Pertanian

Air adalah kunci untuk meningkatkan produksi pertanian meskipun kondisi iklim El Niño ekstrim

Air di Jakarta merupakan kebutuhan utama untuk meningkatkan produksi pertanian pada saat Indonesia, dan juga dunia, sedang menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang berkepanjangan akibat El Niño.

Terjadinya perubahan iklim sebagai akibat kerusakan lingkungan dan premierexxi.com tidak dapat diandalkannya air irigasi mencapai kurang lebih 10,7% dari luas permukaan irigasi yang airnya dijamin oleh cekungan buatan.

Untuk mengatasi kendala tersebut, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menyiapkan air melalui perbaikan irigasi di beberapa wilayah.

Nanti kami akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR, karena ke depan kami sedang menyiapkan sarana produksi yang selalu tersedia dan harga terjangkau bagi petani, karena ini yang diinginkan petani, ujarnya.

Diketahui, Kementerian PUPR melalui Program Proyek Modernisasi Irigasi Strategis dan Rehabilitasi Mendesak [SIMURP], didukung pendanaan dari Bank Dunia dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), yang ditandatangani pada Juli 2018, sedang mengembangkan Program Iklim . Pertanian Cerdas [CSA] di 24 kabupaten di 10 provinsi.

Tujuan SIMURP adalah untuk meningkatkan pelayanan irigasi dan memperkuat akuntabilitas pengelolaan rencana irigasi, dengan indikator keberhasilan yaitu luas wilayah yang mendapat pelayanan irigasi/drainase baru atau yang direhabilitasi dan persentase intensitas budidaya (IP). Kementerian Pertanian RI merupakan pelaksana program SIMURP bersama Kementerian PUPR, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional [Bappenas], Kementerian Keuangan, dan Kementerian Dalam Negeri.

Menteri Pertanian Amran menambahkan, pihaknya saat ini fokus pada pengembangan dan optimalisasi lahan rawa pertambangan yang tersebar di beberapa provinsi.

error: Content is protected !!