karenanya, solusinya adalah lewat Genta Organik organik dan membangun 1.020 titik demplot pembuatan pupuk organik, pupuk hayati, pembenah tanah, dan pestisida alami. Ini peranan tidak sepenuhnya bergantung pada pupuk kimia.
“Ini akan jadi tempat pembelajaran petani dalam mengembangkan sistem memproses pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami, supaya mampu mengimplementasikan dan menerapkannya secara mandiri di lahan usaha taninya,” tutur dia.
Pelatihan Sejuta Petani
Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh saat ini menembus angka lebih berasal dari 11 juta peserta Target peserta pelatihan kali ini sebanyak 1.800.000 orang, meliputi 1.761.907 petani dan insan pertanian lainnya sedangkan 38.093 berasal berasal dari penyuluh pertanian.
Kegiatan yang direncanakan berjalan selama tiga hari, merasa tanggal 16 sampai dengan 18 Maret 2023 dapat diakses segera oleh Menteri Pertanian RI sejalan bersama dengan pembukaan BIMTEK Sinergitas TNI AD bersama dengan Kementan didalam rangka menolong program Ketahanan Pangan Nasional di Gedung Jenderal M. Yusuf, Makassar, Sulawesi Selatan.

