Macam-Macam Metode Pemupukan pada Tanaman Budidaya

Macam-Macam Metode Pemupukan pada Tanaman Budidaya

Pupuk adalah suatu bentuk bahan yang menjadi kebutuhan khusus bagi setiap tanaman. Sebelumnya, kita telah mengenal berbagai macam jenis pupuk yang sering digunakan dalam sektor perkebunan. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana teknik atau cara melakukan pemupukan yang benar.

Proses memperbaiki atau memberikan unsur-unsur hara pada tanah, baik secara langsung maupun tidak langsung adalah pengertian dari pemupukan. Ada berbagai macam nutrisi yang dibutuhkan oleh tanah, yaitu makronutrien seperti nitrogen, fosfor, dan kalium dan mikronutrien seperti unsur sulfur, kalsium, magnesium, besi, tembaga, seng dan lainnya.
Pemupukan memiliki dua cara yang dapat dilakukan, yaitu melalui daun dan akar. Pemupukan pada daun bertujuan untuk memberikan unsur hara tambahan bagi tanaman selain unsur hara yang diserap oleh akar. Pemupukan pada daun dapat dilakukan dengan cara penyemprotan (spraying). Begitupun pemupukan pada akar, pemupukan pada akar pun memiliki tujuan yang sama yaitu memberikan unsur hara pada tanah untuk kebutuhan tanaman. Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memerikan pupuk melalui akar yaitu dengan cara disebar (broadcasting), ditempatkan dalam lubang (spot placement), dan larikan atau barisan (ring placement).

Ada perbedaan pada aplikasi pemupukan antara tanaman semusim dengan tanaman tahunan. Pada tanaman tahunan seperti teh, kakao, kopi, kelapa, buah-buahan, dan lainnya menggunakan metode ring placement. Lain halnya dengan tanaman semusim seperti kacang-kacangan, sayuran, padi, jagung, yang menggunakan metode pemupukan secara disebar, dalam lubang, atau larikan.

Berikut ini kami rangkumkan beberapa cara pemupukan berdasarkan dari berbagai sumber.

1. Broadcasting

Broadcasting adalah metode pemupukan dangan cara menyebar pupuk secara merata pada tanah. tanaman dengan akar dangkal, tanah cukup subur, dan dosis yang tinggi atau takaran pemupukan yang banyak sangat cocok menggunakan metode pemupukan ini. Broadcasting dilakukan apabila jarak tanam rapat dan teratur dalam barisan, seperti tanaman padi. Akan tetapi, sebelum mengunakan metode ini, ada beberapa pertimbangan untuk menggunkan cara ini, yaitu:

  • Tanaman ditanam pada jarak tanam yang rapat
  • Tanah mempunyai kesuburan yang relatif baik
  • Daya larut pupuk besar
  • Tanaman memiliki akar yang dangkal
  • Pupuk yang dipakai cukup banyak atau dosis permukaan tinggi
  • Cara ini biasanya diaplikasikan untuk memupuk tanaman padi, kacang-kacangan, dan lainnya.

Metode ini memiliki keuntungan dan kelemahan. Keuntungan dari broadcasting adalah pengaplikasiannya yang mudah, lebih hemat waktu juga tenaga. Sementara itu, untuk kelemahannya, pemupukan dengan cara disebar memiliki potensi penguapan atau votalisasi ammonium (NH4) menjadi gas ammonia (NH3), memacu pertumbuhan gulma.

2. Ring Placement

Pada metode ini, pemupukan dilakukan dengan cara ditaburkan pada larikan tanaman yang kemudian ditutup kembali oleh tanah. Tanaman tahunan umumnya menggunakan metode pemupukan ini dengan cara menaburkan pupuk melingkari tanaman dengan jarak lurus daun dan tutup kembali dengan tanah. Berbeda dengan broadcasting yang dilakukan pada jarak tanaman rapat, ring placement justru sebaliknya. Ring placement memiliki pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut.

  • Jarak tanam antar tanamaan yang dipupuk cukup jarang dan jarak antar barisan per tanaman tidak rapat
  • Kesuburan tanah rendah
  • Pupuk yang digunakan relatif sedikit
  • Tanaman dengan perkembangan akar sedikit
  • Untuk tanah tegalan atau darat

Pada metode ini, kesuburan tanah terbilang rendah jika jumlah pupuk sedikit dan persebarannya tidak merata. Akan tetapi, pengaplikasian metode ini juga memiliki keuntungan yaitu pengambilan hara pupuk oleh tanaman lebih mudah dan kehilangan hara pupuk dapat dikurangi.

3. Spot Placement

Pemupukan ini dilakukan dengan cara dibenamkan ke dalam lubang, yaitu dengan membuat lubang kurang lebih 5 sampai 10 cm di samping tanaman. Kemudian, pupuk dimasukkan ke dalam lubang dan ditutup menggunakan tanah. Salah satu tanaman yang cocok menggunakan spot placement adalah jagung, karena jarak tanam pada tanaman tersebut cukup lebar.

Spot placement memiliki keuntungan dan kelemahan. Pupuk tidak mudah menguap dan pengaplikasiannya langsung ke dalam tanah dekat dengan akar tanaman, menjadi kelebihan dari metode ini. Selain itu, kelemahan spot placement adalah waktu yang diperlukan cukup lama, takaran pupuk diatur dengan seragam tiap lubangnya.

Pemupukan melalui penyemprotan daun tanaman (Spraying)

Sebelum disemprotkan langsung kepada daun dengan menggunakan alat penyemprot seperti hand sprayer, pupuk dilarutkan terlebih dahulu dengan konsentrasi yang sangat rendah. Ada beberapa hal yang harus diketahui sebelum melakukan penyemprotan yaitu:

  • Mengikuti petunjuk dalam kemasan pupuk, konsentrasi larutan pupuk yang dibuat harus sangat rendah dan tidak boleh berlebihan.
  • Mulut daun (stomata) umumnya menghadap ke bawah atau bagian punggung daun, maka dari itu, pupuk daun disemprotkan ke bagian daun yang menghadap ke bawah.
  • Jangan menyemprotkan pupuk ketika matahari sedang terik-teriknya. Proses pemupukan bagusnya dilakukan ketika pagi atau sore hari, karena jika dilakukan ketika cuaca sedang panas, pupuk daun akan banyak menguap daripada diserap.
  • Pupuk daun hendaknya jangan disemprotkan ketika musim hujan sudah dekat. Hal ini mengantisipasi agar pupuk tidak hanyut terbawa oleh air hujan yang mengakibatkan kerugian.
  • Jangan lupa untuk membaca keterangan atau petunjuk pemakaian pada kemasan pupuk
Itulah penjelasan mengenai berbagai cara atau metode pemupukan yang dapat dilakukan. Metode ini diaplikasikan sesuai dengan jenis tanaman yang cocok. Misalnya saja, tanaman padi lebih cocok menggunakan pemupukan dengan cara broadcasting, juga tanaman jagung yang lebih cocok dengan metode spot placement. Setelah mengetahui beberapa hal di atas, hal yang tidak kalah penting adalah membaca petunjuk pada kemasan pupuk.

Pengelolaan Air dalam Budidaya Jagung

Pengelolaan Air dalam Budidaya Jagung

Upaya peningkatan produksi jagung di dalam negeri dapat ditempuh melalui perluasan areal tanam dan peningkatan produktivitas. Perluasan areal dapat diarahkan pada lahan-lahan potensial seperti lahan sawah irigasi, lahan sawah tadah hujan, dan lahan kering yang belum dimanfaatkan untuk pertanian.

Upaya peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan menyediakan air dalam jumlah yang cukup serta pengelolaannya secara baik untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan tanaman dalam berproduksi. Berdasarkan kenyataan bahwa hampir 79% areal pertanaman jagung di Indonesia dibudidayakan di lahan kering, sisanya 11% pada lahan sawah beririgasi dan 10% pada lahan sawah tadah hujan (Mink et al. 1987).

Kegiatan budidaya jagung di Indonesia hingga saat ini sebagian besar masih bergantung pada air hujan, maka untuk mensiasati hal tersebut, pengelolaan air harus diusahakan secara optimal, yaitu tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat sasaran, sehingga efisien dalam upaya peningkatan produktivitas maupun perluasan areal tanam dan peningkatan intensitas pertanaman. Selain itu, antisipasi kekeringan tanaman akibat ketidak cukupan pasokan air hujan perlu disiasati dengan berbagai upaya, antara lain pompanisasi.

Jagung merupakan tanaman dengan tingkat penggunaan air sedang, berkisar antara 400-500 mm (FAO 2001). Namun demikian, budidaya jagung terkendala oleh tidak tersedianya air dalam jumlah dan waktu yang tepat. Khusus pada lahan sawah tadah hujan dataran rendah, masih tersisanya lengas tanah dalam jumlah yang berlebihan akan mengganggu pertumbuhan tanaman. Sementara itu, penundaan waktu tanam akan menyebabkan terjadinya cekaman kekurangan air pada fase pertumbuhan sampai pembentukan biji. Oleh karena itu, dibutuhkan teknologi pengelolaan air bagi tanaman jagung.

Baca Juga : Macam-Macam Metode Pemupukan pada Tanaman Budidaya

Sasaran dari pengelolaan air adalah tercapainya empat tujuan pokok, yaitu: (1) efisiensi penggunaan air dan produksi tanaman yang tinggi, (2) efisiensi biaya penggunaan air, (3) pemerataan penggunaan air atas dasar sifat keberadaan air yang selalu ada tapi terbatas dan tidak menentu kejadian serta jumlahnya dan (4) tercapainya keberlanjutan sistem penggunaan sumberdaya air yang hemat lingkungan. Dalam hubungannya dengan pengelolaan air untuk tanaman jagung yang banyak dibudidayakan di lahan kering dan tadah hujan, pengelolaan air penting untuk diperhatikan.

Pola Tanam Berdasarkan Tingkat Ketersediaan Air

Budidaya jagung umumnya dilakukan pada lahan kering dan lahan sawah. Tipe lahan dibedakan menjadi lahan kering beriklim kering, lahan kering beriklim basah, lahan tadah hujan, dan lahan sawah irigasi. Masing-masing tipe lahan tersebut menggambarkan pola tanam jagung sesuai dengan ketersediaan air yang mencirikan tipe lahannya.

Berdasarkan peluang kejadian hujan, pola tanam jagung umumnya adalah:

-Lahan kering beriklim kering : jagung – bera – bera jagung – jagung – bera

-Lahan kering beriklim basah : jagung – jagung – jagung- jagung – jagung – bera

-Lahan tadah hujan : padi – bera – bera padi – jagung – bera

-Lahan sawah irigasi : padi – padi – jagung- padi – jagung – jagung

Pada lahan kering beriklim kering dataran rendah, pola tanam jagung- jagung-bera dapat diterapkan apabila terdapat jaminan tambahan air irigasi melalui air tanah dangkal. Drainase lahan diperlukan untuk mempercepat waktu tanam jagung setelah panen padi. Untuk pola tanam padi-jagung-jagung pada lahan sawah tadah hujan, selain drainase juga diperlukan tambahan irigasi dari sumber air tanah dangkal atau air permukaan (Prabowo et al. 1996).

Hubungan Jumlah Pemberian Air dengan Hasil Jagung

Ketepatan pemberian air sesuai dengan tingkat pertumbuhan tanaman jagung sangat berpengaruh terhadap produksi. Periode pertumbuhan tanaman yang membutuhkan adanya pengairan dibagi menjadi lima fase; yaitu fase pertumbuhan awal (selama 15-25 hari), fase vegetatif (25-40 hari), fase pembungaan (15-20 hari), fase pengisian biji (35-45 hari) dan fase pematangan (10-25 hari).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman jagung lebih toleran terhadap kekurangan air pada fase vegetatif (fase 1) dan fase pematangan/masak (fase 4). Penurunan hasil terbesar terjadi apabila tanaman mengalami kekurangan air pada fase pembungaan, bunga jantan dan bunga betina muncul, dan pada saat terjadi proses penyerbukan (fase 2). Penurunan hasil tersebut disebabkan oleh kekurangan air yang mengakibatkan terhambatnya proses pengisian biji karena bunga betina/tongkol mengering, sehingga jumlah biji dalam tongkol berkurang. Hal ini tidak terjadi apabila kekurangan air terjadi pada fase vegetatif. Kekurangan air pada fase pengisian/pembentukan biji (fase 3) juga dapat menurunkan hasil secara nyata akibat mengecilnya ukuran biji. Kekurangan air pada fase pemasakan/pematangan (fase 4) sangat kecil pengaruhnya terhadap hasil tanaman.

Kebutuhan Air Tanaman

Dalam perencanaan pengairan, yang perlu mendapat perhatian adalah kebutuhan air/evapotranspirasi tanaman. Evapotranspirasi tanaman dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu evapotranspirasi potensial (ETP) dan evapotranspirasi aktual (ETA). Evapotranspirasi Potensial merupakan jumlah air yang ditranspirasikan dalam satuan unit waktu oleh tanaman. ETP dapat diinterpretasikan sebagai kehilangan air oleh tanaman yang diakibatkan oleh faktor klimatologis.

Evapotranspirasi Aktual (ETA) merupakan tebal air yang dibutuhkan untuk mengganti sejumlah air yang hilang melalui evapotranspirasi pada tanaman yang sehat. Nilai ETA adalah nilai kebutuhan air yang harus diberikan ke tanaman, atau merupakan dasar dalam penentuan kebutuhan air bagi tanaman di lapang.

Pemberian Air di Pertanaman

Pengairan tanaman dalam kondisi air tersedia dalam jumlah yang cukup, setelah dilakukan penanaman, lahan sebaiknya diairi. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar perkembangan akar tanaman menjadi baik.

Pengairan tanaman dalam kondisi defisit air mempertimbangkan pengaruh besarnya cekaman kekurangan air terhadap pertumbuhan tanaman jagung dan hasil tanaman, diperlukan pengaturan pemberian air secara terencana baik dalam jumlah maupun kedalaman pemberian khususnya pada kondisi kekurangan air.

Dengan memperhitungkan tingkat Evapotranspirasi Potensial (ETP) dalam pemberian air irigasi, perkiraan deplesi air pada fase-fase pertumbuhan tanaman adalah 40% pada fase pertumbuhan awal, antara 55-65% pada fase 1, fase 2 dan fase 3, serta 80% pada fase pemasakan.

Dalam kondisi tidak ada hujan dan ketersediaan air irigasi sangat terbatas maka pemberian air bagi tanaman dapat dikurangi dan difokuskan pada periode pembungaan (fase 2) dan pembentukan biji (fase 3). Pemberian air selama fase vegetatif dapat dikurangi. Dengan irigasi yang tepat waktu dan tepat jumlah maka diharapkan akan didapatkan hasil jagung 6-9 t/ha (kadar air 10-13%).

Metode Pemberian Air

Linsley dan Fransini (1986) membagi metode pemberian air bagi tanaman jagung ke dalam lima metode yaitu:

1. model genangan

2. model alur (Furrow)

3. model bawah permukaan ( sub surface)

4. model pancaran ( sprinkler)

5. model tetes (drip)

Di antara model tersebut, pemberian air dengan metode alur (furrow) paling banyak diterapkan dalam budi daya jagung. Dengan metode ini air diberikan melalui alur-alur di sepanjang baris tanaman. Pemberian air dilakukan setelah benih ditanam, kecuali bila tanah dalam keadaan lembab, dibiarkan satu malam dan pada pagi harinya sisa air dibuang.

Dengan penggunaan alur untuk mendistribusikan air, kebutuhan pembasahan hanya sebagian dari permukaan (1/2-1/5) sehingga mengurangi kehilangan air akibat penguapan, mengurangi pelumpuran tanah berat dan memungkinkan untuk mengolah tanah lebih cepat setelah pemberian air.

Pertanian Monokultur : Pengertian, Sistem, dan Dampaknya

Pertanian Monokultur : Pengertian, Sistem, dan Dampaknya

Pertanian monokultur merupakan sistem pertanian yang paling banyak dijumpai di lahan produksi beberapa komoditas pangan, seperti padi, kedelai, jagung, dan lain sebagainya.

Monokultur juga dapat diartikan sebagai usaha penanaman di sebidang lahan dengan cara mengatur susunan tata letak juga urutan tanaman. Penggunaan monoklutur di dunia pertanian tentu saja penting sekali pengaruhnya terhadap hasil yang akan didapatkan.

Namun demikian, untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang apa itu pertanian monokultur, mari simak selengkapnya di bawah ini.

Pengertian Pertanian Monokultur

Pertanian monokultur adalah langkah budidaya di lahan pertanian dengan cara menanam satu jenis tanaman. Monokultur bahkan membuat penggunaan lahan jadi lebih efisien.

Alasannya, memungkinkan proses perawatan dan pemanenan secara tepat dan cepat dengan bantuan mesin pertanian. Kabar baiknya, ternyata hal tersebut juga dapat menekan biaya tenaga kerja. Sebab, keseragaman tanaman yang ditanam.

Kekurangannya, keseragaman kultivar dapat mempercepat proses penyebaran organisme pengganggu tanaman, contohnya seperti hama, OPT, dan segala jenis penyakit tanaman.

Cara tanam tanaman menggunakan sistem monokultur ini biasanya dipertentangkan dengan cara penanaman campur. Dimana nanti akan ada berbagai jenis tanaman yang ditanam disatu lahan, baik itu secara temporal atau spasial.

Baca Juga : Pertanian Organik : Pengertian, Prinsip Serta Strategi Pengembangannya

Kelebihan dan kekurangan monokultur? Berikut ada beberapa manfaat yang didapatkan dari sistem pertanian monokultur yang perlu diketahui.

Budidaya Tanaman

Pertanian monokultur memiliki keuntungan tersendiri, seperti bisa hasilkan panen dalam jumlah besar dengan satu komoditas. Alasannya, sebab bisa maksimalkan hasil pertumbuhan dan tidak memberikan kesempatan persaingan dengan jenis tanaman lain.

Sehingga yang demikian tersebut dapat memberikan manfaat cukup banyak dalam budidaya tanaman.

Lewat pertanian monokultur ini pula teknik budidaya tanaman bisa lebih terlihat dalam pengelolaan yang hanya difokuskan disatu komoditas. Hasil panen yang didapatkan pun jadi lebih maksimal.

Kehutanan

Pertanian monokultur ternyata tidak hanya berlaku pada area persawahan dan lahan tanam tanaman, tetapi juga berlaku di lahan kehutanan, yang pastinya cocok untuk dijadikan sebagai lahan pertanaman satu jenis pohon.

Lewat pertanian monokultur ini maka tercipta hutan homogen yang bisa memberikan hasil memuaskan jika dibandingkan dengan proses penanaman menggunakan teknik campur.

Hasil pohon yang didapatkan pun lebih besar, karena memang proses penyerapan nutrisi bisa terjadi secara maksimal.

Tidak hanya itu, para petani pun juga bisa lebih fokus pada satu komoditas, sehingga diharap agar hasil yang didapatkan bisa optimal. Intinya, lewat pertanian monokultur komoditas yang ditanam bisa diintensifkan dalam proses penanaman.

Dengan begitu akan lebih efisien pula proses pengelolaannya sehingga keuntungan yang didapatkan tentu jadi besar.

Pertanian monokultur ini pada dasarnya dibuat khusus untuk meningkatkan produksi, sehingga keuntungan yang didapatkan petani bisa bertambah sebab dilahan tersebut tidak terjadi persaingan.

Selain itu dalam hal perawatannya sendiri tentu jadi lebih mudah. Dikarenakan hanya ada satu komoditas saja di satu lahan, maka para petani tidak harus sesuaikan cara perawatan yang berbeda sesuai karakter dari masing-masing tanaman, tetapi cukup fokus untuk merawat satu tanaman.

Tentunya saja hal tersebut juga bisa mengefisienkan tenaga dan biaya operasional untuk perawatan tanaman, sehingga dapat menekan biaya produksi jadi lebih rendah.

Tapi sangat disayangkan sekali ternyata pertanian monokultur ini juga tidak luput dari beberapa kekurangan. Salah satunya dapat mempercepat proses penyebaran organisme pengganggu tanaman.

Penanam yang dilakukan secara terus menerus dengan satu jenis tanaman di satu lahan tentu saja bisa mengakibatkan ledakan populasi hama. Sebab, makanan sebagai sumber kehidupan bagi hama tersedia di sepanjang waktu dan tidak diselingi dengan tanaman yang lain.

Hal tersebut tentu saja dapat menyebabkan terjadinya peningkatan populasi hama. Kondisi yang seperti ini tentunya juga menyebabkan terjadinya penurunan jumlah produksi jika tidak segera ditangani lewat pengendalian yang tepat.

Tidak hanya itu, pertanian monokultur juga bisa menyebabkan kualitas tanah menjadi menurun. Apalagi jika tidak dilakukan dengan melakukan penyebaran pupuk kompos.

Maka dari itu penguwatan penyuburan menggunakan metode pertanian monokultur penting untuk dilakukan para petani.

Bagaimana dampak sistem pertanian monokultur terhadap keseimbangan ekosistem lingkungan? Tentunya akan mengganggu keseimbangan ekosistem yang berpotensi terhadap ledakan hama. Tanaman rentan terserang hama bila tidak disemprot dengan insektisida. Juga, tanah pertanian harus diolah, dipupuk.

Semoga artikel ini dapat menjawab dampak positif & negatif pertanian monokultur.

Pertanian Organik : Pengertian, Prinsip Serta Strategi Pengembangannya

Pertanian Organik : Pengertian, Prinsip Serta Strategi Pengembangannya

Akhir-akhir ini dan kedepan masyarakat dunia mulai sadar akan bahaya dan dampak negative yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintesis dalam bidang pertanian.  Orang semakin arif memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan.  Gaya hidup sehat “back to nature” makin menggaung mengurangi dominasi pola hidup lama yang mengandalkan penggunaan bahan kimia non alami, seperti pupuk anorganik, pestisida kimia sintesis dan hormone tumbuh dalam produksi pertanian.  Pangan yang sehat dan bergizi dapat diproduksi dengan cara yang dikenal sebagai pertanian organik.

Pertanian organik merupakan teknik budidaya pertanian yang berorientasi pada pemanfaatan bahan-bahan alami (lokal)  tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintesis seperti pupuk, pestisida (kecuali bahan yang diperkenankan).  Teknik budidaya lainnya bertumpu pada peningkatan  produksi, pendapatan serta berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumen dan tidak merusak lingkungan.  Slogan “hidup sehat” telah melembaga secara internasional sehingga produk-produk pertanian disyaratkan memiliki atribut jaminan mutu “ aman konsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes), dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes).

Tulisan ini memuat bahasan tentang prinsip dasar pertanian organik, mudah-mudahan bermanfaat dalam rangka menyambut dan mempersiapkan berbagai hal untuk memenuhi  permintaan produk-produk organik yang semakin meningkat ke depan, baik dalam  negeri maupun mancanegara.

Pengertian Umum Pertanian Organik

Pertanian organik (Organic Farming) adalah suatu sistem pertanian yang mendorong tanaman dan tanah tetap sehat melalui cara pengelolaan tanah dan tanaman yang disyaratkan dengan pemanfaatan  bahan-bahan organik atau alamiah sebagai input, dan menghindari penggunaan pupuk buatan dan pestisida kecuali untuk bahan-bahan yang diperkenankan ( IASA, 1990).

Produk organik adalah  produk (hasil tanaman/ternak yang diproduksi melalui praktek-praktek yang secara ekologi, sosial ekonomi berkelanjutan, dan mutunya baik (nilai gizi dan keamanan terhadap racun terjamin).  Oleh karena itu pertanian organik tidak berarti hanya meninggalkan praktek pemberian bahan non organik, tetapi juga harus memperhatikan cara-cara budidaya lain, misalnya pengemdalian erosi, penyiangan  pemupukan, pengendalian hama dengan bahan-bahan organik atau non organik yang diizinkan.  Dari segi sosial ekonomi, keuntungan yang diperoleh dan produksi pertanian organik hendaknya dirasakan secara adil oleh produsen, pedagang dan konsumen (Pierrot, 1991).  Budidaya organik juga bertujuan untuk meningkatkan siklus biologi dengan melibatkan mikro organism, flora, fauna, tanah, mempertahankan  dan meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan segala bentuk polusi dan mempertimbangkan dampak social ekologi yang lebih luas.

Sistem pertanian yang sama sekali tidak menggunakan input kimia anorganik (kecuali yang diizinkan) tetapi hanya menggunakan bahan alami berupa bahan atau pupuk organik disebut sebagai Sistem Pertanian Organik Absolut.  Sistem pertanian yang menggunakan bahan organic sebagai salah satu masukan yang berfungsi sebagai pembenah tanah dan suplemen pupuk buatan (kimia anorganik), disertai dengan aplikasi herbisida dan pestisida secara selektif dan rasional dinamakan Sistem Pertanian Organik Rasional (Fagi dan Las, 2007).

Produk Organik dari suatu sistem pertanian organik dalam konteks pertanian organik standar tentunya mangacu pada sistem pertanian organik absolut.  Selama ini masih banyak kalangan masyarakat yang beranggapan bahwa pertanian organik adalah produk yang dihasilkan dari suatu pertanaman/lahan (produk) yang telah menggunakan/memanfaatkan bahan organik dalam proses produksinya, sekalipun dalam sistem produksi masih digunakan pupuk/pestisida anorganik atau belum memenuhi standar organik yang ditetapkan oleh IFOAM.  Pandangan ini perlu diluruskan agar tidak mengecewakan dikemudian hari.

Prinsip Dasar Budidaya Pertanian Organik

Prinsip dasar pertanian organic yang dirumuskan oleh IFOAM, International Federation of Organic Agriculture Movements (IFOAM, 1992) tentang budidaya tanaman organik harus memenuhi persyaratan – persyaratan sebagai berikut :

1. Lingkungan

Lokasi kebun harus bebas dari kontaminasi bahan-bahan sintetik.  Karena itu pertanaman organik tidak boleh berdekatan dengan pertanaman yang memakai pupuk buatan, pestisida kimia dan lain-lain yang tidak diizinkan.  Lahan yang sudah tercemar (intensifikasi) bisa digunakan namun perlu konversi selama 2 tahun dengan pengelolaan berdasarkan prinsip pertanian organik.

2. Bahan Tanaman

Varietas yang ditanam sebaiknya yang telah beradaptasi baik di daerah yang bersangkutan, dan tidak berdampak negative terhadap lingkungan.

3. Pola Tanam

Pola tanam hendaknya berpijak pada prinsip-prinsip konservasi tanah dan air, berwawasan lingkungan menuju pertanian berkelanjutan

4. Pemupukan dan Zat Pengatur Tumbuh

Bahan organik sebagai pupuk adalah sebagai berikut :

– Berasal dari kebun atau luar kebun yang diusahakan secara organik
– Kotoran ternak, kompos sisa tanaman, pupuk hijau, jerami, mulsa lain, urin ternak, sampak kota (kompos) dan lain-lain bahan organik asalkan tidak tercemar bahan kimia sintetik atau zat-zat beracun.
– Pupuk buatan (mineral)
– Urea, ZA, SP36/TSP dan KCl, tidak boleh digunakan
– K2SO4 (Kalium Sulfat) boleh digunakan maksimal 40 kg/ha; kapur, kieserite, dolomite, fosfat batuan boleh digunakan
– Semua zat pengatur tumbuh tidak boleh digunakan

5. Pengelolaan Organisme Pengganggu

– Semua pestisida buatan (kimia) tidak boleh digunakan, kecuali yang diizinkan dan terdaftar pada IFOAM
– Pestisida hayati diperbolehkan

Sertifikasi dan Standarisasi  Pertanian Organik

Suatu produk dapat diakui sebagai produk organik apabila telah melalui proses sertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi resmi yang telah terdaftar pada IFOAM (IFOAM,1986).  Lembaga-lembaga Standardisasi Internasional yang diakui adalah IFOAM dan The Codex Alimentarius.  Standar IFOAM merupakan standar dasar untuk produk organik dan prosesnya, ditetapkan sejak tahun 1980.  Standar The Codex Alimentarius  adalah standar yang disusun dengan penyesuaian Standar IFOAM dengan beberapa standar dan aturan lain.

Tiap Negara terus berusaha menyusun standar pertanian organiknya.  Uni Eropa misalnya mencapai kesepakatan mengenai aturan baru tentang produksi dan pelabelan organik dalam pertemuan di Brussel Belgia, Juni 2007.  Peraturan ini berlaku efektif Januari 2009.  Aturan baru ini mewajibkan pelabelan organik Uni Eropa bagi produk organik yang dipasarkan di Uni Eropa, namun produk tersebut dapat menyertakan label logo organik nasional atau swasta.

Baca Juga : Pertanian Monokultur : Pengertian, Sistem, dan Dampaknya

Adanya standar masing-masing Negara sering membuat salah tafsir sehingga menimbulkan pasar produk organik terhambat.  Untuk mengatasi ini diperlukan suatu panduan harmonisasi dan kesetaraan standar organik yang dibangun dalam pertemuan-pertemuan badan/lembaga dunia.

Otoritas Pertanian Organik India telah memperoleh kesetaraan sistem dengan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) dan Uni Eropa sejak tahun 2006 sehingga memudahkan produsen India memasarkan produk organiknya ke Amerika Serikat dan Uni Eropa dengan sertifikat organik yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi lokal.

Departemen Pertanian Republik Indonesia juga telah menyusun standar pertanian organik di Indonesia, tertuang dalam  SNI 01-6729-2002.  Sistem Pertanian Organik menganut paham organik proses artinya semua proses Sistem Pertanian Organik dimulai dari penyiapan lahan hingga pasca panen memenuhi standar budidaya organik, bukan dilihat dari produk organik yang dihasilkan.   SNI Sistem Pangan Organik ini merupakan dasar bagi lembaga sertifikasi yang nantinya juga harus diakreditasi oleh Departemen Pertanian dan Pusat Standardisasi dan Akreditasi (PSA).

Peluang, Tantangan dan Strategi Pengembangan

Peluang

Indonesia khususnya Sulawesi Selatan memiliki potensi dan peluang yang cukup besar dalam rangka pengembangan pertanian organik. Potensi sumberdaya pertanian antara lain lahan, tanaman, manusia, teknologi dan lain-lain, cukup tersedia. Sistem pertanian organik sudah sejak dulu dilakukan oleh petani sebelum program BIMAS (Revolusi hijau).  Hingga saat ini masih dijumpai di beberapa daerah, petani tetap mempertahankan cara pertanian tersebut. Oleh karena itu teknologi pengembangan pertanian organik tidak akan menghadapi problem yang berarti dalam penerapannya. Teknologi pertanian organik relatif tersedia dan mudah dilakukan. Teknologi pembuatan kompos, pupuk-pupuk organik, telah siap. Jerami, pupuk kandang, sisa (limbah) tanaman, sampah kota, juga tersedia dan melimpah serta mudah diperoleh di lapang (Tandisau, 2009).

Beberapa tahun terakhir dan di masa yang akan datang, konsumen semakin sadar untuk mengkonsumsi produk-produk yang sehat, tidak tercemar, aman dari racun sebagaimana yang disinyalir dihasilkan oleh pertanian modern yang banyak menggunakan bahan-bahan sintetik dan kimia. Diperkirakan pangsa pasar produk pertanian organik di dunia sekitar 20 % dari total produk pertanian dunia (Surip et al. 1994), dan total penjualan diperkirakan sekitar $USD 20 M (Winaryo 2002). Sayangnya pangsa pasar produk organik di Indonesia belum termonitor. Di Indonesia, perhatian terhadap produk organik masih kurang, namun sebagian masyarakat telah memahami akan pentingnya mengkonsumsi makanan yang aman dan sehat. Karena itu produk organik memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan di masa depan, baik untuk pasar domestik maupun luar negeri. Harga pupuk dan pestisida semakin mahal, tidak terjangkau petani sehingga petani akan mencari alternatif pengganti yang lebih murah dan selalu tersedia dan melimpah di daerah yaitu bahan-bahan organik (alamiah).

Harga produk pertanian organik umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan non organik. Selisih harga mencapai ≥ 30%. Dengan penerapan teknologi pertanian organik secara baik, diharapkan hasil yang diperoleh relatif sama dengan pertanian non organik. Dengan demikian pendapatan petani akan meningkat, lingkungan sehat dan aman, kondisi lahan tetap sunur, mampu memberikan hasil yang tinggi secara kontinyu. Karena itu dengan tingkat harga yang menarik tersebut, petani akan tergerak dan termotivasi untuk mengembangkan pertanian organik. Dukungan pemerintah baik pusat maupun daerah sangat kuat dalam rangka pengembangan pertanian organik karena cara tersebut dapat mengatasi masalah lingkungan. Karena itu, pengembangan pertanian organik di Sulawesi Selatan cukup prospektif di masa depan.

Tantangan

Dalam pelaksanaan dan pengembangan sistim pertanian organik, beberapa masalah dan tantangan yang dihadapi adalah sebagai berikut :

– Pertanian organik menekankan  pemberian bahan organik (pupuk organik)
Kadar hara bahan organik sangat rendah sehingga diperlukan dalam jumlah banyak untuk dapat memenuhi kebutuhan hara tanaman. Karena itu butuh tempat penyimpanan, pengolahan dan ruang yang cukup. Disamping itu membutuhkan biaya angkutan yang besar terutama jika jarak kebun dan rumah sangat jauh.  Dengan demikian diperlukan tenaga, waktu dan biaya yang cukup dalam pengelolaan pertanian organik (Syers dan Craswell 1995; Tandisau dan Sariubang, 1995)

  1. Produktivitas pertanian organik lebih rendah, sehingga jika tidak ada insentif harga untuk produk organik maka petani tidak akan tertarik berusaha tani pertanian organik.
  2. Pengakuan sebagai pelaku pertanian organik harus melalui proses akreditasi dan sertifikasi. Pembentukan lembaga akreditasi untuk produk tiap sub sektor di Indonesia mungkin belum terpenuhi. Karena itu masih memerlukan waktu yang cukup untuk bisa mengembangkan pertanian organik tiap komoditas.
  3. Biaya sertifikasi lahan/produk cukup mahal, tidak terjangkau petani perorangan.
  4. Lembaga pendukung kelompok tani, penyuluh, lembaga pemasaran, serta pendukung lainnya harus dipersiapkan
  5. Sikap petani selama ini terlena oleh cara pertanian yang relatif serba cepat, mudah, kebutuhan relatif lebih sedikit sehingga menjadi tantangan untuk dapat merobah kembali menjadi petani yang tekun, sabar dan mau bekerja keras.
  6. Diperlukan inovasi teknologi pemanfaatan bahan organik yang sederhana, cepat, mudah diaplikasikan, tidak membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak dalam proses pembuatan dan penanganan sampai pada aplikasinya. Ini merupakan tantangan bagi peneliti.
  7. Diperlukan inovasi teknologi pengembangan peranan organik yang memberi hasil (produktivitas tinggi).

Strategi Pengembangan

Pengembangan sistem pertanian organik ke depan dalam jangka pendek lebih baik di arahkan ke daerah-daerah yang masih mempertahankan sistem pertanian lokal-tradisional (daerah pegunungan, pedalaman).  Komoditas-komoditas yang dimungkinkan antara lain kopi, teh, padi-padi lokal bermutu baik, tanaman rempah dan obat serta sayuran dan buah-buahan. Kakao, merica, jambu mete (tanaman ekspor) juga potensial untuk diusahakan dalam pertanian organik. Sistem integrasi tanaman-ternak juga merupakan pilihan untuk dikembangkan kedepan.

Pemerintah perlu mendorong terbentuknya lembaga sertifikasi produk pertanian organik yang dibutuhkan (yang belum ada).  Disamping itu pembentukan, pengembangan, dan penguatan lembaga-lembaga pendukung seperti kelompok tani, penyuluh, lembaga pemasaran (pasar khusus produk oragnik) perlu persiapan dan pembenahan. Selain itu diperlukan kegiatan sosialisasi untuk member pemahaman dan bekal tentang makna dan manfaat pertanian organik kepada masyarakat produsen (petani), konsumen (pengguna), pedagang, pemerintah daerah, penyuluh serta pelaku pertanian dan institusi terkait lainnya.

Dukungan dalam bentuk kebijakan oleh pemerintah berupa insentif harga produk dan subsidi biaya sertifikasi lahan (produk) diperlukan dalam rangka pengembangan pertanian organik.

Kesimpulan

  1. Prinsip dasar pertanian organik yaitu pemanfaatan bahan-bahan alam(lokal) tanpa bahan kimia sintesis (kecuali yang diizinkan) dalam proses produksi.
  2. Pertanian organik merupakan system pertanian yang menghasilkan produk pangan yang sehat, aman konsumsi, dan mampu menopang pembangunan pertanian berjalan secara berkelanjutan.
  3. Cara pertanian organik prospektif dikembangkan di Indonesia, walaupun akan menghadapi beberapa masalah dan tantangan dari aspek teknis ekonomis, sosial dan kebijakan.
  4. Manfaat dan makna pertanian organik perlu disosialisasikan ke masyarakat, petani, pengguna, pedagang, pemerintah, penyuluh dan lain-lain

Cara Menanam Tanaman Sayur Kol, Perhatikan Tempat Menanamnya

Cara Menanam Tanaman Sayur Kol, Perhatikan Tempat Menanamnya

Bunda pasti sudah tidak asing dengan sayur kubis atau kol, ya? Ya, sayur yang satu ini sering dijadikan masakan khas rumahan lho, Bunda.

Kol adalah tanaman yang kuat dan ditanam pada cuaca yang dingin, Bunda. Kol akan menumbuhkan tunas yang membesar dengan daun lebar yang tumpang tindih. Tunas ini kemudian akan membesar dengan daun yang lebar dan tumpang tindih.

Sayur yang memiliki nama ilmiah brassica oleracea capitata ini memiliki batang yang pendek dan gemuk, Bunda. Daun kol biasanya halus dan berkerut dengan warna hijau atau ungu kemerahan.

Bunda juga bisa lho menanam kol sendiri di rumah. Kalau Bunda ingin coba menanam dan merawatnya sendiri, berikut ini ada tips menanam sayur kol yang baik dan benar dilansir dari laman Harvest Totable.

1. Tempat menanam

Kol akan tumbuh dengan baik jika ditanam di tanah yang kaya akan bahan organik yang dikeringkan dengan baik, Bunda. Persiapkan bedeng tanam sebelum penanaman dengan menutup bedengan dengan kompos atau campuran tanam organik.

Jangan lupa perhatikan pH tanah tempat menanam kol, Bunda. Kol paling baik jika ditanam di pH tanah antara 6,5 dan 6,8. Kalau akar sering dihinggapi penyakit, sesuaikan pH tanah menjadi 7,0 atau sedikit lebih tinggi daripada kapur.

Baca Juga : Cara Budidaya Kentang Agar Berbuah Besar, Lebih Banyak Hasilnya

2. Waktu menanam

Waktu terbaik menanam kol adalah saat musim dingin atau musim hujan, Bunda. Kol akan tumbuh baik di daerah dengan musim tanam yang panjang dan sejuk dengan suhu antara 7 hingga 24 derajat Celcius. Kol juga bisa mentolerir embun beku dan suhu rendah mencapai -6,7 derajat Celcius, Bunda.

Bunda bisa mulai menanam benih di dalam ruangan 4 hingga 6 minggu sebelum musim hujan berakhir. Taburkan benih di luar ruangan ketika hampir memasuki musim pancaroba.

Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

PENYIRAMAN DAN PEMUPUKAN HINGGA MASA PANEN

3. Penyiraman dan pemupukan

Kol membutuhkan penyiraman yang teratur, Bunda. Bahkan penyiraman yang tidak merata bisa menyebabkan kol menjadi retak dan kerdil. Saat kol hampir matang, Bunda mulai bisa mengurangi penyiraman agar kepala kol tidak terbelah.

Pupuk kol pada pertengahan musim tanam bisa menggunakan pupuk dengan nitrogen tinggi seperti sistem 10-5-5. Atau beri makan kol dengan larutan encer emulsi ikan setiap dua minggu.

4. Hama dan penyakit

Hama yang biasanya menyerang kol adalah cacing nih, Bunda. Selain itu, kol juga bisa dihinggapi oleh ngengat kuning, belatung akar, siput, serta kutu daun.

Selain hama, kol juga bisa terserang penyakit hitam busuk atau yang disebut juga dengan blackleg. Ini merupakan penyakit yang tumbuh karena jamur, Bunda. Untuk menghindari ini, tanamlah varietas kol yang tahan penyakit atau benih yang diolah dengan air panas.

5. Masa panen

Kol akan siap panen dalam waktu 80 hingga 180 hari, Bunda. Kalau kol sudah siap panen, potong kubis jika kepalanya kokoh dan pangkal kepada yang berukuran 10 hingga 25 sentimeter.

Panen kol sebelum cuaca menjadi terlalu panas, Bunda. Kol yang dipanen di kondisi cuaca sejuk dan dingin rasanya akan jauh lebih manis.

Cara Budidaya Kentang Agar Berbuah Besar, Lebih Banyak Hasilnya

Cara Budidaya Kentang Agar Berbuah Besar, Lebih Banyak Hasilnya

Apa anda sedang mencari komoditi untuk budidaya yang mempunyai peluang besar? Jika ya, maka anda bisa mencoba budidaya kentang.

Kenapa memilih kentang? Meski kentang bukan makanan pokok orang Indonesia, tetapi kentang hingga saat ini telah menjadi komoditi penting keempat dunia setelah padi.

Konsumsi kentang juga cenderung meningkat setiap tahunnya. Selain bisa diolah menjadi berbagai macam makanan, kentang juga mengandung vitamin dan mineral yang penting bagi kesehatan tubuh.

Selain itu, tanaman kentang mempunyai prospek besar dan sudah banyak mendatangkan untung bagi para petani.

Menarik bukan? Atau anda masih ragu? Mari simak cara budidaya kentang berikut ini.

Peluang Usaha Budidaya Tanaman Kentang

Tanaman kentang (solanum tuberosum L.) adalah jenis tanaman umbi yang merupakan bagian dari umbi akar. Tanaman kentang yang berasal dari Chili, Amerika Serikat, dan Meksiko ini merupakan komoditi penting dunia setelah padi, jagung dan gandum.

Mengutip dari jurnal keteknikan pertanian, kentang mempunyai permintaan pasar yang cukup tinggi di mana produksi kentang pada tahun 2012 adalah sebesar 1.069 juta ton. Sedangkan penggunaan kentang sebagai bahan makanan, bibit, dan lain-lain mencapai 1,18 juta ton. Konsumsi kentang yang digunakan dalam rumah tangga juga meningkat sekitar 1,76% setiap tahunnya.

Kebutuhan akan kentang yang cukup tinggi membuat pemerintah Indonesia mulai melakukan impor kentang dari berbagai negara.

Meski telah lama dibudidayakan, produktivitas kentang di Indonesia pada masa itu masih tergolong rendah.

Impor kentang yang masuk ke Indonesia saja mencapai 116 ribu ton pada tahun 2012.

Baru pada tahun 2018, tanaman kentang di Indonesia menjadi komoditas sayuran semusim dengan produksi terbesar nomor 4 yang mencapai 1,28 juta ton (bps.go.id).

Selain menunjang perekonomian para petani, tanaman kentang juga menunjang program diversifikasi pangan, komoditas ekspor dan bahan baku industri karna dapat diolah menjadi berbagai macam hasil olahan. Tanaman kentang juga tidak mudah rusak seperti sayuran lain.

Baca Juga : Cara Menanam Tanaman Sayur Kol, Perhatikan Tempat Menanamnya

Tingginya kebutuhan akan kentang yang meningkat setiap tahunnya, membuat para petani banyak mencoba melakukan budidaya tanaman kentang.

Biaya tanam kentang per hektar juga tidak terlalu menguras kantong anda. Selain itu masa tanam kentang tidak begitu lama.

Cara menanam kentang pun cukup mudah. Anda bisa menanam kentang di kebun, pot, dan polybag.

Syarat Tumbuh Tanaman Kentang 

Sebelum masuk pembahasan cara budidaya kentang, ada baiknya kita mengetahui syarat tumbuh tanaman kentang. Hal ini diperlukan agar tanaman kentang dapat tumbuh dengan baik dan mendapat hasil panen tinggi.

  • Tanaman kentang dapat hidup di daerah dataran tinggi sekitar 1000 – 2000 mdpl.
  • Curah hujan yang dibutuhkan tanaman kentang adalah 1200 – 1500 mm/tahun. Curah hujan yang terlalu tinggi akan menyebabkan kerusakan pada umbi kentang dan menyebabkan tanaman kentang tidak tumbuh.
  • Tanaman kentang membutuhkan kelembapan udara sekitar 80 – 90%
  • Suhu ideal untuk tanaman kentang adalah 15 – 20°C.
  • Pastikan tanaman kentang ditanah yang gembur dengan tingkat pH sekitar 5 – 6,5.
  • Usahakan tanaman kentang mendapat sinar matahari cukup. Sinar matahari yang cukup dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan produksi panen.

Jenis Tanaman Kentang

Tanaman kentang mempunyai banyak varietas atau jenisnya. Berikut beberapa jenis tanaman kentang yang banyak dibudidayakan:

  1. Kentang kuning. Kentang jenis ini mempunyai bentuk bulat atau lonjong. Daging kentang berwarna kuning pucat dan kulitnya berwarna kuning. Rasa kentang kuning tergolong manis.
  2. Ketang merah. Kentang jenis ini berbentuk bulat kecil atau lonjong. Kulitnya berwarna merah cerah dan teksturnya lembut. Rasa kentang merah cukup manis dan cocok untuk campuran makanan seperti salad, semur atau sup.
  3. Kentang putih. Kentang jenis ini mempunyai kulit dan daging berwarna putih. Kentang putih mempunyai tekstur yang padat serta mempunyai kulit tipis dan halus.

Salah satu varietas yang banyak dibudidayakan para petani adalah jenis kentang kuning seperti granola dan atlantik. Budidaya kentang jenis ini mencapai 80-90% dari keseluruhan kentang yang dibudidaya di Indonesia.

Cara Budidaya Kentang Untuk Pemula

Proses penanaman kentang bisa Anda terapkan berikut ini:

1. Persiapan Bibit Tanaman Kentang

Dalam pembibitan tanaman kentang, sebaiknya anda menggunakan bibit dari umbi yang baik. Perhatikan hal berikut agar anda tidak salah memilih bibit yang akan digunakan.

  • Pastikan bibit tanaman kentang bebas hama dan penyakit
  • Ukuran ideal bibit adalah 30-45 gram dengan diameter 35-45 mm
  • Tidak cacat dan kulitnya kuat
  • Anda dapat menggunakan varietas kentang granola dan atlantik untuk dibudidaya

Setelah mengetahui bibit yang baik, anda bisa membeli atau membuat bibit sendiri.

Cara membuat bibit kentang untuk budidaya cukup mudah. Anda bisa mendapatkannya dari kentang yang disimpan dalam waktu 3-4 bulan hingga mempunyai tunas.

Berikut cara menumbuhkan tunas kentang untuk dijadikan bibit.

  • Pilihlah kentang yang mempunyai beberapa lekukan atau lubang kecil pada permukaan kulitnya. Lubang tersebut nantinya berfungsi sebagai tempat tumbuh tunas.
  • Anda bisa menggunakan karton bekas telur atau wadah lain untuk meletakkan kentang. Pastikan wadah yang anda pilih tidak mudah jatuh atau menggelinding.
  • Letakkan kentang yang sudah dipilih pada tempat yang banyak mendapat sinar matahari.
  • Diamkan kentang hingga mulai tumbuh tunas.
  • Anda bisa memotong kentang yang sudah bertunas menjadi beberapa bagian. Pastikan masing-masing bagian mempunyai satu atau dua tunas. Baiknya anda tidak langsung menanam tunas dan tunggu 1-2 hari setelah pemotongan.
  • Untuk memaksimalkan pertumbuhan tunas, anda bisa menambahkan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan. Dosis yang digunakan adalah 100 ml kemudian larutkan dalam 1 liter air. Rendam dan biarkan selama 2-3 jam.
  • Perendaman ini berguna untuk mengurangi adanya kontaminasi penyakit yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bibit nantinya. Sebab bakteri permium Micrococcus roseus dalam Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pertanian yang berguna untuk meningkatkan kekebalan terhadap serangan penyakit.

2. Persiapan Lahan Budidaya Kentang

Anda bisa menanam kentang pada lahan luas seperti kebun. Namun jika anda tidak mempunyai lahan cukup, anda bisa menggunakan pot sebagai media tanam kentang.

Untuk persiapan lahan tentu pertimbangannya adalah tingkat kesuburannya. Kandungan bakteri premium seperti Pseudomonas alcaligenes yang ada didalam GDM Granule SAME tentu menjadi pertimbangan dalam meningkatkan penyerapan unsur hara seperi N,P dan K.

Selain itu, kombinasi dengan GDM Black BOS yang mengandung bakteri premium seperti  Micrococcus roseus yang dapat menggemburkan serta menyuburkan tanah atau lahan sekaligus menunjang pertumbuhan dan perkembangan akar secara maksimal.

Keduanya memiliki kualitas yang menunjang pertumbuhan tanaman kentang agar lebih maksimal dan lebih menutrisi lahan tanam.

  1. Untuk menanam tanaman kentang di kebun, anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
  2. Bersihkan lahan yang akan digunakan. Pastikan bersih dari batu-batuan, gulma, dan semak yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman kentang.
  3. Olah tanah dengan cara dibajak atau dicangkul sedalam 30 cm hingga tanah benar-benar gembur. Anda bisa lakukan secara berulang sekitar 2-3 kali.
  4. Beri pupuk kandang atau kompos pada tanah yang telah diolah. Untuk hasil maksimal dan meningkatkan kualitas unsur hara tanah, anda bisa menambahkan Pupuk GDM Granule SAME dan GDM Black Bos.
  5. Dosis Pupuk GDM Granule SAME yang digunakan adalah 150 kg/ha dan aplikasikan dengan cara ditebar secara merata pada lahan yang sudah diolah. Sedangkan GDM Black Bos dapat digunakan dengan cara mencampur 5 kg/ha pupuk dengan 1 gelas air mineral dan semprot merata pada tanah setelah diolah.
  6. Buat bedengan atau gudukan tanah berukuran 70-100 cm, tinggi 30 cm, dan panjangnya disesuaikan dengan luas lahan. Beri jarak antar bedengan sekitar 40 cm. Hal ini berfungsi untuk mencegah adanya genangan air.
  7. Buat bedengan secara membujur atau dari timur ke barat. Hal ini bertujuan agar tanaman mendapat sinar matahari yang cukup.

3. Penetapan Jarak Tanam Kentang

Saat menanam kentang pada lahan kebun, anda baiknya memberikan jarak antar tanaman. Hal ini bertujuan agar tanaman kentang anda dapat berkembang dengan baik. Jarak ideal antar tanaman kentang yakni 20-30 cm.

Jika anda menggunakan media pot atau polybag, anda tidak perlu menetapkan jarak tanam. Cukup dengan menanam bibit tepat di tengah media tanam dalam pot atau polybag anda.

4. Cara Menanam Kentang

  1. Perhatikan waktu tanam karena dapat mempengaruhi produktivitas tanaman kentang.
  2. Waktu tanam yang baik adalah ketika cuaca cerah dan dilakukan pada pagi atau sore hari. Penanaman bibit pada siang hari akan menyebabkan tanaman menjadi layu dan pertumbuhannya terhambat.
  3. Pastikan bibit sudah siap tanam. Umbi bibit siap tanam setidaknya mempunyai tunas dengan panjang 2-3 cm.
  4. Jangan lupa untuk membuat parit pada bagian kiri dan kanan bedengan untuk memudahkan proses drainase. Buat drainase dengan lebar dan kedalaman sekitar 5-10 cm. Hal ini bertujuan untuk menghindari genangan air pada tanaman kentang.
  5. Buat garitan pada bedengan untuk meletakkan bibit.
  6. Letakkan umbi bibit dengan perlahan agar tidak merusak bibit.
  7. Tanam bibit pada kedalaman 2,5 sampai 5 cm.
  8. Pastikan bahwa posisi tunas kentang menjulang atau menghadap ke atas.
  9. Setelah ditanam, timbun bibit dengan tanah sehingga membentuk guludan dengan tinggi sekitar 15-20 cm dari permukaan tanah.
  10. Perhatikan juga jarak tanam yang telah ditentukan yakni 20-30 cm antar tanaman.
  11. Masa tanam kentang idealnya adalah 3-4 bulan atau sekitar 80-120 hari.

5. Cara Merawat Tanaman Kentang

Dalam budidaya kentang, tentu tidak semua berjalan baik. Terkadang ada juga petani yang mengalami kegagalan. Kegagalan ini diantaranya disebabkan oleh hama, penyakit, ataupun faktor alam lainnya.

Pemilihan awal bibit juga mempunyai peran besar dalam pertumbuhan tanaman kentang ke depannya.

Namun juga kegagalan panen bisa berasal dari kesalahan atau keteledoran kita sendiri. Untuk itu dalam proses budidaya tanaman kentang, kesabaran dan ketelatenan sangat dibutuhkan terutama saat merawat tanaman.

Perawatan yang baik akan membuat tanaman kentang juga tumbuh dengan baik.

Untuk itu anda perlu memperhatikan hal-hal di bawah ini untuk meminimalisirkan adanya kegagalan dalam budidaya tanaman kentang.

a. Siram Tanaman Kentang

  • Pada awal pertumbuhan tanaman kentang, ketersediaan air yang cukup sangat diperlukan.
  • Siram tanaman kentang pada pagi atau sore hari ketika matahari tidak terlalu terik.
  • Penyiraman pada tanaman kentang dilakukan sekali seminggu atau tiap hari. Sesuaikan dengan cuaca, keadaan air, dan kondisi tanah di lingkungan tanam anda.
  • Lakukan penyiraman secukupnya. Jangan sampai terlalu basah atau air menggenang.

b. Pasang Ajir Jika Diperlukan

  • Ajir dapat digunakan sebagai alat sangga tanaman agar tidak rubuh dan agar tanaman kentang mendapat sinar matahari yang cukup.
  • Ajir bisa dibuat dari belahan bamboo berukuran 70 – 80 cm dengan lebar sekitar 2 – 3 cm.
  • Pasang ajir dengan cara ditancapkan pada tanah dan beri jarak sekitar 5 cm dari tanaman. Ikat ajir dengan tali plastik dan kaitkan pada tanaman.
  • Pastikan saat pemasangan ajir tidak melukai atau menganggu pertumbuhan tanaman kentang.

c. Penyulaman Tanaman Kentang

  • Perhatikan pertumbuhan bibit. Jika terdapat bibit yang tumbuh abnormal atau mati, segera diganti atau disulam dengan bibit baru.
  • Periode penyulaman dilakukan maksimal 15 hari setelah tanam.
  • Anda dapat melakukan penyulaman dengan cara mengambil bibit yang mati, lalu melatakkan umbi bibit yang baru.
  • Timbun umbi bibit baru pada kedalaman 7,5 cm.
  • Lakukan pada pagi atau sore hari

d. Penyiangan Gulma

  1. Lakukan penyiangan gulma ketika tanaman kentang berumur 1 bulan.
  2. Lakukan penyiangan pada daerah sekitar 15 cm dari tanaman kentang dengan cara mencabuti atau membersihkan gulma
  3. Anda bisa menggunakan tangan atau dengan bantuan sabit.
  4. Lakukan secara berhati-hati agar tidak merusak perakaran pada tanaman kentang.
  5. Penyiangan gulma dapat dilakukan kembali setelah tanaman kentang berumur dua bulan. Setelah itu penyiangan tidak diperlukan. Hal ini dikarenakan tanaman kentang mulai tumbuh rimbun sehingga gulma akan sulit tumbuh.

e. Kendalikan Hama dan Penyakit

Dalam budidaya kentang, pengendalian hama tentu menjadi hal penting agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.

Hama dan penyakit yang sering ditemukan pada tanaman kentang seperti orong-orong, ulat grayak, trips, kutu daun, penggerek umbi, ulat penggulung daun, ulat tanah, layu bakteri, bercak daun, layu fusarium, busuk daun, dan lain-lain.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:

  1. Lakukan pengendalian hama dan penyakit sejak dini agar tanaman bisa terselamatkan dari gagal panen. Anda bisa melakukan pencegahan dini dengan cara pengecekan rutin pada tanaman kentang minimal sehari sekali.
  2. Usahakan untuk mengurangi residu kimia pada tanaman kentang agar kentang yang dihasilkan aman, sehat, dan layak konsumsi.
  3. Segera singkirkan tanaman yang sakit agar tidak menulari tanaman sehat lainnya.

6. Cara Pemupukan Tanaman Kentang

Proses pemupukan sangat penting dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman kentang. Pemupukan yang tepat akan menghasilkan buah yang besar dan hasil berlimpah.

Dalam tahap ini, perawatan yang maksimal akan menghasilkan kualitas yang lebih baik. Inilah yang menjadi pertimbangan setiap petani, mendapatkan kualitas kentang dengan berat yang memuaskan.

Pemupukan organik yang Anda pilih tentu tidak hanya memberikan kualitas nutrisi yang lebih baik saja untuk tanaman, namun juga berguna untuk menjaga kesuburan tanaman kentang.

Pada masa perawatan, tanaman kentang memerlukan hormon yang dapat bermanfaat meningkatkan pertumbuhan. Bakteri premium yang Ada dalam Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pertanian seperti bacillus pumillus memberikan kualitas yang lebih baik untuk membantu menunjang pertumbuhan.

Jangan Buru-Buru Dibuang! 5 Tanaman Liar Ini Ternyata Bermanfaat untuk Tubuh, Salah Satunya Pegagan

Tanaman Liar Ini Ternyata Bermanfaat untuk Tubuh

Tanaman di rumah tidak hanya dirawat dengan cara disiram dan diberi pupuk saja.

Namun juga dibersihkan dari berbagai tanaman liar yang tumbuh di sekitarnya.

Tanaman liar ini harus dibersihkan, karena beberapa tanaman liar dapat menjadi gulma dan menyerap nutrisi dari tanaman lainnya.

Biasanya, tanaman liar ini akan dicabut hingga ke akar agar tidak tumbuh lagi.

Namun, tahukah kamu kalau ada tanaman liar yang ternyata punya manfaat baik untuk tubuh?

Kita cari tahu apa saja tanaman liar punya berbagai manfaat baik untuk tubuh, yuk!

1. Putri Malu

Teman-teman tentu sudah tidak asing lagi dengan tanaman putri malu, bukan?

Ciri khas dari tanaman putri malu adalah daunnya yang akan menguncup saat disentuh dan akan kembali membuka beberapa saat setelahnya.

Nah, tanaman putri malu yang biasanya tumbuh liar ini ternyata punya berbagai manfaat yang baik untuk tubuh.

Manfaat pertama dari tanaman putri malu adalah bisa mencegah kerusakan ginjal, karena adanya kandungan antioksidan pada putri malu.

Baca Juga : 5 Tumbuhan Liar yang Bisa Dikonsumsi saat Tersesat di Hutan

Mengonsumsi air rebusan daun putri malu ini bisa membantu mengurangi peningkatan kreatinin.

Kreatinin yang jumlahnya tinggi dalam darah bisa membuat risiko kerusakan ginjal semakin tinggi juga.

Sifat anti-inflamasi pada putri malu juga bisa mencegah peradangan yang ada dalam tubuh dan menurunkan pemicu peradangan dalam tubuh.

2. Bunga Telang

Bunga telang yang berwarna biru keunguan ini bisa ditemukan dengan mudah di mana pun, karena bunga telang yang sebenarnya termasuk sebagai tanaman liar.

Bunga yang dapat digunakan juga sebagai pewarna makanan ini memiliki berbagai manfaat yang baik untuk tubuh.

Seperti melindungui kulit dari iritasi, karena adanya kandungan antioksidan dan vitamin A, C, dan E yang baik untuk melindungi kulit.

Kandungan antosianin yang ada dalam bunga telang juga bermanfaat untuk untuk kesehatan rambut.

3. Tumpang Air

Tanaman tumpang air atau ketumpang air yang merupakan tanaman gulma ini juga punya berbagai manfaat yang baik untuk tubuh.

Tumpang air memiliki sifat anti-inflamasi atau anti-radang, antibiotik, serta analgesik atau pengurang rasa sakit.

Beberapa manfaat tanaman tumpang air ini adalah untuk mengobati radang kulit, mengobati luka memar, hingga mengatasi demam.

4. Krokot

Krokot adalah jenis rumput liar yang mengandung berbagai nutrisi, seperti vitamin A dan berbagai jenis asam lemak, termasuk asam lemak omega-3.

Kandungan asam lemak omega-3 pada krokot ini bisa membantu untuk menyehatkan jantung dan membuat pembuluh darah tetap sehat.

Tanaman krokot juga kaya akan kalsium, yang penting untuk kesehatan serta kekuatan tulang dan gigi.

Maka dari itu, mengonsumsi tanaman krokot ini bisa membantu meningkatkan kesehatan tulang dan gigi.

5. Pegagan

Pegagan yang memiliki nama ilmiah Cantella asiatica ini biasanya dimakan sebagai lalapan di beberapa daerah.

Namun daun pegagan ini juga punya berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh.

Daun pegagan memiliki manfaat yang sama dengan asam folat, yang bisa membantu menguatkan ingatan dan meningkatkan memori.

Selain itu, daun pegagan juga bisa membantu untuk menyembuhkan bekas luka, karena adanya kandungan bernama terpenoid, yang bisa meningkatkan produksi kolagen dalam tubuh.

Kolagen ini punya fungsi penting dalam proses regenerasi kulit.

5 Tumbuhan Liar yang Bisa Dikonsumsi saat Tersesat di Hutan

5 Tumbuhan Liar yang Bisa Dikonsumsi saat Tersesat di Hutan

Seorang remaja bernama Gibran (14) tersesat selama lima hari di Gunung Guntur. Tim pencari berhasil menemukannya pada Sabtu (25/9/2021).

Saat mendaki gunung, risiko tersesat hampir pasti ada. Tentu saja itu menjadi hal yang tidak diinginkan.

Tapi, jika benar-benar tersesat dan kehabisan stok bahan makanan, ada beberapa jenis tumbuhan liar hutan yang bisa dikonsumsi.

Berikut beberapa jenis tumbuhan liar di hutan yang bisa dikonsumsi saat kehabisan bekal:

1. Buah Murbei

Buah murbei berbentuk seperti telur keong emas. Saat sudah tua buah ini berwarna ungu atau merah gelap.

Ketika masih muda, murbei berwarna merah terang. Ukurannya antara 2 hingga 3 sentimeter.

Rasa buah murbei bisa manis atau kecut. Bukan hanya bisa dimakan, murbei juga sangat bermanfaat untuk tubuh, terutama untuk penderita anemia atau kekurangan sel darah merah.

2. Pangkal bambu

Pohon bambu banyak ditemui di hutan. Biasanya bambu tumbuh berbentuk rumpun.

Pangkal pohon bambu yang sering juga disebut rebung, dapat dikonsumsi jika tersesat di hutan.  Memakan rebung cukup mengenyangkan, meskipun rasanya nyaris tawar.

3. Honje

Honje atau kecombrang juga sering didapati tumbuh di hutan. Bentuk honje sangat unik, bagian yang bisa dikonsumsi dari tanaman ini adalah daun, bunga, dan buahnya.

Honje terasa asam dan pahit ketika belum dimasak. Meski demikian, buah ini bisa langsung dimakan.

Baca Juga : Jangan Buru-Buru Dibuang! 5 Tanaman Liar Ini Ternyata Bermanfaat untuk Tubuh, Salah Satunya Pegagan

Tetap, jika ingin mengolahnya sebelum dikonsumsi, honje akan terasa sedikit lebih manis.

Selain mencegah dehidrasi, honje ini juga dapat membantu untuk melancarkan sirkulasi darah.

4. Alang-alang

Alang-alang adalah tumbuhan sejenis rumput. Bentuknya ciri menjulang tinggi dan runcing.

Alang-alang bisa dikonsumsi dengan cara mengisap batang yang terletak di bawah sekitar area akar.

Daun alang-alang juga bisa dikonsumsi layaknya memakan lalapan dengan rasa yang sedikit manis.

Alang-alang juga dapat mengatasi mimisan, peradangan, dan mengembalikan stamina.

5. Begonia

Biasanya begonia tumbuh di dataran tinggi. Tumbuhan ini bisa dikonsumsi bagian batangnya.

Walaupun rasanya sedikit asam, namun, batang begonia ini cukup mengenyangkan dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Khasiat lain tumbuhan ini adalah untuk mengobati bisul, obat pusing, demam, dan penghilang dahak.

Ingin Mulai Menanam Markisa Tapi Masih Pemula? Ini Dia Caranya

Ingin Mulai Menanam Markisa Tapi Masih Pemula

Bagaimana memulai untuk menanam markisa di rumah? Pertanyaan yang bakal Anda temukan jawabannya dalam tulisan ini. Sebelum itu, kita kenalan lebih jauh dulu tentang buah markisa, ya!

Markisa, nama latin Passiflora sp., merupakan buah yang berasal dari Amerika dengan iklim tropik dan subtropik. Buah yang digemari di Indonesia karena rasa manis asam yang menggugah selera.

Banyak ragam buah markisa yang ada di dunia. Mulai dari warna orange, kuning, ungu, hijau, hingga berastagi. Dan yang populer (+ cocok) di Indonesia, ialah spesies kuning dan ungu.

Buah yang bagus dibudidaya saat memasuki musim penghujan ini sudah mulai berbunga pada usia 4 bulan. Sangat cocok ditanam di halaman rumah untuk mempercantik dekorasi eksterior.

Bicara soal khasiat, buah markisa punya kandungan serat yang cukup tinggi, cocok mengatasi asma karena bersifat menenangkan. Kandungan vitamin C dan antioksidan yang tinggi juga mampu memberi tubuh sedikit relaksasi. Buah ini juga rendah kalori, membantu meringankan insomnia.

Baca Juga : Wisata Petik Melon Hidroponik, Strategi Petani Tingkatkan Pendapatan

Oke, segitu dulu kenalannya. Sekarang, mari kita bahas tentang langkah mudah budidaya buah markisa dari biji. Yuk kita mulai!

Siapkan Benih Buah Markisa

Siapkan buah markisa terlebih dahulu, untuk mendapatkan benih buah markisa yaitu dengan cara, makan buah markisa lalu sisihkan biji buah markisa.

Bersihkan dari pulp yang menempel, cuci sampai benar-benar bersih.

Lalu, taruh di atas tissue dan keringkan di bawah sinar matahari selama sehari penuh. Simpan dalam wadah dan tutup rapat-rapat, taruh di suhu kamar.

Siapkan Alat & Bahan

Alat dan bahan yang butuh disiapkan antara lain:

  • Pot kecil / polybag
  • Tanah gembur
  • Sekam padi
  • Pupuk kandang

    Semai Benih Menjadi Bibit Tanaman

    Campurkan bahan-bahan yang sudah Anda siapkan, yakni tanah, sekam, dan pupuk kandang; dengan komposisi 1:1:1. Masukkan ke dalam pot atau polybag, lalu buat satu lubang tanam. Masukkan 2-3 benih ke dalamnya. Ratakan tanahnya, kemudian beri air secukupnya.

    Simpan pot atau polybag yang sudah di isi benih markisa di dalam rumah dan usahakan tidak terkena sinar matahari. Siram sehari sekali tiap sore, tunggu sampai bibit siap dipindahkan dengan ciri-ciri tumbuh tunas dan daun kecil berjumlah 8 helai.

    Siapkan Lahan untuk Menanam Markisa

    Lahan yang perlu disiapkan berupa satu petak tanah dengan luas 25×25 cm. Di tengah-tengahnya, bikin satu lubang tanam sedalam 30 cm, lalu tancapkan satu tiang (bisa dari bambu) didekat lubang sebagai media untuk merambat. Tambahkan pupuk kandang dan sekam.

    Pindahkan Bibit ke Lahan yang Sudah Siap

    Sebelum memasukkan bibit ke lubang tanam, tambahkan dulu tanah+sekam+pupuk setinggi 2/3 lubang tanam (atau sekitar 20 cm), sehingga tersisa kedalaman 10 cm.

    Lepas bibit dari pot atau polybag secara hati-hati, usahakan akar tidak sampai terputus atau rusak parah. Pindahkan ke lubang tanam, dan ratakan tanah di sekitarnya.

    Jika sudah, kasih ikatan longgar antara batang bibit dengan tiang di dekatnya. Siram air secukupnya dan bersihkan seluruh gulma di sekitarnya.

    Rawat dengan Sepenuh Hati

    Perawatan budidaya buah markisa dimulai dengan menyirami setiap hari, bisa pagi dan sore hari. Bersihkan pula gulma yang ada di sekitarnya. Tanah juga digemburkan.

    Pagar rambat juga bisa dibikin selanjutnya, supaya tambah lebat. Pangkas juga batang tanaman yang keluar dari jalur tiang rambat untuk peremajaan. Tanda tanaman tumbuh baik ialah muncul bunga pada usia 4 bulan.

    Pemupukan juga bisa dilakukan 4 bulan sekali, paling bagus pada bulan November sampai Mei. Jangan lupa untuk membasmi hama dan penyakit, bisa diatasi dengan insektisida.

    Buah Markisa Siap Panen

    Progres pertumbuhan dari buah markisa dimulai dari tumbuhnya batang secara merambat pada usia 2 minggu setelah di tanam. Kemudian, tumbuh bunga pada usia 4 bulan. Di usia 5 bulan, biasanya sudah mulai tumbuh buah. Buah ini matang pada usia 9 bulan.

    Ciri-ciri buah markisa yang siap dipanen ialah warna kulit kuning atau ungu (tergantung spesies yang ditanam), tekstur buah lunak dan empuk, aroma buah cukup kuat.

    Cara memanen buah markisa ialah dengan memetiknya langsung atau digunting. Usahakan untuk memotong dengan mengambil sedikit tangkainya untuk peremajaan. Taraaa! Buah siap dicuci bersih dan disimpan di kulkas.

Wisata Petik Melon Hidroponik, Strategi Petani Tingkatkan Pendapatan

Wisata Petik Melon Hidroponik, Strategi Petani Tingkatkan Pendapatan
  • Saat musim panen tiba seorang petani di Desa Besito, Kudus, Jawa Tengah, membuka kebun budidaya melon hidroponik di dalam green house untuk destinasi wisata petik buah.
  • Berbeda dengan sistem pertanian konvensional di lahan terbuka, sistem pertanian hidroponik green house ini lebih bersih dan elok dipandang.
  • Wisata petik buah melon ini tidak buka setiap hari atau setiap pekan, melainkan hanya saat musim panen saja. Dalam setahun budidaya melon dengan sistem hidroponik di dalam green house ini bisa panen empat kali.
  • Untuk bisa menikmati wisata petik buah melon ini pengelola sengaja tidak mematok biaya alias gratis. Pengunjung hanya dikenakan tarif setelah memetik melon, per kilogramnya dihargai Rp40 ribu.

Gerah dan panas, begitu kesan Kasmini (60) saat berada di dalam green house berukuran 500 meter persegi di Desa Besito, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Bersama kerabatnya, pagi itu, perempuan berkacamata ini sedang menikmati liburan akhir pekan dengan mengunjungi kebun budidaya melon hidroponik dalam green house.

Karena sinar matahari itu juga membuat tumbuhan, tanah dan barang lainnya yang ada di green house itu menjadi panas.

Meskipun pakaiannya nampak basah karena keringat bercucuran, namun wanita paruh baya ini mengaku senang bisa berada di dalam ruangan beratapkan plastik berwarna putih itu. Sebab, selain bisa berswafoto diantara tanaman melon yang berjejer-jejer rapi, ia juga bisa membeli buah melon dengan memetik sendiri.

Bagi Kasmini berbeda dengan sistem pertanian konvensional di lahan terbuka yang terkesan kotor, sistem pertanian hidroponik di dalam green house ini lebih elok dan bersih dipandang.

“Saya merasa beruntung masih kebagian memetik dan bisa membawa pulang buah melon ini. Karena sebelumnya di tempat lain itu sudah kehabisan,” ungkap perempuan yang berprofesi sebagai guru PAUD tersebut.

Saat musim panen, kebun yang lokasinya berjarak sekitar 7 kilometer dari pusat kota berjuluk “Kota Kretek” tersebut memang sedang dibuka untuk wisata petik buah melon.

Sistemnya, masuk gratis, memetik bayar. Selain bisa memetik buah melon, pengunjung juga bisa mencicipi, membeli di tempat, dan belajar tentang buah melon.

Kualitas Terjamin

Wisata petik buah yang memiliki nama latin Cucumis melo tersebut tidak dibuka setiap hari atau setiap pekan, melainkan hanya saat musim panen saja. Dalam setahun budidaya melon dengan sistem hidroponik di dalam green house ini bisa panen empat kali.

Rum Anisa (59), pengunjung lain juga mengaku terkagum-kagum begitu masuk ke kebun tanaman melon di dalam green house berbentuk kotak itu. Pasalnya, sependek pengetahuan dia tanaman melon yang ditanam di lahan terbuka kondisinya itu awut-awutan.

Umumnya, batang tanaman yang buahnya memiliki banyak khasiat untuk kesehatan ini menjalar di sekitar permukaan tanah. Sedangkan di dalam green house tatanannya terlihat lebih rapi dan elegan.

Buahnya terlihat menggantung indah di tali-tali tampar yang digunakan sebagai penyangga batang. Sehingga nyaman dikunjungi dan dijadikan spot foto.

Keheranan Anisa bertambah disaat mengetahui jika media tanam yang digunakan bukan berasal dari tanah, melainkan menggunakan air. Ketika mencicipi buahnya ia juga merasa terkesan dengan rasanya. Dibandingkan dengan melon yang beli di pasar maupun toko buah, melon hidroponik rasanya lebih tebal dan manis.

Baca Juga : Ingin Mulai Menanam Markisa Tapi Masih Pemula? Ini Dia Caranya

“Karena memetik langsung dari kebun sehingga rasa buahnya itu masih renyah dan segar,” kesan perempuan berhijab itu disela-sela mengunyah buah yang masuk dalam suku labu-labuan atau Cucurbitaceae ini.

Selain itu, menurutnya kualitas buahnya juga lebih bagus karena dirawat maksimal. Teksturnya lunak, berwarna putih hingga merah, bergantung kultivarnya.

Anisa mengaku ini baru kali pertama ia berkunjung ke wisata petik buah melon. Mulanya, lanjut dia, mengetahui tempat ini dari postingan di sosial media. Merasa penasaran dia pun datang bersama sahabatnya.

Karena tidak ada petunjuk arah dari jalan raya, sehingga membuatnya sempat tersesat. “Di Whatsapp Group teman-teman juga banyak yang memposting wisata petik melon ini. Tempatnya unik,” tandasnya.

Bagi Anisa, wisata petik buah melon ini bukan hanya cocok untuk orang dewasa saja, tetapi bagus juga sebagai sarana edukasi untuk anak-anak agar mengenal tanaman melon.

Harga Lebih Mahal

Pemilik kebun, Deni Saputra (31) mengatakan, untuk bisa menikmati wisata petik buah melon ini pengelola memang sengaja tidak mematok biaya alias gratis. Pengunjung hanya dikenakan tarif setelah memetik melon, per kilogramnya dihargai Rp40 ribu.

Selain bisa swafoto, pengunjung juga bisa memetik langsung buah melon yang sudah matang. Proses pemetikannya tidak boleh sembarangan, harus menggunakan gunting khusus sesuai dengan arahan dari penjaga atau pengelola.

Lanjut Deni, karena melon merupakan tanaman buah semusim, sehingga kebun melon hidroponik miliknya tidak dibuka setiap hari, dibuka hanya ketika masa panen saja. Saat masa tanam hingga perawatan kebunnya ditutup. Hal ini untuk menghindari agar tanaman tidak stres.

Mulanya, ide untuk menjadikan kebunnya sebagai destinasi wisata petik buah itu karena dia ingin mengenalkan sistem pertanian hidroponik ke masyarakat umum. Selain itu, dengan dijual ditempat harga buah bisa menjadi lebih mahal.

“Ini merupakan salah satu strategi untuk mendapatkan keuntungan dan meningkatkan pendapatan. Agar tidak semuanya dikirim ke supermarket,” ujar Deni. Untuk memenuhi permintaan pasar melon, pria yang menekuni pertanian hidroponik sejak tahun 2012 ini biasa mengirim ke Jakarta, Surabaya, Kalimantan.

Sedangkan jenis melon yang ditanam yaitu Golden Emerald. Melon ini memiliki kulit berwarna kuning sampai oranye yang dilapisi dengan jaring keemasan. Selain itu, ia juga membudidayakan jenis melon jonetsu dan kimochi.

Sementara itu, Arin Nikmah, Kasi Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus mengatakan, saat ini pertanian modern yang dipadukan dengan konsep agrowisata di kabupaten yang memiliki luas wilayah 425,15 kmmemang sedang ngetren.

Langkah tersebut banyak dilakukan oleh para petani milenial, mereka beralasan agar pertanian modern di Kabupaten Kudus bisa dikenal lebih luas.

“Dengan begitu harapannya anak-anak muda semakin banyak yang tertarik bercocok tanam,” jelas Airin, Jum’at (23/12/2022).

Menurutnya bagi petani yang seringkali menjadi kendala dalam budidaya melon secara hidroponik ini yaitu biaya investasi di awal lebih besar. Meskipun begitu, kelebihannya bisa lebih banyak. Diantaranya yaitu bisa menanam melon sepanjang tahun, produksi melon lebih sehat, nutrisi terukur dan hemat tenaga kerja.

10 Tanaman Pertanian Berikut Mudah Ditanam dan Menghasilkan Keuntungan

10 Tanaman Pertanian Berikut Mudah Ditanam dan Menghasilkan Keuntungan

Bisnis pertanian bisa dikatakan memiliki prospek yang cerah. Semakin banyak jenis tanaman yang bisa dibudidayakan tentunya menjadi suatu keuntungan bagi petani. Apalagi ditambah dengan perkembangan teknologi semakin pesat, yang tentu akan memudahkan petani untuk bercocok tanam.

Sekarang ini juga berbisnis tanaman sayur mayur tak perlu ladang yang yang luas. Jika kamu punya halam rumah yang tidak terpakai atau memiliki atap rumah yang kosong, kamu bisa memanfaatkan lahan tersebut untuk bisnis sayur mayur.

Tertarik untuk berbisnis di bidang pertanian? Berikut beberapa tanaman pertanian yang bisa dilirik. Selain menguntungkan, juga mudah ditanam.

1. Cabai

Selain menguntungkan, cabai merupakan salah satu tanaman yang cukup populer karena banyak digunakan untuk menambah cita rasa makanan. Tak heran kalau harganya selalu mahal, apalagi menjelang hari raya besar tiba.

Menanam cabai juga tidak sulit. Cukup sediakan tanah, siapkan biji cabai secukupnya, pot, pupuk organik, lalu tanam. Setelah itu, siram dengan air yang cukup.

2. Sayur Bayam

Bayam pun tak kalah menguntungkan karena yang mengonsumsinya banyak, dari segala umur. Menanamnya juga mudah, tinggal dilemparkan di pot yang dikasih tanah, sayur bayam sudah tumbuh dengan sendirinya.

Keuntungan terbesarnya adalah saat panen tiba karena yang diambil cuma daun dan batangnya. Sedangkan akarnya dibiarkan saja tertanam, jadi kamu tidak perlu menanamnya kembali. Kamu bisa menghemat waktu, tapi tetap bisa menikmati keuntungannya saat panen.

Baca Juga : 9 Ide dan Rekomendasi Usaha Pertanian Berpeluang Untung

3. Kunyit

Selain sebagai penambah cita rasa makanan, kunyit sering dijadikan sebagai pewarna alami sekaligus untuk kecantikan. Meski menjadi salah satu tanaman yang dibutuhkan, harga kunyit tetap terjangkau, berbeda dengan cabai yang harganya cenderung tidak stabil.

Dari proses cocok tanamnya juga tidak sulit. Bahkan dilemparkan ke pot yang ada tanahnya saja kunyit tumbuh dengan subur. Apalagi kalau dirawat dengan baik, maka kunyit akan mendatangkan keuntungan yang lumayan.

4. Jahe

Ramuan herbal yang satu ini bisa dijadikan alternatif juga, lho! Sudahlah mudah ditanam, menguntungkan pula karena fungsinya yang sangat banyak. Sebagai bumbu dapur, obat-obatan, dan manfaatnya di dunia kecantikan sebagai bahan untuk mengangkat sel kulit mati.

Jika tertarik menjadikannya gudang bisnis, kamu cukup menyediakan lahan kosong yang subur. Lalu taruh jahe di atas tanah, maka dalam beberapa minggu tunasnya akan tumbuh. Jika sudah banyak, maka jahe siap dipanen.

5. Lidah Buaya

Kaya manfaat, itulah lidah buaya. Selain fungsinya yang sangat familiar untuk mempercepat pertumbuhan rambut, lidah buaya juga bagus untuk mengatasi kulit kering, menyembuhkan luka, hingga menurunkan kadar gula dalam darah.

Banyaknya manfaat yang didapat dari satu jenis tanaman tentu akan memberi keuntungan maksimal. Agar hasil panen lidah buaya melimpah, sebaiknya siram sekali dalam 2-3 minggu, berikan pupuk, dan pastikan mendapat sinar matahari yang cukup.

6. Sayur Kangkung

Sayur yang memiliki rongga bercabang ini juga tak kalah menggiurkan karena banyak digemari. Mudah ditanam, mudah didapatkan, harganya pun terjangkau, jadi penjualan bisa dikatakan stabil setiap kali panen.

Hanya saja, kamu perlu memilih kangkung jenis apa yang ingin ditanam. Terdapat dua jenis kangkung yang sering dijual di pasar. Pertama, yang daunnya tebal dan banyak cabang. Kedua, berdaun sempit alias ramping, dan memanjang.

7. Timun

Jika waktu panen sudah tiba, timun dapat menghasilkan buah yang melimpah. Tak heran kalau keuntungannya lumayan. Lagipula hampir semua orang menyukai timun karena rasanya segar dan fungsinya yang lumayan banyak di dunia kesehatan.

Timun dapat dijadikan sebagai masker, mengatasi mata sembab, mata panda, menurunkan tekanan darah, melawan kanker, dan masih banyak lagi.

8. Jagung Manis

Jagung bisa dikatakan satu tanaman yang dapat diolah dalam banyak variasi. Mulai dari popcorn, chiki, keripik, agar-agar, hingga es dengan cita rasa yang cukup nikmat. Namun, menanam jagung butuh kesabaran ekstra.

Sebab, tanaman yang satu ini tidak dapat dipanen dalam kurun waktu 2-3 minggu. Butuh waktu sekitar 3 bulan agar besarnya maksimum. Tapi sekali panen, hasilnya cukup melimpah.

9. Daun Bawang

Kenal daun bawang, kan? Nah, dedaunan yang satu ini sering digunakan sebagai bumbu masak untuk menambah cita rasa makanan. Biasanya sering ditambahkan ke dalam sup.

Jika kamu ingin menanamnya, cukup sediakan beberapa pot yang sudah diisi tanah, lalu ambil bibit daun bawang dan tanamlah. Jika warna daunnya sudah mulai menguning, daun bawang siap dipanen. Masa panennya sekitar 2 bulanan.

10. Tomat

Dan tanaman terakhir yang tidak boleh dilupakan adalah tomat mengingat penggemarnya yang cukup banyak. Hal ini tidak terlepas dari manfaat tomat itu sendiri yang dapat diolah menjadi sambal, digunakan menjadi masker wajah, dan bagus untuk mengelola kadar diabetes.

Namun, menanamnya harus hati-hati. Kamu harus memastikan agar tanahnya selalu basah agar bibit tomat dapat tumbuh dengan baik. Pemilihan bibitnya juga tak kalah penting agar buah yang dihasilkan berkualitas.

Sebenarnya ada banyak tanaman yang mudah ditanam dan memberi keuntungan maksimal asal tekun merawatnya. Intinya, pilih tanaman yang paling mudah menurut versimu dan pastinya sesuai dengan lahan yang kamu miliki. Selain itu penting juga untuk memilih bibit tanaman yang terbaik, beri pupuk dan siram yang teratur. Dengan begitu, kamu akan menghasilkan tanaman pertanian dengan kualitas terbaik, sehingga bisa dijual di pasaran.

9 Ide dan Rekomendasi Usaha Pertanian Berpeluang Untung

9 Ide dan Rekomendasi Usaha Pertanian Berpeluang Untung

Bidang pertanian bukan hanya perihal kegiatan bercocok tanam di ladang atau sawah. Nyatanya, bisnis pertanian juga semakin menunjukkan tren positif seiring dengan munculnya beragam jenis usaha pertanian. Implementasi bisnis di bidang ini juga terbilang cukup mudah. Modal usaha pertanian juga beragam mulai dari kecil sampai yang tinggi.

Pengembangan budidaya tanaman semakin digemari masyarakat terutama semenjak pandemi melanda dimana kegiatan lebih terpusat di rumah saja. Lantas, ada apa saja contoh usaha pertanian? Yuk, simak daftar jenis usaha pertanian di bawah ini.

9 ide usaha pertanian yang menjanjikan

Pada dasarnya, usaha pertanian adalah bisnis yang menyediakan kebutuhan dasar manusia, mulai dari makanan pokok sampai obat-obatan. Berikut beberapa rekomendasi bisnis di bidang pertanian yang berpotensi keuntungan dan menjanjikan:

1. Budidaya tanaman rempah

Indonesia adalah negara yang dikenal dengan kekayaan rempah-rempahnya. Tidak heran jika tanaman rempah bisa menjadi usaha bidang pertanian berpotensi untung. Komoditi rempah tidak hanya dibutuhkan oleh pasar lokal, bahkan Anda bisa menjangkau pasar internasional terutama dengan hadirnya pemasaran online.

Modal usaha pertanian tanaman rempah juga bisa dimulai dengan biaya kecil. Terdapat beberapa jenis tanaman rempah dengan nilai jual tinggi, seperti kemiri, cengkeh, kapulaga, akar wangi, lada, kayu manis, pala, dan lainnya.

Jika Anda mampu mengembangkan jangkauan pasar bisnis ini, maka besar kemungkinan usaha pertanian budidaya rempah membawa keuntungan besar.

2. Budidaya buah dan sayuran organik

Bisnis buah dan sayuran organik adalah salah satu contoh usaha pertanian yang cukup berpotensi. Tren bisnis ini tidak akan hilang karena masyarakat pasti akan selalu membutuhkan buah dan sayuran. Anda bisa mengunggulkan kualitas buah dan sayur yang menggunakan pupuk organik sebagai upaya menarik perhatian pembeli.

Pasalnya, banyak orang yang semakin berhati-hati dalam memilih konsumsi buah atau sayur mereka. Oleh karena itu, jenis usaha pertanian satu ini dinilai berpeluang untuk bisnis yang menguntungkan. Anda bisa menargetkan masyarakat menengah ke atas untuk keuntungan optimal. Namun, pastikan bahwa kualitas produk sesuai dengan harga.

3. Bisnis bibit tanaman

Bibit tanaman juga dinilai sebagai usaha pertanian yang menjanjikan. Banyak orang yang mulai tertarik membuat kebun kecil di rumah mereka atau sekedar mengisi aktivitas bercocok tanam di rumah. Salah satu jenis bibit yang paling banyak dicari adalah bibit sayuran, seperti bayam, kangkung, dan tanaman lainnya.

Bisnis ini juga bisa dimulai dengan modal relatif kecil, bahkan untuk skala bisnis rumahan. Namun, sebelum membuka bisnis bibit tanaman, Anda harus memiliki pengetahuan terkait bibit untuk mengembangkan peluang kedepannya.

4. Bisnis pupuk tanaman

Contoh bidang pertanian dengan modal kecil berikutnya adalah bisnis pupuk tanaman. Bisnis ini dapat memberikan keuntungan tak terduga terutama jika Anda mampu menyediakan pupuk organik yang semakin banyak dicari. Penjualan pupuk dapat dilakukan pada petani, penjual tanaman hias, atau seseorang yang gemar dengan budidaya tanaman.

Saat ini pupuk memiliki nilai jual cukup tinggi, terutama untuk pupuk dari campuran organik yang bermanfaat untuk kesuburan tanah. Oleh karena itu, cobalah untuk mempelajari cara membuat pupuk kandang dan kompos.

Baca Juga : 10 Tanaman Pertanian Berikut Mudah Ditanam dan Menghasilkan Keuntungan

5. Bisnis tanaman hias

Tanaman hias adalah salah satu usaha pertanian dengan modal menengah namun keuntungan besar. Ada sejumlah jenis tanaman yang bahkan memiliki nilai jual hingga jutaan. Tren budidaya tanaman hias juga semakin meningkat semenjak pandemi.

Banyak orang yang mengisi waktu mereka di rumah dengan berkebun. Tidak heran, jika kemudian bisnis tanaman hias semakin meningkat dan berpeluang keuntungan. Beberapa tanaman hias yang populer, seperti Monstera, anggrek, kaktus mini, paku tanduk rusa, dan lainnya.

6. Budidaya tanaman hidroponik

Tanaman hidroponik adalah solusi bagi seseorang yang ingin bercocok tanam di lahan terbatas. Hidroponik tidak membutuhkan media tanam tanah untuk membuat tanamannya tumbuh. Inovasi yang menarik ini membuat tren bisnis hidroponik juga semakin meningkat.

Bisnis budidaya tanaman hidroponik dinilai sebagai bisnis dengan modal rendah dan menguntungkan. Nilai jual tanaman hidroponik juga lebih tinggi daripada tanaman dengan teknik tanam di tanah. Oleh karena itu, keuntungannya juga terbilang lebih besar.

7. Budidaya tanaman obat

Selain olahan rempah-rempah, banyak tanaman di Indonesia juga dikenal dengan khasiatnya sebagai obat-obatan. Konsumsi obat herbal semakin meningkat, terutama sejak pandemi Covid-19 dimana masyarakat berupaya untuk menjaga kesehatan mereka.

Ada banyak jenis tanaman yang biasa diolah menjadi obat-obatan tradisional. Harga jual dari tanaman obat juga terbilang tinggi terutama jika menggunakan bahan dan pengolahan yang cukup sulit.

8. Bisnis alat pertanian

Selain menjual produk atau bahan, Anda bisa memulai bisnis pertanian dengan menyediakan sejumlah alat terkait pertanian. Bisnis pemasok alat pertanian memang membutuhkan modal cukup tinggi, namun permintaan pasar terhadap usaha ini juga terbilang tinggi. Oleh karena itu, jenis usaha pertanian ini bisa menjadi salah satu opsi bisnis menguntungkan.

9. Bertani padi

Ide usaha pertanian yang terakhir adalah bercocok tanam padi. Bisnis ini memang terdengar biasa saja karena tidak ada hal baru di dalamnya. Namun, padi adalah kebutuhan pokok semua orang. Jadi, permintaan pasar akan padi juga dinilai akan selalu tinggi.

Meskipun modal usaha pertanian padi terbilang besar, namun keuntungan yang bisa diperoleh juga tinggi.

Itu dia sejumlah usaha pertanian yang bisa Anda coba dan kembangkan. Tren budidaya tanaman dan usaha pertanian di Indonesia dianggap akan terus berkembang. Oleh karena itu, memanfaatkan peluang yang ada dengan optimal akan memberikan keuntungan bisnis. Jadi, apakah Anda tertarik untuk memulai bisnis di bidang ini?

Budidaya Tanaman Kangkung secara Hidroponik bagi Pemula

Budidaya Tanaman Kangkung secara Hidroponik bagi Pemula

Hidroponik merupakan salah satu teknik budidaya yang saat ini sangat digemari khususnya oleh masyarakat yang tinggal di perkotaan. Permasalahan lahan yang sempit dapat teratasi dengan menggunakan teknik budidaya hidroponik. Selain itu, biaya yang digunakan tergolong cukup murah dan mampu menghasilkan tanaman hidroponik yang menyehatkan.

Nah, bagi kamu yang saat ini ingin memulai teknik budidaya dengan memanfaatkan hidroponik, kamu dapat memulainya dengan jenis tanaman kangkung karena, selain bibitnya yang mudah didapat, tanaman ini juga dapat tumbuh dimedia apa saja, jadi lebih mudah untuk dibudidayakan atau kamu dapat menggantinya dengan tanaman sayur lainnya.

Untuk memulai budidaya hidroponik, maka setidaknya kamu memerlukan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan budidaya, khusus untuk melakukan hidroponik alat dan bahan yang diperlukan ialah:

  1. Wadah baskom, besek ataupun polybag
  2. Benih tanaman
  3. Nutrisi hidroponik
  4. ZPT (zat pengatur tumbuh)

Pemberian ZPT sebenarnya berguna untuk membuat benih berkembang dengan lebih baik dan cepat. Pemberian nutrisi hidroponik sebenarnya sudah cukup untuk melengkapi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sedangkan ZPT sifatnya optional – tidak wajib. Kamu bisa mendapatkan bahan – bahan tersebut di toko online atau toko pertanian terdekat di sekitar rumahmu.

Baca Juga : Cara menanam Kubis – Panduan Lengkap Penanaman Kubis mulai dari Pembibitan hingga Panen

1. Penyemaian

Penyeleksian dilakukan sebelum penyemaian. Rendam benih yang telah dibeli pada wadah dan biarkan semalaman. Pisahkan benih yang mengapung dan tenggelam, gunakan benih yang tenggelam karena memiliki kualitas yang baik, sedangkan sisanya dibuang. Lalu lanjutkan dengan proses penyemaian.

Penyemaian dilakukan dengan membungkus benih kangkung yang telah dibasahi dengan kain, lalu siram dengan air hangat kuku sekedar basah.

Setelah siap untuk ditanam, upayakan dengan kedalaman 1 cm dan jangan menempatkan terlalu banyak benih pada satu wadah, benih kangkung akan tumbuh. Taruh pada tempat teduh sehingga benih berkecambah kemudian jemur dibawah sinar matahari.

Penyemaian

Penyeleksian dilakukan sebelum penyemaian. Rendam benih yang telah dibeli pada wadah dan biarkan semalaman.

Pisahkan benih yang mengapung dan tenggelam, gunakan benih yang tenggelam karena memiliki kualitas yang baik, sedangkan sisanya dibuang. Lalu lanjutkan dengan proses penyemaian.

Penyemaian dilakukan dengan membungkus benih kangkung yang telah dibasahi dengan kain, lalu siram dengan air hangat sekedar basah.

Opsi lainnya menggunakan baskom kemudian menaruh besek diatasnya. Gunakan air AC atau air sumur sampai menyentuh dasar besek. Masukkan benih ke dalam besek, lalu taburkan sampai merata.

Setelah siap untuk ditanam, upayakan dengan kedalaman 1 cm dan jangan menempatkan terlalu banyak benih pada satu wadah, benih kangkung akan tumbuh. Taruh pada tempat teduh sehingga benih berkecambah kemudian jemur dibawah sinar matahari.

2. Pemberian Nutrisi dan Perawatan

Pemberian nutrisi dilakukan untuk mempercepat proses pertumbuhan tanaman. Pemberian nutrisi dilakukan dengan cara mencampurkan 5 ml nutrisi dengan 1 liter air. Siramkan ke dalam baskom yang berisi besek sehingga air meresap ke dalam besek sampai diserap oleh akar tanaman.

Pada tahapan perawatan, kangkung membutuhkan asupan nutrisi rutin untuk meningkatkan pertumbuhannya. Jangan telat menambah atau memberikan nutrisi pada air dibawahnya. Pada umur kurang lebih 2 minggu, harus dilakukan penambahan nutrisi. Penambahan jumlah nutrisi yang awalnya 5 ml per 1 liter, menjadi 10 ml per 1,5 liter.

Pada saat perawatan, nutrisi yang digunakan bisa sampai panen, untuk memastikannya kamu harus memperhatikan bau air yang dihasilkannya, apabila berbau tak sedap, maka air nutrisi hidroponik harus diganti, bila tidak maka pemakaian dapat dilanjutkan. Lakukan secara rutin hingga panen.

3. Panen Kangkung

Panen tanaman hidroponik kangkung dapat dilakukan pada umur 21-25 hari, pemanenan yang lambat akan menimbulkan rasa pahit getir pada batang dan daun tanaman kangkung.

Cara pemanenan ada 2 macam, yaitu dengan mencabut langsung sampai akarnya atau dengan memotong 2/3 bagian batang atas, pada bagian kedua budidaya masih bisa dilakukan lagi dengan pemberian nutrisi baru dan tunas kangkung akan tumbuh kembali.

Itulah tadi langkah mudah budidaya hidroponik kangnkung bagi pemula. Bagaimana, tertarik untuk mencobanya? Selamat mencoba.

Cara menanam Kubis – Panduan Lengkap Penanaman Kubis mulai dari Pembibitan hingga Panen

Cara menanam Kubis – Panduan Lengkap Penanaman Kubis mulai dari Pembibitan hingga Panen

Ringkasan

Singkat kata, sebagian besar petani kubis memulai tanaman dari benih di lingkungan terlindung dalam ruangan (persemaian). Periode dari menabur dalam ruangan sampai transplantasi berkisar antara 18 hingga 38 hari. Kemudian, mereka mentransplantasikan bibit muda di ladang subur yang bebas dari gulma. Mereka menanam bibit dalam baris sehingga tanaman memiliki jarak dan aerasi yang tepat. Dalam kebanyakan kasus, irigasi tetes dan fertigasi diterapkan (pemupukan melalui pupuk yang larut dalam air yang disuntikkan dalam sistem irigasi). Pada sebagian besar varietas, kubis siap dipanen mulai dari 75 hingga 88 hari setelah tanam. Pemanenan dapat dilakukan secara manual atau mekanis.

Syarat Tanah Kubis

Kubis adalah tanaman yang tumbuh subur di tanah yang kaya nutrisi dan berdrainase baik. Kubis juga membutuhkan lokasi yang cerah. Sangat penting untuk melakukan persiapan lahan yang tepat sebelum menanam benih atau memindahkan bibit muda. Petani yang berpengalaman melaporkan bahwa sangat membantu untuk mengolah tanah dan menggunakan kompos atau pupuk kandang yang busuk dengan baik sebelum tanam atau penyemaian langsung. Dalam kebanyakan kasus, kubis lebih menyukai tanah subur dengan pH berkisar antara 6 hingga 6,8. Cara paling umum untuk memiliki tanaman yang tumbuh subur dan hasil panen yang berkualitas baik adalah menjaga tanah tetap lembab.

Para penanam harus melakukan analisis tanah sebelum penanaman. Dianjurkan untuk berkonsultasi dengan ahli agronomi lokal berlisensi untuk membentuk rencana persiapan lapangan yang rasional.

Kebutuhan Air Kubis

Dalam kebanyakan kasus, irigasi tetes dan fertigasi diterapkan (pemupukan melalui pupuk yang larut dalam air yang disuntikkan dalam sistem irigasi).

Kubis membutuhkan jumlah air yang cukup untuk menghasilkan kepala berdaunnya. Penting untuk menjaga tanah tetap lembab tetapi tidak lembek. Kita harus berhati-hati untuk tidak mengairi tanaman kita secara berlebihan karena tanaman tidak dapat mentolerir tanah yang tergenang air. Kubis membutuhkan irigasi yang teratur dan konsisten untuk berkembang dengan baik, membentuk kepala yang kokoh dan menghasilkan daun berkualitas tinggi. Saat menanam kubis di ladang, kita bisa menggunakan sistem irigasi sprinkler atau tetes. Untuk menjaga tanah tetap lembab, petani dapat menggunakan lapisan tipis mulsa ke tanah (tanyakan pada ahli agronomi berlisensi setempat).

Penanaman dan Pemberian Jarak pada Kubis. Cara menumbuhkan Kubis yang sehat dan berkembang

Meskipun kubis adalah tanaman yang tahan terhadap embun beku, kubis dapat sangat terpengaruh selama musim semi. Tanaman yang terluka akan menghasilkan kepala yang tidak berkembang, daun berkualitas rendah dan umumnya produk dengan kualitas dan kuantitas rendah. Kita harus fokus pada penanaman benih kubis di rentang waktu yang sesuai, tergantung pada kapan kita ingin memanennya. Petani pertama kali menanam kubis musim panas, selama pertengahan musim semi. Kemudian, mereka menabur jenis musim gugur-musim dingin di akhir musim semi. Akhirnya, kubis musim semi ditaburkan di hari-hari terakhir musim panas dan para petani memanennya di tahun kedua.

Kita dapat menanam benih kubis di dalam ruangan di persemaian atau pot 6 hingga 8 minggu sebelum musim semi mulai dingin. Dalam kebanyakan kasus, suhu yang tepat untuk menumbuhkan kubis adalah 55-75°F derajat (12-23°C). Kita harus secara teratur menyirami tanaman kita sampai mereka mengembangkan 3 hingga 4 daun. Tanaman siap ditransplantasikan 18-38 hari setelah tanam. Ketika tanaman mengembangkan 3 daun dan mencapai tinggi 10-13cm (4 hingga 5 inci), kita dapat memindahkannya di lokasi yang disukai. Petani yang berpengalaman menyatakan bahwa mereka sering mentransplantasikan kubis pada hari berawan, untuk menghindari paparan sinar matahari yang intens pada tanaman. Apa pun metode penanaman yang kita gunakan, irigasi teratur selalu diperlukan. Seperti disebutkan sebelumnya, menjaga kelembapan tanah adalah kunci untuk tanaman yang berkembang dengan baik dan sehat.

Untuk mencapai pertumbuhan yang baik dan memaksimalkan hasil panen mereka, petani dapat mempertimbangkan faktor-faktor berikut.

  • Tingkat pembibitan: 250-400gr (9 hingga 14 ons) benih per hektar
  • Jumlah Tanaman per hektar: 20.000-40.000 tanaman
  • 1 hektar = 2,47 ekar = 10.000 meter persegi
  • Jarak antar tanaman dalam barisan normalnya adalah 40-70cm (15-27 inci). Jarak antar baris normalnya 60-90cm (23-35 inci). Perlu diingat bahwa angka-angka ini bervariasi tergantung pada ukuran yang diinginkan masing-masing kepala. Semakin dekat tanaman, maka semakin kecil kepala yang mereka hasilkan.
  • Dalam kebanyakan kasus, akan bermanfaat untuk mengurangi pengairan ketika tanaman kubis mencapai kematangan. Telah dilaporkan bahwa karena penyiraman yang berlebihan, kepala kubis dapat tumbuh terlalu cepat dan mulai membelah.
  • Petani dapat meminta saran dari ahli agronomi berlisensi setempat untuk menjadwalkan rencana yang tepat untuk menanam tanaman yang tumbuh subur dan sehat.

Kebutuhan Pupuk dalam Tanaman Kubis

Sangat penting untuk melakukan analisa tanah sebelum penggunaan pupuk. Cara teraman adalah mengetahui profil hara tanah yang tepat. Kubis membutuhkan tanah yang kaya zat hara untuk tumbuh dan memaksimalkan produksi dan hasil panen. Beberapa petani kubis menaburkan pupuk kandang yang busuk dan membajak tanah dua minggu sebelum tanam. Mereka juga melaporkan bahwa mereka dapat menambahkan pupuk ke bibit muda sekitar dua minggu atau tiga minggu setelah transplantasi. Penting untuk membiarkan tanaman kubis tumbuh setinggi sebelum pemberian pupuk.

Dalam kebanyakan kasus, irigasi tetes dan fertigasi diterapkan (pemupukan melalui pupuk yang disuntikkan dalam sistem irigasi). Atau, pemberian pada tanah digunakan. Secara umum, petani yang berpengalaman menyarankan pupuk yang seimbang, yang terdiri dari nutrisi penting, seperti nitrogen (N), kalium (K) dan fosforus (P), dalam bentuk granul. Kita dapat menerapkan pupuk ini dengan N-P-K 10-10-10 atau 10-3-3. Kita bisa menambahkan pupuk granul langsung ke permukaan tanah dan mengairinya. Sangat penting agar butiran tidak bersentuhan dengan tanaman muda, karena ada risiko membakar mereka.

Namun, ini hanya pola umum yang tidak boleh diikuti tanpa melakukan riset sendiri. Setiap lahan itu berbeda dan memiliki kebutuhan yang berbeda. Anda dapat meminta saran dari ahli agronomi berlisensi setelah melakukan analisis tanah.

Baca Juga : Budidaya Tanaman Kangkung secara Hidroponik bagi Pemula

Hama dan Penyakit

Sepanjang musim tanamnya, kubis rentan terhadap beberapa jenis hama dan penyakit. Kubis adalah tanaman yang menarik banyak hama. Kita perlu mengetahui musuh tanaman kita dan membentuk pendekatan yang ramah lingkungan untuk mengatasi mereka. Kita dapat meminta saran dari profesional berlisensi setempat untuk mengendalikan hama dan penyakit kubis dengan semestinya. Hama dan penyakit kubis yang paling umum tercantum di bawah ini.

Hama

  • Kupu-kupu Putih Kecil atau Besar. Serangga ini bertelur di bawah daun kubis. Ketika larva mereka muncul, ia akan memakan daun.
  • Kutu daun. Kutu daun kubis berwarna abu-abu hijau dan tidak mudah diidentifikasi. Mereka terutama memakan daun.
  • Merpati. Merpati dan burung kecil lainnya suka terbang di dekat tanaman dan menyerang tanaman muda.

Penyakit

  • Bercak daun Alternaria. Ini adalah penyakit jamur, yang disebabkan oleh spesies Alternaria. Ini mempengaruhi baik bibit dan tanaman tua dengan bintik-bintik gelap pada batang dan bintik-bintik coklat pada daun. Jika kita tidak segera mengelolanya, daun yang terinfeksi akan menguning dan jatuh.
  • Busuk Hitam. Ini adalah penyakit bakteri, yang disebabkan oleh Xanthomonas campestris. Ini terutama menginfeksi bagian dangkal tanaman.
  • Bulai Kubis. Peronospora parasitica bertanggung jawab atas penyakit ini, menyebabkan bintik-bintik nekrotik pada daun yang lebih tua.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Cara terbaik untuk mengendalikan hama dan penyakit ialah selalu pencegahan daripada intervensi. Petani kubis harus mempertimbangkan langkah-langkah berikut.

  • Pentingnya penggunaan benih bersertifikat.
  • Pentingnya penggunaan varietas dan hibrida yang tahan terhadap penyakit lokal.
  • Membuat jaring untuk menutupi tanaman kita dapat melindungi kubis dari serangan hama.
  • Hindari pemberian pupuk yang berlebihan.
  • Jaring kawat dapat melindungi tanaman kubis dari serangan merpati.
  • Mengambil sendiri ulat dan larva dan dengan hati-hati mengeluarkannya dari tanaman dapat menjadi solusi dalam beberapa kasus.
  • Untuk mencegah bercak daun alternaria, disarankan untuk mengumpulkan dan menyingkirkan residu yang tersisa di ladang setelah panen.
  • Kita dapat merotasi tanaman kita dengan tanaman lain yang sesuai untuk mengendalikan hama dan penyakit secara alami.

Pemanenan dan Hasil 

Sebagai aturan umum, periode dari menabur sampai transplantasi berkisar antara 18 hingga 38 hari. Pada sebagian besar varietas, kubis siap dipanen mulai dari 75 hingga 88 hari setelah tanam. Ada varietas sangat awal yang dapat dipanen 55 hari dari tanam. Beberapa varietas terlambat matang sekitar 95-105 hari setelah tanam. Waktu kita memanen tanaman kubis tergantung pada varietas yang berbeda. Ada beberapa varietas yang perlu bertahan di ladang beberapa minggu lagi setelah mereka membentuk kepala yang kokoh dan rapat. Sebaliknya, beberapa varietas perlu dipanen segera setelah mereka mencapai kematangan.

Hal-hal penting tentang Pemanenan Kubis:

  • Pemanenan harus dilakukan ketika kubis mencapai ukuran penuh.
  • Kubis siap panen ketika kepalanya kokoh dan terbentuk penuh.
  • Kita harus memeriksa kerapatan kubis secara berkala. Saat ukurannya mencapai 12cm (5 inci) kita dapat memerasnya untuk menguji kerapatannya.
  • Jika kita perhatikan bahwa kepala kubis mulai membelah, kita harus memanennya tanpa penundaan.
  • Kita bisa memotong kepala kubis dari pangkalnya dengan pisau tajam.
  • Di pertanian kubis komersial besar, pemanenan dilakukan melalui mesin otomatis yang terpasang pada traktor. Mesin-mesin ini mengangkat seluruh tanaman dari tanah menggunakan mata bajak. Dengan demikian, tanaman hancur total. Tanah, kotoran, batu, dan kubis dipindahkan ke serangkaian jaring tempat kubis akhirnya dipisahkan dari bahan asing.
  • Setelah panen, tanaman kubis harus segera disimpan di tempat teduh.
  • Dalam kebanyakan kasus, suhu yang tepat untuk menyimpan kubis adalah 32 hingga 40°F derajat (0-4°C). Sebagai aturan umum, diperlukan tempat yang dingin dan lembab dengan kelembaban sekitar 95%.

Hasil Kubis per Hektar

Hasil kubis rata-rata per hektar adalah 30-70 ton. (Ingatlah bahwa 1 ton = 1.000 kg = 2.200 pon Dan 1 hektar = 2,47 ekar = 10.000 meter persegi). Ada kasus di mana petani melaporkan hasil 80 ton per hektar atau lebih. Tentu saja, hasil tinggi tersebut dapat dicapai oleh petani yang berpengalaman setelah beberapa tahun berlatih.

Apakah anda memiliki pengalaman dalam menanam kubis? Silakan bagikan pengalaman, metode, dan praktik anda pada komentar di bawah. Semua konten yang anda tambahkan akan segera ditinjau oleh ahli agronomi kami. Setelah disetujui, konten akan ditambahkan ke Wikifarmer.com dan itu akan mempengaruhi secara positif ribuan petani baru dan berpengalaman di seluruh dunia.

Sering Dianggap Sebagai Tanaman Liar Biasa, Tapak Liman Ternyata Kaya Manfaat

Sering Dianggap Sebagai Tanaman Liar Biasa, Tapak Liman Ternyata Kaya Manfaat

Moms mungkin sudah tidak asing lagi dengan tanaman yang bernama tapak liman. Ya, tapak liman memang sering kali hidup liar sehingga mungkin disebut sebagai tumbuhan yang biasa saja. Padahal, tapak liman memiliki ragam manfaat lho, Moms.

Menurut Flora & Fauna Web, tapak liman didefinisikan sebagai tanaman yang memiliki daun berbentuk seperti sendok atau lonjong.

Tanaman ini tertutup rapat dengan rambut putih kaku yang lembut dan menempel di permukaan batang. Dengan bunga berwarna keunguan atau merah jambu.

Manfaat Tapak Liman

Di banyak negara Asia Tenggara, Amerika Latin dan Afrika, tanaman tapak liman banyak digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati nefritis, edema, nyeri dada, demam dan batu kandung kemih.

Sementara bagian akarnya digunakan untuk mencegah muntah, dan daunnya digunakan untuk mengobati eksim serta bisul. Selain itu, tapak liman dapat dimanfaat sebagai obat sakit gigi dengan cara diolah menjadi bubuk dan dicampur dengan merica.

Tapak liman juga banyak dimanfaatkan sebagai obat beragam penyakit di berbeda negara.

Misalnya di Thailand yang memanfaatkannya untuk mengatasi batuk, Taiwan sebagai obat hepatitis, di Nigeria untuk mengatasi arthritis, hingga di Nepal rebusan akar tapak liman banyak digunakan dalam mengobati diare, disentri, gangguan lambung dan muntah darah pada penyakit tuberculosis.

Selain itu, seluruh tanaman telah dilaporkan bermanfaat untuk menyembuhkan insomnia, diabetes, bronkitis, virus atau bakteri, infeksi, leukemia, rematik, gigitan ular, diuresis, antipyresis, untuk menghilangkan batu kandung kemih dan filariasis.

Akarnya dapat digunakan sebagai antipiretik, kardiotonik dan agen diuretik. Akar tapak liman juga bermanfaat menurunkan demam, masalah jantung dan hepatitis.

Rebusan dari akar dan daunnya digunakan sebagai emolien atau untuk pengobatan disuria, diare, disentri dan sedangkan sakit perut.

Mari simak penjelasan tapak liman selengkapnya berikut ini, Moms!

Baca Juga : Wajib Coba! Tanaman Liar Ini jadi Resep Alami Obat Kuat Pria saat Hubungan Intim, Bikin Istri Betah di Ranjang

1. Memiliki Sifat Antibakteri

Berdasarkan informasi dari Academic Journal, akar tapak liman dapat digunakan sebagai anti racun dan anti septik untuk luka.

Hal ini karena tapak liman mengandung ekstrak etanol yang memiliki efek antibakteri terhadap Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa.

Biasanya, penggunaan tapak liman sebagai anti racun dan anti septik untuk luka ini dilakukan dengan cara mengambil bagian akarnya. Kemudian, dihaluskan dengan bantuan air panas hingga menjadi pasta.

Namun, manfaat tapak liman sebagai antibakteri ini masih perlu penelitian lanjutan jika ingin digunakan oleh manusia karena studi yang dilakukan masih sebatas pada hewan saja.

2. Bermanfaat sebagai Obat Kumur

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tanaman tapak liman memiliki sifat antibekteri karena mengandung fenol, flavonoid, dan saponin. Dengan kandungan tersebut membuat ekstrak tapak liman dapat digunakan sebagai obat kumur.

Menurut Jurnal Medika Hutama, sifat antibakterianya dapat memberikan daya penghambat terhadap Streptococcus mutans bakteri yang menyebabkan masalah gigi dan bau mulut.

3. Tapak Liman sebagai Antikanker

Mengutip Journal of Functional Foods in Health Disease, Banyak bukti yang menunjukkan bahwa senyawa tapak liman memiliki potensi melawan kanker seperti kanker prostat, kanker kulit, kanker hati, dan kanker lambung.

Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan cara membandingkan dua senyawa aktif dari fraksi etil asetat tapak liman dengan aktivitas antikanker terkuat menunjukkan bahwa, tanaman ini merupakan jamu yang manjur untuk mengobati beberapa sel kanker dan juga untuk beberapa penyakit lainnya.

4. Berpotensi Meningkatkan Memori

Berdasarkan International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research, sebuah studi yang dilakukan terhadap hewan menunjukkan bahwa ekstrak etanolik pada daun tapak liman mungkin menunjukkan aktivitas peningkatan memori

Penelitian lainnya yang diterbitkan oleh jurnal National Center for Biotechnology Information, U.S National Library of Medicine juga mengungkapkan bahwa tapak liman dapat mengurangi respons inflamasi pada penyakit neurodegeneratif.

Oleh karena itu, temuan saat ini dapat memperkuat potensi tapak liman untuk dikembangkan sebagai agen terapeutik potensial dalam pengobatan penyakit peradangan saraf.

5. Mengobati Kencing Manis

Tapak liman yang biasa ditemukan tumbuh liar ini banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai obat tradisional. Salah satunya sebagai obat kencing manis karena tapak liman memiliki sifat analgetik, diuretik, astringen, dan antiemetik.

Bagian yang dapat mengatasi kencing manis ialah akar dan daun dari tanaman tapak liman.

tetapi studi lanjutan terhadap klaim manfaat ini masih perlu dilakukan karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa tapak liman tidak memiliki aktivitas analgesik, diuretik, antipiretik atau antiinflamasi.

6. Digunakan untuk Kebutuhan Kecantikan

Siapa sangka, tapak liman yang biasa digunakan sebagai obat tradisional ini juga memiliki manfaat di bidang kecantikan. Mulai dari rambut hingga kulit.

Dalam pengobatan Siddha (sistem pengobatan tradisional di Sri Lanka) daun tapak liman digunakan sebagai thaali (diikatkan di kepala) untuk rambut jika rambut rontok. Sementara dii Filipina, jus dari daun tapak liman yang ditumbuk dioleskan pada kulit kepala untuk memperlambat rambut rontok.

Hasil penelitian di India yang dikutip dari Herbs from Distant Land menunjukkan bahwa formulasi minyak rambut dari ekstrak metanol dari daun tapak liman memberikan efek promotif pertumbuhan rambut yang signifikan.

Dalam hal ini, minyak yang digunakan pada rambut dari ekstrak tapak liman akan meningkatkan sirkulasi darah di daerah kulit kepala. Dengan demikian, ini mungkin memberikan beberapa efek pada pertumbuhan rambut.

Hasil penelitian in vitro pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa ekstrak daun tapak liman memiliki pengaruh langsung pada folikel rambut dan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan rambut.

Selain itu, flavonoid dan triterpenoid yang terdapat pada tapak liman memiliki aktivitas meningkatkan pertumbuhan rambut dengan cara memperkuat dinding kapiler pembuluh darah kecil yang memasok folikel rambut serta meningkatkan sirkulasi darah untuk menyehatkan folikel rambut, jadi dapat meningkatkan pertumbuhan rambut.

Tapak liman juga digunakan di banyak negara berbeda dalam bentuk ramuan dari akar segar yang ditumbuk untuk mengatasi berbagai infeksi kulit.

Hal ini karena tapak liman memiliki sifat antibakteri, antivirus, antijamur, anti-inflamasi, antioksidan, dan penyembuhan luka, yang menjadikannya berpotensi sebagai bahan krim perawatan kulit serta memiliki agen pencerah untuk kulit.

Namun, masih dibutuhkan banyak penelitian lanjutan untuk benar-benar membuktikan efektivitasnya, terutama jika digunakan oleh manusia.

Meski telah banyak masyarakat yang menggunakannya sebagai obat tradisional dan banyak penelitian tentang manfaat tapak liman, Moms perlu berhati-hati saat menggunakannya.

Tapak liman bisa saja menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan, seperti toksisitas.

Jadi, jangan menggunakannya secara sembarangan, Moms. Terutama ibu hamil dan anak-anak.

Penelitian lebih lanjut mengenai tapak liman juga diperlukan untuk memastikan penggunaannya benar-benar aman.

Jika Moms tertarik menggunakan tapak liman sebagai obat tradisional, mungkin bisa mepertimbangkan ekstrak tapak liman yang sudah diolah dan dikemas dalam bentuk kaplus sehingga takarannya sudah pasti aman dikonsumsi.

Itulah beberapa informasi terkait tanaman tapak liman beserta manfaatnya. Semoga dapat menambah pengetahuan yang bermanfaat untuk Moms, ya.

Wajib Coba! Tanaman Liar Ini jadi Resep Alami Obat Kuat Pria saat Hubungan Intim, Bikin Istri Betah di Ranjang

anaman Liar Ini jadi Resep Alami Obat Kuat Pria saat Hubungan Intim

Banyak yang belum tahu bahwa putri malu memiliki khasiat yang sangat luar biasa.

Tumbuhan ini memang banyak tumbuh liar dan dibiarkan saja karena dianggap tidak bermanfaat.

Tidak banyak orang mengetahui akan manfaat daun putri malu jika tahu cara mengelolanya pasti akan mendapatkan manfaat yang sangat luar biasa.

Berikut ini informasi akan manfaat dan khasiat dari daun putri malu yang jarang diketahui banyak orang.

Seperti sebagian pria setiap hari meminum air rebusan daun putri malu, awalnya hanya untuk obat tahan lama di ranjang bersama istrinya.

Dari rutin mengkonsumsi air rebusan daun putri malu tidak hanya tahan lama diranjang tetapi keharmonisan dan kebahagiaan keluarga yang didapat oleh sebagian pria.

Dikutip dari Health Benefits air rebusan daun putri malu memiliki banyak khasiat di dalamnya.

Nama ilmiah putri malu yaitu mimosa pudica sudah dikenal berpuluh-puluh tahun berkhasiat untuk pengobatan.

Antara lain seperti untuk insomnia, untuk mengatasi insomnia atau sulit tidur juga manjur.

Cara gunakan obat kuat alami ini adalah ambil daun putri malu sebanyak 5 miligram saja.

Haluskan dan rebus rebus sampai mendidih dan saring peras dan ambil airnya saja.

Minum air rebusannya di malam hari dan rasakan perubahan dalam tubuh anda setelah minum rebusan ini.

Manfaat berikutnya adalah untuk pengobatan diabetes kadar gula rendah adalah manfaat lain yang didapatkan dari meminum jus daun putri malu.

Minum jus 30ml daun putri malu di pagi hari dan sore hari dalam 7-10 hari anda akan mendapatkan hasil perubahan kadar gula pada tubuh anda.

Manfaat berikutnya adalah untuk obat hipertensi ambil daun putri malu hancurkan atau ekstrak untuk menghasilkan jus daun putri malu.

Baca Juga : Sering Dianggap Sebagai Tanaman Liar Biasa, Tapak Liman Ternyata Kaya Manfaat

Konsumsilah sebanyak 15 ml 2 kali sehari dan ucapkan selamat tinggal untuk hipertensi.

Namun meskipun berkhasiat pastikan juga daun putri malu ini dalam keadaan bersih, karena tanaman ini tumbuh di alam liar.

Manfaat utama bagi kejantanan pria adalah sebagai penguat dan tahan lama ketika berhubungan intim.

Bagian daun putri malu, bisa Anda manfaatkan sebagai obat kuat yang alami. Terutama bagi para pria, supaya lebih tahan lama di ranjang.

Cara mengolahnya, cukup dengan merebus segenggam daun putri malu dengan satu atau dua gelas air.

Saring dan dinginkan dalam suhu ruangan, minum ramuan ini setiap hari satu kali atau sesuai kebutuhan, untuk menambah kejantanan anda.

Berdasarkan data Kemenkes RI, setiap 100 gram “Putri malu, segar” mengandung 3,3 mg besi, 0,60 mg riboflavin, 119 mg kalsium, 0,60 mg tembaga, 0,60 mg tiamina, 7,1 gram serat, 1,4 mg seng, 80,2 gram air dan 631,0 mg kalium.

Beberapa kandungan itu sangat bermanfaat bagi vitalitas pria yang memberikan energi lebih dalam urusan ranjang.

Ga salah jika tanaman liar ini cocok sebagai obat kuat alami yang walaupun belum banyak diketahui namun manfaatnya sudah sangat terasa sejak dahulu kala.***

Tips Menanam Alpukat Mentega agar Cepat Berbuah

Tips Menanam Alpukat Mentega agar Cepat Berbuah

Alpukat (Persea americana) merupakan tanaman buah yang berasal dari Amerika Tengah dan Meksiko. Alpukat telah banyak dikembangkan dan dibudidayakan oleh pecinta tanaman buah di seluruh dunia karena beragam manfaatnya. Alpukat termasuk tanaman buah yang sangat cocok untuk daerah tropis. Anda pun dapat menanam alpukat di rumah untuk konsumsi sendiri, sebagai buah yang memberi manfaat kesehatan bagi keluarga. Salah satu jenis alpukat yang populer adalah alpukat mentega. Jenis alpukat ini memiliki warna daging yang lebih kuning dan rasanya lebih gurih.

Apabila Anda ingin menanam alpukat mentega di rumah agar cepat berbuah, berikut beberapa tipsnya, seperti dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI.

1. Media tanam

Media tanam yang cocok untuk tanaman alpukat yaitu tanah yang gembur, lembap dan tidak tergenang air, subur, serta tidak mengandung terlalu banyak bahan organik. Tanah yang berada di sekitar pohon yang telah ditanam harus lebih tinggi dari pada tanah yang ada di sekitar pohon yang ditanam tersebut.

Baca Juga : Cara Budidaya Buah Naga, Komoditas Pertanian yang Menjanjikan

Hal ini berguna untuk menghindari genangan air yang terjadi ketika musim hujan atau pada saat tanaman disiram secara rutin. Baca juga: Cara Mudah Menanam Alpukat dari Biji di Dalam Ruangan dengan Media Air 2. Persiapan bibit alpukat Bibit yang akan digunakan untuk budidaya alpukat harus berasal dari pohon yang cukup tua. Pilih cabang pohon alpukat yang subur, dan sudah tua. Cabang tersebut tidak boleh terlalu besar dengan diameter batang sekitar 3-5 cm dan tidak memiliki cabang baru yang terlalu banyak. Kupas kulit cabang sekitar 10-15 cm, adapun pengupasan dilakukan sekitar 5-10 cm dari cabang utama.  Setelah dikupas, balut dengan tanah subur (campuran tanah, pupuk kandang dan sekam padi) dengan ketebalan 7-10 cm. Bungkus balutan tanah tersebut menggunakan sabut kelapa, siram secara rutin pagi dan sore hari. Setelah cangkokan tumbuh mengeluarkan akar, maka potong pangkal cabang yang dicangkok tersebut (sekitar 2-3cm dari cangkokan).

2. Persiapan bibit alpukat

Bibit yang akan digunakan untuk budidaya alpukat harus berasal dari pohon yang cukup tua. Pilih cabang pohon alpukat yang subur, dan sudah tua. Cabang tersebut tidak boleh terlalu besar dengan diameter batang sekitar 3-5 cm dan tidak memiliki cabang baru yang terlalu banyak. Kupas kulit cabang sekitar 10-15 cm, adapun pengupasan dilakukan sekitar 5-10 cm dari cabang utama.  Setelah dikupas, balut dengan tanah subur (campuran tanah, pupuk kandang dan sekam padi) dengan ketebalan 7-10 cm. Bungkus balutan tanah tersebut menggunakan sabut kelapa, siram secara rutin pagi dan sore hari. Setelah cangkokan tumbuh mengeluarkan akar, maka potong pangkal cabang yang dicangkok tersebut (sekitar 2-3cm dari cangkokan).

Semaikan dalam polybag atau pot, letakkan di tempat yang tidak terkena matahari langsung hingga bibit cangkokan benar-benar tumbuh. Siram secara rutin agar bibit cangkokan tersebut mampu beradaptasi dengan baik sebelum bibit ditanam di lahan permanen.

3. Menanam alpukat dari biji

Buah alpukat yang akan dijadikan bibit haruslah buah yang sudah tua diketahui kualitas rasanya. Cara menanam alpukat dari biji cukup mudah. Biji alpukat bisa langsung ditanam dengan memperhatikan posisi biji atau bisa juga disemaikan di air hingga muncul akar dan tunas pada biji.

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan budidaya alpukat dari biji adalah sebagai berikut. Menyemai biji alpukat di air Pilih buah alpukat yang sudah tua, matang dan lembut. Potong melingkar daging buah alpukat dengan hati-hati agar tidak mengenai dan merusak biji buah alpukat tersebut, lalu cuci daging buah yang menempel pada biji sampai bersih. Terdapat ujung sisi yang berbeda pada biji alpukat. Ujung sisi yang kecil merupakan bagian atas tempat tumbuh batang dan daun, adapun ujung sisi yang besar dan lebih luas merupakan bagian bawah dan tempat akar tumbuh.  Letakkan biji alpukat dalam wadah berisi air dengan memerhatikan posisi bagian atas dan bawah biji alpukat tersebut. Pastikan biji alpukat hanya terendam setengah bagian.

Menyemai biji alpukat di air Pilih buah alpukat yang sudah tua, matang dan lembut. Potong melingkar daging buah alpukat dengan hati-hati agar tidak mengenai dan merusak biji buah alpukat tersebut, lalu cuci daging buah yang menempel pada biji sampai bersih. Terdapat ujung sisi yang berbeda pada biji alpukat. Ujung sisi yang kecil merupakan bagian atas tempat tumbuh batang dan daun, adapun ujung sisi yang besar dan lebih luas merupakan bagian bawah dan tempat akar tumbuh.  Letakkan biji alpukat dalam wadah berisi air dengan memerhatikan posisi bagian atas dan bawah biji alpukat tersebut. Pastikan biji alpukat hanya terendam setengah bagian.

Letakkan wadah di tempat yang kena cahaya matahari secara langsung. Perhatikan bahwa air terus merendam bagian bawah biji alpukat. Jika air berkurang, maka tambahkan air hingga biji tetap terendam hingga setengah bagian saja. Umumnya, biji mulai terlihat retak sekitar 2-3 minggu dan akar terlihat mulai tumbuh sekitar 3-4 minggu. Ketika akar mencapai 5-7 cm dan batang juga mulai tumbuh, maka bibit siap untuk dipindahkan dan ditanam di tanah. Lubang tanam untuk pohon alpukat dibuat dengan ukuran 60 x 60 cm dan dalam 60-80 cm. Jika menanam bibit cangkok, maka buat lubang tanam relatif lebar.

Isi lubang dengan pupuk kandang hingga dua pertiga, dan biarkan lubang selama 3-4 minggu agar pupuk kandang terlebih dahulu meresap ke tanah. Menanam bibit alpukat Pindahkan bibit yang sudah disiapkan sebelumnya lubang tanam yang telah disiapkan. Buka plastik polybag secara perlahan, dan usahakan agar tanah pada polybag tidak hancur. Masukkan dan tanam bibit pada lubang tanam. Setelah bibit ditanam, maka siram dengan rutin. 4. Merawat tanaman alpukat Perawatan yang dilakukan pada tanaman alpukat tidak repot. Perawatan yang dilakukan berupa pemupukan dengan dosis yang dianjurkan dan pemangkasan.

4. Merawat tanaman alpukat

Perawatan yang dilakukan pada tanaman alpukat tidak repot. Perawatan yang dilakukan berupa pemupukan dengan dosis yang dianjurkan dan pemangkasan.

5. Panen alpukat

Pohon alpukat yang ditanam langsung dari biji tanpa melakukan sambung pucuk atau cangkok umumnya mulai berbuah di usia 10-15 tahun.  Akan tetapi, jika penanaman yang dilakukan melalui biji dan sambung pucuk atau ditanam melalui sistem vegetatif, maka umumnya akan berbuah di usia 5-8 tahun, namun tergantung pada perawatan pohon alpukat yang dilakukan setelah tanam. Pemanenan buah alpukat dianjurkan dengan memotong atau menggunting tangkai buah alpukat.

Cara Budidaya Buah Naga, Komoditas Pertanian yang Menjanjikan

Cara Budidaya Buah Naga, Komoditas Pertanian yang Menjanjikan

Cara budidaya buah naga mulai banyak dicari sejak buah ini populer di Indonesia.  meskipun dikenal sebagai buah dari asia, tanaman ini aslinya berasal dari meksiko, amerika tengah dan amerika selatan. pada tahun 1870, bangsa perancis membawa buah naga dari guyana ke vietnam sebagai tanaman hias. karena rasanya manis, buah naga kemudian dikonsumsi secara meluas di vietnam dan cina.

Buah naga dikelompokan kedalam keluarga tanaman kaktus. Buah ini memiliki daging buah berair, dengan rasa manis dan sedikit asam. Selain memiliki rasa yang enak, buah naga juga kaya akan nutrisi dan memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh. Cara budidaya buah naga dapat dilakukan dengan mudah karena iklim Indonesia yang mendukung.

saat ini terdapat beberapa spesies tanaman buah naga yang banyak dibudidayakan. jenis-jenisnya buah populer yaitu hylocereus undatus yang memiliki merah dengan daging buah putih, hylocereus polyrhisus dengan kulit merah dengan daging buah merah, hylocereus costaricensis dengan kulit merah dengan daging buah merah pekat agak keunguan, dan terakhir hylocereus megalanthus dengan kulitnya berwarna kuning dengan daging buah putih.

Sebagai komoditas pertanian, buah naga memiliki potensi yang menjanjikan. Permintaan pasar yang terus meningkat, buah naga dapat menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan bagi petani. Buah naga dapat dijual dalam bentuk segar maupun olahan seperti jus, selai, dan yogurt. Selain itu, kulit buah naga juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami dan obat herbal. Berikut cara budidaya buah naga yang dirangkum Liputan6.com dari laman resmi pertanian.go.id, Senin (27/2/2023).

Cara Budidaya Buah Naga

Memilih Bibit Buah Naga

Cara budidaya buah naga yang pertama adalah memilih bibit dengan kualitas baik. Tanaman buah naga dapat diperbanyak dengan cara generatif dan vegetatif. Cara generatif dilakukan dengan memperbanyak tanaman dari biji. Benih dapat diambil dari buah naga terpilih. Cara ini sedikit rumit dan biasanya dilakukan oleh para penangkar berpengalaman

Cara vegetatif relatif lebih banyak dipakai karena lebih mudah. Cara budidaya buah naga dengan cara vegetatif lebih cepat menghasilkan buah. selain itu, sifat-sifat tanaman induk bisa dipastikan menurun pada anaknya. Berikut

langkah-langkah penyetekkan buah naga.

– Penyetekkan dilakukan pada batang atau cabang tanaman yang sudah pernah berbuah setidaknya 3-4 kali. tujuannya untuk memastikan hasil stek dapat berproduksi lebih cepat dan produktivitasnya akan menurun dari induknya.

– Pilih batang yang berdiameter setidaknya 8 cm, keras, tua, berwarna hijau kelabu dan sehat. Semakin besar diameter batang akan semakin baik, karena batang tersebut akan jadi batang utama tanaman.

– Pemotongan dilakukan terhadap batang yang panjangnya sekitar 80-120 cm. Jangan dipotong semua, sisakan sekitar 20 persen.

– Potong-potong batang calon bibit dengan panjang sekitar 20-30 cm. Ujung bagian atas dipotong rata, sedangkan pangkal bawah yang akan ditancapkan ke tanah dipotong meruncing untuk merangsang pertumbuhan akar.

– Potongan stek harus memiliki setidaknya 4 mata tunas. Panjang stek dapat lebih pendek namun konsekuensinya akan berpengaruh pada kecepatan berbuah.

– Biarkan batang stek yang telah dipotong-potong tersebut hingga getahnya mengering. Apabila langsung ditanam getah yang masih basah bisa menyebabkan busuk batang. Untuk menghindari resiko serangan jamur, batang stek dapat dicelupkan pada larutan fungisida.

– Siapkan bedengan atau polybag untuk menanam.

– Siram bedengan atau polybag yang telah diisi dengan media tanam. kemudian tancapkan bagian yang runcing dari stek kedalam media tanam sedalam 5 cm.

– Berikan naungan atau sungkup untuk melindungi stek. Lakukan penyiraman sebanyak 2-3 hari sekali.

– Setelah 3 minggu, tunas pertama akan mulai tumbuh dan naungan atau sungkup harus dibuka agar bibit mendapatkan cahaya matahari penuh.

– Pemeliharaan bibit biasanya berlangsung hingga 3 bulan. pada umur ini tinggi bibit berkisar 50-80 cm.

Persiapan Cara Budidaya Buah Naga

Jumlah bibit yang diperlukan tergantung pada metode tanam dan pengaturan jarak tanam. Berikut persiapan yang harus dilakukan sebelum memulai cara budidaya buah naga.

1. Pembuatan tiang panjat

dalam budidaya buah naga tiang panjat sangat diperlukan untuk menopang tumbuhnya tanaman. Tiang panjat biasanya dibuat permanen dari beton berbentuk bisap pilar segi empat atau silinder dengan diameter sekitar 10-15 cm. Tinggi tiang panjat untuk budidaya buah naga biasanya 2-2,5 meter. Tiang tersebut ditanam sedalam 50 cm agar kuat berdiri. Ujung bagian atas diberikan penopang berupa batang kayu atau besi membentuk ‘+’. kemudian tambahkan besi berbentuk lingkaran atau bisa juga ban motor bekas. sehingga bagian ujung atasnya berbentuk seperti stir mobil

Baca Juga : Tips Menanam Alpukat Mentega agar Cepat Berbuah

2. Pengolahan Tanah

Buat lubang tanam dengan ukuran 60×60 cm dengan kedalaman 25 cm. Posisi tiang panjat persis terletak di tengah-tengah lubang tanam. Campurkan 10 kg pasir dengan tanah galian untuk menambah porositas tanah. Tambahkan pupuk kompos atau pupuk kandang yang telah matang sebanyak 10-20 kg. Tambahkan juga dolomit atau kapur pertanian sebanyak  300 gram, karena buah naga memerlukan banyak kalsium. Aduk bahan-bahan tersebut hingga merata.

Timbun kembali lubang tanam dengan campuran media yang sudah dibuat. Siram dengan air hingga basah tapi jangan sampai tergenang. Biarkan lubang tanam yang telah ditimbun kembali tersinari matahari dan mengering. Setelah 2-3 hari, berikan pupuk tsp sebanyak 25 gram. Pemberian pupuk melingkari tiang panjat dengan jarak sekitar 10 cm dari tiang. biarkan selama kurang lebih 1 hari. Kini lubang tanam siap untuk ditanami.

3. Penanaman Bibit

Satu tiang panjat membutuhkan 4 bibit tanaman buah naga. bibit ditanam mengitari tiang panjat, jarak antar tiang panjat dengan bibit tanaman sekitar 10 cm. Gali tanah sedalam 10-15 cm, atau disesuaikan dengan ukuran bibit. Pindahkan bibit dari poly bag atau bedeng ke lubang yang sudah dibuat.

Setelah semua bibit ditanam, ikat batang bibit tanaman tersebut sehingga menempel pada tiang panjat. Pengikatan jangan terlalu kencang untuk memberi ruang gerak pertumbuhan tanaman dan agar tidak melukai batang.

Cara Budidaya Buah Naga: Pemupukan dan Perawatan

1. Pemupukan

Cara budidaya buah naga dilanjutkan dengan proses pemupukan. Pada masa awal pertumbuhan pupuk yang dibutuhkan harus mengandung banyak unsur nitrogen (n). Pada fase berbunga atau berbuah gunakan pupuk yang banyak mengandung fosfor (p) dan kalium (k). Pemakaian urea tidak dianjurkan untuk memupuk buah naga, karena sering mengakibatkan busuk batang.

Pemupukan dengan pupuk kompos atau pupuk kandang dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan dosis 5-10 kg per lubang tanam. Pada saat berbunga dan berbuah berikan pupuk tambahan npk dan zk masing-masing 50 dan 20 gram per lubang tanam. Pada tahun berikutnya perbanyak dosis pemberian pupuk sesuai dengan ukuran tanaman. Pupuk tambahan berupa pupuk organik cair, pupuk hayati atau hormon perangsang buah bisa diberikan untuk memaksimalkan hasil.

2.  Penyiraman

Penyiraman bisa dilakukan dengan mengalirkan air pada parit-parit drainase. Selain itu juga bisa menggunakan gembor atau irigasi tetes. Sistem irigasi tetes lebih hemat air dan tenaga kerja namun perlu investasi yang cukup besar.

Penyiraman dengan parit drainase dilakukan dengan merendam parit selama kurang lebih 2 jam. Jika penyiraman dilakukan dengan gembor, setiap lubang tanam disiram dengan air sebanyak 4-5 liter. Frekuensi penyiraman 3 kali sehari di musim kering, atau sesuai dengan kondisi tanah.

Penyiraman bisa dikurangi atau dihentikan ketika tanaman mulai berbunga dan berbuah. Pengurangan atau penghentian penyiraman bertujuan untuk menekan pertumbuhan tunas baru sehingga pertumbuhan buah bisa maksimal. Penyiraman tetap dilakukan apabila tanah terlihat kering dan tanaman layu karena kurang air.

3. Pemangkasan

Terdapat setidaknya tiga tipe pemangkasan dalam budidaya buah naga, yakni pemangkasan untuk membentuk batang pokok, pemangkasan membentuk cabang produksi dan pemangkasan peremajaan. Pemangkasan untuk membentuk batang pokok dilakukan pada batang bibit tanaman. Tanaman yang baik memiliki batang pokok yang panjang, besar dan kokoh. Untuk mendapatkan itu pilih tunas yang tumbuh di bagian paling atas batang awal. tunas yang tumbuh dibawahnya sebaiknya dipotong saja.

Pemangkasan untuk membentuk cabang produksi dilakukan pada tunas yang tumbuh pada batang pokok. Pilihlah 3-4 tunas untuk ditumbuhkan, tunas ini akan menjadi batang produksi dan tumbuh menjuntai ke bawah. Tunas yang ditumbuhkan sebaiknya yang ada di bagian atas, sekitar 30 cm dari ujung atas.

Pemangkasan peremajaan dilakukan terhadap cabang produksi yang kurang produktif. Biasanya batang ini sudah berbuah 3-4 kali. Hasil pangkasan peremajaan ini bisa dijadikan sumber bibit tanaman.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemangkasan adalah bentuk tanaman. Tanaman buah naga tumbuh tidak teratur. Upayakan agar tunas-tunas yang dipilih bisa membentuk tanaman dengan baik, sehingga percabangan tidak terlalu rimbun dan batang yang ada di bawah tajuk bisa terkena sinar matahari dengan maksimal.

Cara Budidaya Buah Naga: Pemanenan

Cara budidaya buah naga yang terakhir adalah tahap panen. Tanaman buah naga memiliki umur panjang. Siklus produktifnya dapat mencapai 15-20 tahun. Satu tanaman dapat menghasilkan 1 kg buah. Pada satu tiang panjat terdapat 4 tanaman. Ciri-ciri buah yang siap panen adalah kulitnya sudah mulai berwarna merah mengkilap. Jumbai buah berwarna kemerahan, warna hijaunya sudah mulai berkurang. mahkota buah mengecil dan pangkal buah menguncup atau berkeriput. Ukuran buah membulat dengan berat sekitar 400-600 gram

Cara Menanam Jagung: Langkah Perawatan Hingga Panen Jagung

Cara menanam jagung hingga panen

Cara Menanam Jagung – Apakah kamu memiliki lahan kosong yang tak terpakai? Bila iya, mungkin kamu bisa memanfaatkan lahan tersebut untuk berkebun, misalnya budidaya jagung. Melakukan budidaya jagung memang membutuhkan ketelatenan, namun aktivitas ini juga bisa menjadi quality time kamu di sela pekerjaan lainnya.

Budidaya jagung akan menjadi aktivitas yang menyenangkan. Namun, perlu diketahui,  jagung adalah tanaman musim panas yang sebaiknya ditanam setelah suhu tanah mencapai 16 derajat celsius. Sebab, jagung yang ditanam pada tanah yang dingin dan basah bisa tidak berkecambah. Suhu udara terbaik untuk menanam jagung adalah antara 16 sampai 35 derajat celcius. Selain itu, jagung juga hanya membutuhkan waktu antara 60 sampai 100 hari untuk bisa dipanen. Hal itu bergantung pada varietas serta jumlah panas selama musim tanam.

Berdasarkan penjelasan dari U.S FoodData Central, ada beberapa kandungan nutrisi dalam 100 gram jagung kuning rebus. Di antaranya kalori 96, air 73 persen, protein 3,4 gram, karbohidrat 21 gram, gula 4,5 gram, serat 2,4 gram, dan lemak 1,5 gram.

Fakta-Fakta Mengenai Budi Daya Jagung

Jagung merupakan jenis tanaman pangan yang menghasilkan karbohidrat. Tanaman jagung menjadi bahan pangan pokok di sebagian belahan dunia. Selain itu, jagung juga menjadi bahan pangan olahan, misalnya minyak jagung, bahan dasar tepung maizena, bioenergi, bahan kosmetik, hingga untuk kebutuhan pangan ternak.

Tanaman jagung tumbuh di dataran rendah yang tingginya mencapai sekitar 1200 meter dpl. Tanaman jagung memerlukan media tanah lempung, lempung berpasir, tanah vulkanik yang subur, gembur, kaya bahan organic, serta perlu sinar matahari minimal 8 jam per hari, suhu udara 20-33 derajat celcius, curah hujan sedang, ph tanah 5,5-7 dan memiliki drainase yang baik.

Di Amerika Tengah dan Selatan, jagung menjadi sumber karbohidrat utama dan menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Sementara itu, penduduk beberapa daerah di Indonesia seperti Madura dan Nusa Tenggara memanfaatkan jagung sebagai bahan makanan pokok atau utama.

Baca Juga : Teknik dan Cara Budidaya Cabai dari Awal Hingga Panen

Secara umum, jagung memiliki beberapa fungsi. Di antaranya sumber karbohidrat, pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), menjadi tepung (dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), sebagai bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya).

Tongkol jagung juga kaya akan pentose yang dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan furfural. Kemudian, jagung juga bermanfaat sebagai bahan farmasi yang direkayasa genetika sebagai penghasil bahan farmasi.

 

 

Berdasarkan bukti genetik, antropologi, dan arkeologi, jagung berasal dari Amerika Tengah, tepatnya di Meksiko bagian selatan. Perlu diketahui, budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini sejak 10.000 tahun yang lalu, kemudian teknologi tersebut dibawa ke Amerika Selatan, yakni Ekuador sekitar 7000 tahun yang lalu.

Budidaya jagung lantas mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4000 tahun yang lalu. Berdasarkan kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung adalah keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis).

Selama proses domestikasi yang berlangsung selama kurang lebih 7000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, khususnya Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte diketahui digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung menjadi satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak bisa hidup secara liar di alam.

Sampai saat ini dikenal 50.000 varietas jagung, baik ras lokal ataupun kultivar. Jagung adalah komoditas andalan yang dirasakan memiliki keunggulan komparatif. Hal itu dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya adalah Indonesia yang masih mengimpor jagung dalam jumlah besar, sekitar 700.000 ton per tahun guna keperluan industri pakan ternak.

Kemudian, jagung menjadi peluang pakan ternak yang cukup besar di Kalimantan Barat sebab hingga saat ini Kalimantan Barat masih mendatangkan jagung dari Semarang Jawa Tengah kurang lebih 10.000 ton per tahun. Faktor ketiga, tersedianya lahan untuk pengembangan jagung di Kalimantan Barat cukup besar. Hal itu didukung oleh ketersediaan teknologi dan SDM. Selain itu, telah terbentuk kemitraan dengan swasta di Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang.

Pahami lebih dalam mengenai pemilihan lahan yang baik dalam membudi dayakan tanaman melalui buku Dasar-Dasar Teknik Budidaya Tanaman yang ada dibawah ini.Buku dengan judul Dasar-Dasar Teknik Budidaya Tanaman ini, akan membantu kamu dalam melakukan berbagai pembudidayaan tanaman, termasuk budi daya jagung. Selain itu, di dalamnya memuat berbagai pembahasan menarik, seperti cara memperbanyak tanaman, varietas unggul, tanah dan media tanam, dan masih banyak lagi. Beli bukunya sekarang!

Cara Menanam Jagung

Jagung adalah tanaman semusim yang satu siklus hidupnya selesai antara 80 hingga 150 hari. Separuh pertama dari siklus adalah tahap pertumbuhan vegetative, kemudian paruh kedua adalah tahap pertumbuhan generatif. Tinggi tanaman jagung juga bervariasi. Walaupun tanaman jagung pada umumnya memiliki ketinggian antara 1m sampai 3m, ada juga varietas yang bisa mencapai tinggi 6m.

Secara umum, tinggi tanaman jagung biasa diukur dari permukaan tanah sampai ruas teratas sebelum bunga jantan. Walaupun beberapa varietas bisa menghasilkan anakan seperti padi, tetapi umumnya jagung tidak punya kemampuan ini.

1. Pilihlah Bibit Jagung yang Berkualitas Unggul

Hal yang paling penting sebelum memulai menanam jagung adalah memilih bibitnya. Kamu harus pastikan bibit jagung yang kamu pilih memiliki kualitas unggul atau merek terkenal yang bisa didapatkan di kios pertanian.  Namun demikian, kalau kamu memilih bibit dari tanaman jagung, maka bibit itu diambil dari batang jagung yang memang berkualitas, besar, sehat serta bebas dari hama dan penyakit.

Kamu harus menyeleksi benih jagung penuh teliti agar hasilnya optimal. Pilihlah benih jagung hibrida, lalu sesuaikan dengan musimnya. Selain itu, lakukan perlakuan benih dengan insektisida marshal dan fungisida dimetomorf  seperti renon, acrobat, dan sirkus. Itu berguna untuk mencegah penyakit bulai serta hama ulat tanah atau semut.

2. Siapkan Tanah yang Gembur Sebagai Media Tanam

Langkah kedua, siapkan tanah yang gembur untuk memulai menanam jagung. Jangan lupa, pasikan tanah telah bersih dari sisa tanaman lama maupun rerumputan. Kamu bisa mencangkul tanah dengan kedalaman 25 cm sampai 30 cm.

Kemudian, tanah tersebut diratakan atau dihaluskan kembali dengan garu. Selanjutnya, buatlah parit atau bedengan dengan baik sehingga tanaman jagung mendapatkan air yang cukup saat hujan. Namun, kamu tidak perlu melakukan pembedengan apabila melakukan penanaman saat musim kemarau.

3. Cara Menanam Bibit Jagung

Pertama-tama,buatlah lubang sedalam 5 cm dan berikan jarak sekitar 25 cm, barulah taburkan benih jagung. Di setiap lubang dapat dimasukkan 2-3 biji jagung. Apabila jenis jagung besar yang ditanam serta tidak diselingi tanaman lain, maka berikan jarak sekitar 90 x 60 cm.

Akan tetapi, apabila jenis jagungnya kecil dan kamu tidak menanam tanaman lain di sekitarnya, maka gunakan jarak tanam sekitar 80 x 40 cm. Jangan lupa, benih jagung yang sudah dimasukkan lubang harus ditimbun tipis-tipis dengan bokashi, lalu lakukan pengairan apabila memasuki musim kemarau.

4. Waktu Penyiraman Jagung yang Tepat

Agar jagung tetap terawat, kamu harus rutin menyirami jagung sebanyak dua sampai tiga kali seminggu atau saat 3 cm bagian atas tanah mulai mengering. Kemudian, berikan jagung dengan air hingga membasahi kira-kira 5 cm permukaan tanahnya tiap minggu. Namun demikian, hindarilah menyirami di atas tunas. Sebab, hal ini bisa mengakibatkan masalah jamur. Siramlah tanaman di dekat permukaan tanah sehingga daun-daun tetap kering.

5. Berikan Pupuk Tambahan

Langkah pertama, berikan 120 gram pupuk pada setiap 1,5 meter persegi bedengan ketika batang jagung tumbuh memiliki 8 daun. Kemudian, taburkan pupuk di sekitar tanaman dan sirami bedengan agar meresap ke dalam tanah.

Sebagai informasi, pemupukan pertama dilakukan saat tanaman jagung berumur 15 hst. Adapun komposisi pupuk adalah ZA 280kg/ha + SP 100kg/ha + furadan 12kg/ha. Kemudian, pemupukan kedua dilakukan saat umur 35 hst dengan komposisi pupuk ZA 350kg/ha + Phonska 200kg/ha. Kemudian, pemupukan ketiga (pemupukan penutup) dilakukan di umur 50 hst dengan komposisi pupuk urea 350kg/ha + Phonska 180kg/ha.

Teknik dan Cara Budidaya Cabai dari Awal Hingga Panen

Cara budidaya cabe dari tahap awal hingga panen

Pembudidayaan selalu penting untuk dilakukan agar keberadaan suatu komoditas tidak punah dan selalu ada stoknya untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan hal ini berlaku untuk cabai.
Pembudidayaan cabai dapat dilakukan dengan baik dan menguntungkan bila menerapkan sejumlah teknik dan cara yang tepat. Berikut adalah teknik dan cara budidaya cabai yang dijelaskan dari awal hingga panen!

Sekilas tentang Cabai

Dikutip dari kaltim.litbang.pertanian.go.id, cabai merupakan salah satu dari sekian tumbuhan yang tergolong ke dalam anggota genus capsicum. Tumbuhan satu ini dapat digolongkan sebagai sayuran atau bumbu, tergantung pada penggunaannya. Namun, penggunaannya sebagai penguat rasa makanan jauh lebih populer di Asia Tenggara sehingga budidaya cabai kian ditingkatkan.

Nilai jual cabai yang tinggi membuatnya menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan. Cabai tidak hanya dijadikan penguat rasa, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan karena kandungan antioksidannya yang tinggi dan baik untuk melindungi tubuh dari radikal bebas. Selain itu, cabai juga mengandung vitamin c yang tinggi. Meskipun begitu, penggunaan cabai yang terlalu banyak dapat menyebabkan gangguan pada lambung sehingga penggunaannya perlu dibatasi.

Baca Juga : Cara Menanam Jagung: Langkah Perawatan Hingga Panen Jagung

Ada setidaknya 20 jenis cabai di dunia. Berikut ini jenis-jenisnya:

Cabai Rocoto
Cabai Rawit
Cabai Kathur
Cabai Merah Besar
Cabai Keriting
Cabai Jalapeno
Cabai Gendol / Gendot
Cabai Setan
Cabai Numex Twilight (Bolivian Rainbow)
Peter Pepper
Datil Pepper
Chilli Tepin
Bell Pepper atau Paprika
Pimento atau Cabai Cheri
Anaheim Pepper
Cayenne atau Guinea Pepper
Serrano Pepper
Thai Pepper
Red Savina Pepper
Bishop Crown Pepper

Dalam siklus budidaya cabai, dataran rendah memiliki waktu yang lebih singkat daripada dataran tinggi. Cabai yang ditanam di dataran rendah dapat dipanen pertama kali setelah cabe berumur 70-75 hari, sedangkan cabai yang ditanam di dataran tinggi baru dapat dipanen untuk pertama kalinya setelah cabai berumur 4-5 bulan. Setelah itu, barulah panen dapat dilakukan 3-4 hari sekali secara rutin.

Persyaratan agar Cabai Bisa Tumbuh dengan Baik

Ada sejumlah syarat yang perlu dipenuhi agar cabai dapat tumbuh dengan baik atau subur. Berikut ini sejumlah syarat yang dikutip dari cybex.pertanian.go,id:

1. Tanah

Tanah yang digunakan harus berstruktur remah atau gembur dan mengandung bahan organik yang tinggi.
Derajat keasaman (PH) tanah berkisar antara 5,5 – 7,0 PH.
Tanah yang digunakan aman dari becek atau genangan air.
Lahan pertanaman yang digunakan terbuka atau tidak ada naungan.

2. Iklim

Curah hujan daerahnya adalah 1500-2500 mm pertahun dengan distribusi merata.
Suhu udara 16° – 32 ° C.
Memiliki sinar matahari yang cukup, yakni 10-12 jam dari saat pembungaan hingga pemasakan buah.
Cara Pembudidayaan Tanaman Cabai dari Awal Hingga Proses Panen
Untuk menghasilkan budidaya cabai yang sukses dan menguntungkan, penting untuk memperhatikan sejumlah caranya, mulai dari awal hingga proses panen. Cara membudidayakannya yaitu:

1. Pedoman Teknis Budidaya

Berikut ini cara atau hal yang perlu disiapkan sebelum menanam cabai:
Memilih buah cabai yang matang atau merah, bentuk sempurna, segar, dan tidak memiliki cacat atau penyakit tumbuhan.
Cuci biji, lalu keringkan.
Pilih biji dengan bentuk, ukuran, warna seragam, permukaan kulit yang bersih, tidak keriput, dan tidak cacat.
Benih yang akan ditanam dapat diseleksi dengan cara direndam ke dalam air. Biji yang terapung adalah biji yang perlu dibuang.

2. Penyemaian

Sebelum menanamkan biji di tempat permanen, sebaiknya benih disemai terlebih dahulu ke dalam wadah bak plastik atau kayu dengan ketebalan 10 cm yang dilubangi bagian dasarnya sebagai drainase.
Isi wadah semai dengan tanah pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Berikan pestisida sistemik di tanah dengan takaran 10 gr/m2 seminggu sebelum penyemaian benih untuk menghilangkan gangguan hama.
Rendam benih yang akan ditanam terlebih dahulu dengan air hangat 50 derajat celcius selama semalam.
Tebar benih secara merata di wadah persemaian. Beri jarak antara bening 5 x 5 cm agar akar tidak rusak ketika tanaman dipindah atau dicabut.
Tutup benih yang ditanam dengan selapis tanah yang tipis.
Letakkan wadah semai di tempat teduh dan lakukan penyiraman agar wadah semai tetap lembap.

3. Pembibitan

Proses pembibitan pada budidaya cabai adalah berikut ini:
Setelah benih telah berkecambah atau berumur 10-14 hari, pindahkan benih ke tempat pembibitan berupa polybag ukuran 8 x 9 cm yang sudah diberi campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang. Bisa juga menggunakan bumbungan dari bahan daun pisang sebagai wadahnya. Rasio tanahnya adalah 2:1 antara campuran tanah dan pupuk kandang, 1/3 dari volume polybag.
Ketika menanam bibit di bumbungan, tekan tanah di sekitar akar tanaman agar sedikit padat dan bibir berdiri tegak.
Letakkan bibit di tempat teduh dan siram secukupnya.

4. Penanaman di Lapangan

Menyiapkan bedengan yang dicampur dengan pupuk kandang. Jika pH tanah rendah (4-5), lakukan pengapuran terlebih dahulu. Hal ini dilakukan bersamaan dengan pembuatan bedengan dan kapur disebar, diaduk rata, dan dibiarkan tiga minggu.
Semprotkan larutan pupuk hayati secara merata sebanyak 2 liter per hektar.
Tutup bedengan dengan mulsa plastik.
Menggunakan kaleng yang diberi arang untuk melubanginya.
Pindahkan bibit ke dalam lubang tanam secara hat-hati.

5. Penanaman

Tahap selanjutnya dalam budidaya cabai adalah penanaman. Berikut ini rinciannya:
Pilih bibit cabai yang tumbuh segar, daun berwarna hijau, dan tidak terkena hama.
Tanam bibit di bagian tengah polybag penanaman. Wadahnya perlu dibuka terlebih dahulu sebelum ditanam dan pastikan agar akar tidak lepas. Media tanah dapat ditambahkan hingga mencapai 2 cm dari bibir polybag.
Padatkan permukaan media tanah dan siram dengan air.
Letakkan di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung.

6. Pemeliharaan Penyiraman

Pemeliharaan dapat dilakukan dengan penyiraman secukupnya demi menjaga kelembapan tanah. Berikan pupuk kimia 7 hari setelah penanaman dengan 5 gr SP 36, 2 gr KCl, dan 1/3 bagian dari campuran 2 gr Urea dan 5 gr ZA per tanaman, sedangkan 2/3 bagiannya untuk pupuk susulan. Setelah tiga hari, Anda dapat menyiramnya dengan larutan pupuk hayati berdosis 10 ml : 1 liter air.

7. Pemupukan

Setelah langkah-langkah sebelumnya, Anda dapat melakukan pemupukan susulan, seperti berikut ini agar budidaya cabai berjalan dengan baik:

– Pupuk Kimia
Campurkan 3 gr KCl per tanaman setelah tanaman berumur 30 hari dan 60 hari setelah tanam. Umur 30 hari setelah tanam : 3 gr Kcl per tanaman. Umur 30 dan 60 hari Setelah tanam : masing-masing 1/3 bagian dari sisa campuran Urea dan ZA pada pemupukan dasar.

– Pupuk Hayati
Pengulangan pemberian pupuk hayati pada masa pemeliharaan adalah setiap 3 minggu sekali dengan dosis yang dianjurkan (2 liter per hektar).

8. Perompesan
Pada tahap ini, buang cabang daun di bawah cabang utama dan bunga yang muncul pertama kalinya.

9. Pengendalian Hama, Penyakit, dan Gulma
Pengendalian hama dan penyakit dapat bermacam-macam, yaitu:

a. Kutu Daun
Untuk pengendalian kutu daun, tanaman dapat diberikan pestisida sistemik pada tanah sebanyak 60-90 kg/ha atau sekitar 2 sendok makan/10 m2 area. Namun, bila tanaman sudah tumbuh, semprotkan insektisida saja.

b. Hama Trips
Pemakaian mulsa jerami.
Pergiliran tanaman.
Penyiangan gulma dan menggenangi lahan dengan air dalam waktu tertentu.
Pemberian pestisida sistemik bila tumbuhan masih kecil.
c. Penyakit Keriting Daun
Semprotkan fungisida Dithane M 45, Antracol, Cupravit, dan Difolatan dengan konsentrasi 0,2 – 0,3%. Pengendaliannya sendiri sangat sulit sehingga bila tanaman sudah terserang penyakit keriting daun, lebih baik tanamannya dicabut dan dibakar.

10. Panen dan Pasca Panen
Panenlah cabai yang sudah berwarna merah sebagian atau sudah matang, tetapi bisa juga sengaja dipanen ketika masih muda atau berwarna hijau. Perhatikan pemetikan agar percabangan atau tangkai tanaman tidak patah. Setelah panen pertama, panen rutin dapat dilakukan 3-4 hari sekali.

Tips Memilih Benih Cabai yang Bagus
Berikut ini tips untuk memilih benih cabai yang bagus agar tingkat keberhasilan budidaya cabai semakin tinggi:

Menentukan dan memilih tanaman cabai indukan yang unggul dan berkualitas. Ciri-cirinya adalah varietas dan identitasnya diketahui, berwarna merah, murni atau tidak tercampur dengan varietas lain, bersih dari kotoran, daya tumbuh tinggi (kurang lebih 80%), berlabel atau bersertifikat, bebas dari hama penyakit, dan beratnya 150 – 175 biji per gram.
Ambil bibit dari induk yang berkualitas dan tanaman yang sudah tua, dengan daya cambah yang bagus dan berkualitas. Ciri-cirinya adalah pertumbuhan cepat, dan ukuran yang besar.
Potensi Keuntungan Budidaya Cabai
Data 2019 yang dikutip dari cybex.pertanian.go.id menjelaskan potensi keuntungan budidaya cabai sebagai berikut:

Perhitungan untuk Luas Penanaman 1 Ha (18.000 pohon)

1. Kebutuhan Tenaga Kerja/Persiapan Lahan

Sewa lahan = Rp 3.500.000
Pembersihan lahan = Rp 2.000.000
Pengguludan = Rp 3.000.000
Pemasangan mulsa = Rp 1.500.000
Penanaman = Rp 000
Total Persiapan Lahan (I) = Rp10.000.000

2. Biaya Pemeliharaan
Meliputi proses pemasangan ajir, siap panen, penyulaman, pengecoran, pengikatan, penyemprotan dan perempelan daun:

3 orang x 100 HOK x Rp 90.000

Sub Total Biaya Pemeliharaan (II) = Rp 27.000.000

3. Biaya Saprodi
Benih 11 bungkus @10 gram x Rp 150.000 = Rp 1.650.000
Mulsa hitam perak 10 roll @ Rp 590.000 = Rp 5.900.000
Pupuk kandang 3000 kg x Rp 5000 = Rp 15.000.000
Pupuk anorganik NP16-16 (mutiara biru) 200 kg x Rp 11.000 = Rp 2.200.000
Ajir 18.000 batang x Rp 500 = Rp 9.000.000
Bambu 20 batang x Rp 15.000 = Rp 300.000
Terpal uk 6×8 m @ Rp 300.000 x 2 lembar = Rp 600.000
Mosa gold (POP) 50 botol @Rp 100.000 = Rp 5.000.000
Agritec (PPC) 25 botol @Rp 40.000 = Rp 1.000.000
Hortech (ZPT) 25 botol Rp 100.000 = Rp 2.500.000
TOP BN (pestisida) 25 sachet @Rp 100.000 = Rp 2.500.000
Bio SPF (fungisida) 25 sachet @Rp 35.000 = Rp 875.000
Superglio (nematisida) 25 sachet @ Rp 40.000 = Rp 1.000.000
Biaya Cadangan obat kimia = Rp 200.000
Total Biaya Saprodi (III) = Rp 47.725.000

Total Biaya Produksi (I + II + III) = Rp 84.725.000

Perkiraan Keuntungan Per Panen:

Setiap tanaman menghasilkan 0,5 kg – 1,5 kg. Jika rata-rata 1 tanaman menghasilkan 0,5 kg cabai (hasil terendah), prediksi panen 0,5 kg x 18.000 pohon = 9.000 kg atau 9 Ton. Dengan perkiraan harga jual minimal Rp 20.000 maka hasil yang didapatkan adalah Rp 180.000.000.

Hasil laba = Total Produksi – Biaya Produksi

= Rp 180.000.000 -Rp 84.725.000

= Rp 95.275.000

Itulah sekilas informasi terkait teknik dan cara budidaya cabai dari awal hingga panen. Cabai sendiri menjadi salah satu komoditas yang banyak dibudidayakan karena warga Indonesia atau Asia Tenggara secara umum gemar mengonsumsi cabai sebagai bumbu dapur. Melalui potensi keuntungan budidaya cabai ini, potensi di tahun 2022 dapat disesuaikan dengan keadaan dan perkiraan harga yang ada.

Cara Budidaya Terong Ungu Agar Berbuah Lebat Untuk Pemula

Cara budidaya terong ungu agar berbuah lebat

Mau berpenghasilan lebih dari budidaya terong ungu? Salah satu komoditas yang digemari oleh banyak orang dan permintaannya cukup stabil dipasaran.

Terong merupakan salah satu sayuran yang banyak diminati di Indonesia. Sayur ini telah diolah menjadi berbagai macam bahan masakan yang tersebar luas pada seluruh masyarakat Indonesia. Terong yang terdapat di Indonesia memiliki berbagai jenis, salah satunya ialah terong ungu.

Terong merupakan sayuran yang memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan, hal ini dikarenakan tingginya permintaan masyarakat terhadap sayur ini.

Menurut Kementerian Pertanian, konsumsi terong masyarakat Indonesia mencapai 2.5 Kg per tahun per kapita pada tahun 2012, sehingga dilakukan penanaman terong secara besar-besaran pada lahan terbuka yaitu 545.646 ton dengan produktivitas 10.8 ton / hektar. Sedangkan menurut data yang tercantum pada Badan Pusat Statistik, pada tahun 2018 produktivitas tanaman terong mencapai 551.552 ton per hektarnya, data tersebut menunjukkan adanya peningkatan konsumsi terong di Indonesia

Karakteristik Terong Ungu

  • Terong sebagai salah satu jenis sayuran dengan nama latin Solanum melongena L.,tanamanan ini m termasuk dalam famili Solanaceae dan memiliki tinggi tanaman antara 60 cm hingga 240 cm. Batang tanaman ini berbulu dan berduri, tanaman ini berbentuk semak, tanaman ini merupakan salah satu sayuran lokal dengan nilai gizi cukup lengkap dan bernilai ekonomis.
  • Terong merupakan sayuran yang awalnya berasal dari Benua Asia, lebih tepatnya India dan Burma, dan kemudian menyebar pada Benua Amerika, Afrika, hingga Eropa.
  • Terong cepat menyebar pada daerah yang memiliki iklim panas atau tropis maupun iklim sedang atau sub tropis.
  • Terong memiliki daya adaptasi yang stabil, tanaman ini dapat tumbuh dengan baik hingga mencapai ketinggian 1000 mdpl dengan suhu berkisar 22oC hingga 30oC, sementara untuk pH tanah berkisar 5-6.
  • Sayuran  ini memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap, gizi yang terdapat pada terong per 100 gram mengandung  26 kalori, 1 gram protein, 0.2 gram hidrat arang, 25 IU Vitamin A, 0.004 gram Vitamin B dan 5 gram Vitamin C.

Varietas Terong

Terong yang tersebar di Indonesia memiliki berbagai macam varietas. Menurut Kementrian Pertanian, tercatat 11 varietas terong yang tersebar di seluruh Indonesia, yaitu :

  • Terong Panjang Hibrida Varietas Ungu
  • Terong Hibrida Varietas Ratih Hijau-2
  • Terong Hibrida Varietas Violet
  • Terong Hibrida Varietas Prince
  • San Siro
  • Ungu 05
  • Hijau 06
  • Orlando Green
  • Milano
  • Kenari
  • SM 211

Keunggulan Terong Ungu

Terong merupakan salah satu sayur dan bahan pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Berbagai olahan terong dapat ditemukan di seluruh penjuru dunia. Terong dapat diolah dengan cara ditumis, digoreng atau bahkan dibakar.

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa terong ungu memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap. Terong ungu memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, selain itu terong ungu dapat digunakan sebagai obat gatal pada kulit, tekanan darah tinggi, memperlancar air seni dan lain-lain.

Terong memiliki kandungan serat yang tinggi, serat ini berfungsi untuk memperlancar pencernaan, selain itu kulit terong ungu juga memiliki manfaat yang baik untuk kulit, manfaat lainnya ialah terong ungu mampu menekan kolesterol, sehingga baik untuk kesehatan jantung. Hal lainnya yang menarik dari terong ungu ialah memiliki zat anti kanker yang merupakan inhibitor yang dapat meminimalisir sel kanker. Manfaat yang terdapat pada terong ungu tentunya menjadikan tanaman ini menjadi semakin menarik untuk dibudidayakan, karena selain dapat dapat diolah menjadi bahan makanan yang lezat, terong ungu juga menyimpan berbagai manfaat.

Cara Budidaya Terong Ungu Yang Baik dan Benar

1. Persiapan dan Penyemaian Benih Terong Ungu

Proses persiapan benih atau cara menyemaikan benih budidaya terong ungu merupakan salah satu proses penting yang dilakukan untuk menyiapkan benih yang akan ditanam. Pemilihan benih yang baik dilakukan dengan menggunakan varietas yang sebelumnya telah disebutkan, dikarenakan varietas tersebut umumnya mudah didapat.

  • Apabila menggunakan benih, maka pilihlah benih yang memiliki daya berkecambah lebih dari 80% untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan, memiliki vigor (pertumbuhan dan perkembangan) yang baik, bersih, sehat dan murni.
  • Benih yang dibutuhkan untuk satu hektar lahan berkisar 150 gram hingga 500 gram
  • Sebelum dilakukannya cara semai bibit terong ungu, hendaknya benih direndam menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan dengan dosis 100 mL.
  • Untuk benih yang disebar dengan luas lahan 1 hektar yang dicampur menggunakan air hangat dengan suhu berkisar 50oC kurang lebih selama 1 jam, hal ini dilakukan untuk merangsang benih.
  • Kemudian benih disebar pada tanah yang telah diberi pupuk organik sebelumnya, benih disebar secara teratur dengan jarak 1 cm masing-masing antar bibit, tutup benih dengan tanah kemudian padatkan tanah.
  • Penyiraman benih dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari, dan dekatkan benih dengan sinar matahari, sinar matahari yang cukup dapat mengoptimalkan pertumbuhan benih menjadi bibit siap tanam.
  • Setelah 10 hingga 15 hari sejak benih disemai, bibit dapat dipindahkan ke dalam polybag atau lahan yang telah disiapkan untuk budidaya terong.
  • Benih yang telah menjadi bibit hendaknya ditanam pada sore hari atau pagi hari untuk menghindari terik matahari yang berlebihan.

Terong ungu hendaknya ditanam dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

  1. Hindari lahan yang sebelumnya ditanami oleh tanaman yang berasal dari family yang sama (minimal 1 musim tanam).
  2. Pilihlah lahan yang telah ditanami oleh famili graminae seperti tebu, padi, jagung ataupun dari famili liliaceae seperti bawang merah, bawang  bombay dan lain-lain.

2. Persiapan Lahan Budidaya Terong

Proses ini dilakukan setelah bibit terong siap tanam dan siap untuk dipindah ke lahan. Persiapan lahan ini meliputi berbagai proses pengolahan lahan hingga pemupukan tanaman.

Persiapan lahan budidaya terong ungu dimulai dengan memasukan lahan tanam bersih dari gulma ataupun tanaman lainnya, hal ini dilakukan agar tidak menghambat pertumbuhan bibit terong.

  • Tanah yang telah dibersihkan kemudian digemburkan, hal ini dilakukan untuk mempermudah aerasi dan drainase pada tanah, sehingga dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan bibit terong.
  • Pada lahan tanam yang menggunakan bedengan, hendaknya diberikan parit sebagai jarak antar bedengan. Parit memiliki kedalaman 20 hingga 30 cm. Lahan yang telah siap hendaknya dibiarkan terkena sinar matahari terlebih dahulu dan kemudian diberikan mulsa plastik.
  • Lahan yang telah disiapkan kemudian ditabur kapur tanah, pemberian kapur untuk meningkatkan pH tanah maupun memperbaiki struktur kimia pada tanah. Jumlah kapur yang akan ditaburkan disesuaikan dengan kondisi tanah, luas lahan serta faktor lingkungan lainnya.
  • Sesuaikan suhu daerah anda dengan suhu tanam benih terong, yakni 22oC – 30oC, perhatikan musim, musim yang ideal untuk menanam terong adalah berkisar pada awal musim kemarau yakni bulan Maret atau April, dan pada awal musim penghujan yakni pada bulan Oktober atau November.
  • Perhatikan pula pH tanah yang ideal untuk terong.  Langkah selanjutnya adalah pemberian pupuk organik dengan perbandingan 2:1, pupuk diberikan 7 hingga 10 hari sebelum bibit ditanam.
  • Penggunaan pupuk dilakukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dari terong ungu, hendaknya digunakan GDM Granule Same dengan menyebar pupuk secara merata pada lahan yang ditanami oleh terong, adapun dosis yang digunakan ilaha 100 Kg per hektar, dosis yang digunakan disesuaikan dengan luas lahan yang Anda miliki,
  • Pupuk lain yang diberikan ialah GDM Black Bos dengan takaran 5 Kg per hektar. Pemberian pupuk dilakukan dengan mencampurkan pupuk dengan air dan disemprotkan ke tanah dalam kondisi lembab atau basah.
  • Pupuk GDM Granule SAMEdan GDM Black Bos digunakan saat dilakukannya pengolahan tanah, idealnya dilakukan seminggu sebelum dilakukan penanaman.

Kegunaan pemupukan dasar budidaya terong ungu dengan GDM Granule SAME dan GDM Black BOS diformulasikan secara khusus oleh ahli yang terpercaya serta  yang memiliki tujuan:

  1. Meningkatkan produktivitas tanaman pangan
  2. Mempercepat pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman
  3. Meningkatkan daya tahan terhadap penyakit
  4. Meningkatkan produksi hasil panen hingga 50%

3. Cara Menanam Bibit Terong Ungu

Bibit terong yang ditanam hendaknya dilakukan pada sore atau pagi hari. Hal ini dilakukan untuk menghindari terik matahari secara berlebihan.

Perhatikan bibit yang hendak ditanam, pilihlah bibit yang memiliki akar banyak, pertumbuhan normal serta memiliki batang yang lurus.

Bibit yang telah ditanam hendaknya rutin disiram, selalu perhatikan suhu, kelembaban serta pH tanah untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman terong.

Untuk mengoptimalkan pertumbuhan terong dalam budidaya terong ungu, maka berilah jarak tanam yang ideal, tujuan untuk memberikan jarak tanam yang ideal adalah sebagai berikut :

  1. Pemberian jarak tanam terong ungu digunakan untuk meminimalisir kompetisi berebut unsur hara pada tanah yang dilakukan oleh antar bibit.
  2. Jarak tanam terong ungu yang sesuai adalah 50 cm hingga 70 cm per masing-masing bibit apabila digunakan sistem tanam menggunakan bedengan,
  3. Berikan bedengan dengan luas yang berkisar antara 120 cm hingga 140 cm.
  4. Tanah yang akan ditanami terong dilubangi dengan kedalaman 20 cm hingga 30 cm.

4. Cara Merawat Terong Ungu Agar Berbuah Lebat

Terong ungu yang telah ditanam hingga panen membutuhkan perawatan yang tepat agar tidak terkontaminasi oleh hama dan penyakit yang dapat merusak tanaman terong.

Beberapa cara yang dilakukan untuk merawat terong ungu dengan baik ialah :

Penyiraman

Tanaman membutuhkan air sebagai sumber makanan dan membantu mereka dalam proses fotosintesis, tanaman terong hendaknya disiram rutin namun tidak berlebihan, yakni pada pagi dan sore hari.

Pemangkasan

  • Apabila didapati bagian tubuh tanaman terkena hama dan penyakit, segera pisahkan tanaman tersebut atau potong kemudian bakar bagian tubuh yang terkena penyakit, hal ini dilakukan untuk meminimalisir kontaminasi penyakit.
  • Gunakan bambu atau peyangga tanaman terong Hal ini dilakukan untuk mambantu tanaman terong tetap tegak, sehingga meminimalisir batang patah pada tanaman terong.

Pengendalian Hama Dan Penyakit Yang Umum Menyerang

Perhatikan tanaman terong Anda, karena beberapa jenis hama berikut kerap kali menyerang terong.

Selalu perhatikan dan rawat tanama terong Anda, step ini sangat penting mengingat terong kerap kali terkena hama dan penyakit. Adapun beberapa hama dan penyakit yang kerap menyerang yakni:

Baca Juga: Inilah Kandungan Nutrisi dan Manfaat Wortel untuk Kesehatan

Lalat Buah

Hama ini akan mengakibatkan terong berwarna coklat dan kemudian menjadi busuk, apabila terong dibelah maka akan terdapat larva lalat di dalamnya. Pengendalian dan cara mengatasi hama ini ialah dengan melakukan perawatan secara :

  1. Rutin menggemburkan tanah untuk merombak telur lalat, memotong dan mengambil buah yang terindikasi telah tercemar oleh lalat buah.
  2. Menggunakan perangkap lalat seperti ME (Metil Eugenol) dan minyak selasih.
  3. Penggunaan pestisida dilakukan apabila langkah fisik maupun hayati tidak dapat dilakukan, dan digunakan pestisida yang telah mendapatkan izin mentan.
Kutu Daun

Kutu daun akan menyebabkan kerusakan pada daun-daun muda, sehingga proses pertumbuhan dan pembuahan terhambat. Pengendalian dan cara mengatasi hama ini adalah:

  1. Tumpangsari dengan bawang daun
  2. Mengambil bagian daun yang rusak dan segera membakarnya
Kumbang sebagai musuh alami kutu Tungau

Hama ini akan menyerang terong dengan gejala permukaan daun akan memiliki bintik-bintik merah hingga kecoklatan ataupun hitam pada permukaan daun, adapun tata cara mengatasinya adalah dengan :

  1. Sanitasi bagian yang terkena tungau dan memusnahkannya.
  2. Menggunakan pestisida yang digunakan mentan apabila dalam satu tanaman telah terkena serangan tungau lebih dari 15%
Layu Akibat Serangan Pseudomonas solanacearum

Bakteri satu ini dapat menyerang tanaman terong dan menyebabkan pucuk daun menjadi layu dan tanaman menjadi mati.

Batang dan akar menjadi kecoklatan, sementara serangan pada buah menyebabkan buah menjadi busuk, bakteri ini akan menyebar secara cepat pada musim hujan, adapun tata cara pengendalian bakteri ini adalah dengan

  1. Mencabut tanaman yang terkena penyakit dan membakarnya
  2. Melakukan tumpang sari dengan menggunakan tanaman kubis-kubisan
  3. Memperbaiki aerasi tanah agar tidak terjadi genangan
  4. Menurunkan pH tanah
  5. Merendam benih menggunakan larutan anti-mikroba

Serangan hama maupun penyakit yang memicu kualitas perawatan menjadi menurun, tentu harus diimbangi dengan proses pemupukan yang tepat. Inilah yang menjadi pertimbangan Anda dalam memilih pupuk. Berikut penjelasan pemupukan yang tepat dosis dan guna:

5. Cara Pemupukan Terong Ungu

Kendala budidaya terong selama ini memang banyak, salah satunya saat perawatan. Namun apakah Anda sudah mengevaluasi kualitas terong yang ditanam?

Mulai dari pemilihan pupuknya, pemilihan pupuk yang baik akan meningkatkan kualitas tanah dan memberikan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman terong.

Pemberian pupuk sangatlah penting untuk keberlangsungan pertumbuhan serta perkembangan terong, pada kesempatan kali ini pupuk hendaknya diberikan sesuai dengan takaran yang disediakan, yakni.

Penggunaan pupuk organik untuk perawatan tanamn terong hingga menghasilkan buah terong yang memiliki berat ideal dengan maksimal.

Inilah Kandungan Nutrisi dan Manfaat Wortel untuk Kesehatan

Manfaat dan nutrsi wortel untuk kesehatan

“Wortel mengandung beta karoten, serat, dan air yang cukup tinggi. Mengonsumsi wortel secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan mata dan sistem pencernaan menjadi lebih optimal.”

Jakarta – Wortel menjadi salah satu sayuran yang cukup populer. Selain mudah ditemukan, kamu bisa mengolahnya menjadi hidangan sehat, mulai dari minuman, kue, hingga sayuran.

Sayuran ini juga menjadi hidangan sehat karena kandungan nutrisinya yang beragam. Bahkan, rutin mengonsumsi bisa membuat kondisi kesehatan menjadi lebih optimal.

Kandungan Nutrisi dalam Wortel

Wortel dikenal sebagai sayuran yang memiliki warna oranye. Namun uniknya, di beberapa negara lain, wortel memiliki warna selain oranye, seperti kuning, putih, merah, bahkan ungu.

Lalu, bagaimana wortel bisa memiliki warna oranye yang cerah? Ternyata, warna oranye muncul akibat adanya kandungan beta karoten (zat pigmen pada sayur dan buah).

Selain beta karoten, sebaiknya ketahui berbagai kandungan nutrisi lainnya dalam 61 gram wortel:

  • Kalori: 25.
  • Protein: 0,5 gram.
  • Karbohidrat: 6 gram.
  • Gula: 2,9 gram.
  • Serat: 1,5 gram.

Selain itu, makanan sehat ini juga mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan. Berikut kandungan vitamin dan mineral dalam 61 gram wortel, seperti:

  • Vitamin A: 509 mikrogram.
  • Vitamin K: 8 mikrogram.
  • Kalium: 195,2 mikrogram.

Wortel juga mengandung air yang cukup tinggi. Dalam 100 gram wortel, terdapat 88 persen kandungan air. Bahkan, wortel juga mengandung vitamin C yang bisa memenuhi lima persen kebutuhan harian.

Baca Juga : Cara Budidaya Terong Ungu Agar Berbuah Lebat Untuk Pemula 

Sayuran ini juga mengandung kalsium dan zat besi yang bisa memenuhi dua persen kebutuhan harian. Jadi, jangan ragu untuk mengonsumsi wortel karena manfaatnya yang sangat baik.

Jangan lupa kandungan antioksidan yang terdapat dalam wortel. Beta karoten menjadi jenis antioksidan yang cukup tinggi dalam wortel. Pada 61 gram wortel, mengandung 5053,8 mikrogram.

Bukan hanya beta karoten, wortel juga masih memiliki kandungan antioksidan lainnya yang tidak kalah penting untuk kesehatan. Contohnya, seperti alfa karoten, lutein, lycopene, antosianin, dan polyacetylenes.

Ketahui Manfaat Wortel untuk Kesehatan

Berikut ini manfaat wortel untuk kesehatan yang perlu kamu ketahui:

1. Menjaga kesehatan mata 

Kandungan vitamin A, lutein, dan zeaxanthin dalam wortel baik untuk menjaga kesehatan mata. Rutin mengonsumsi makanan ini bisa menurunkan risiko terjadinya penyakit mata, seperti rabun senja, degenerasi makula, dan katarak.

Bukan hanya untuk orang dewasa, wortel juga bermanfaat untuk anak-anak. Simak ulasan manfaat wortel untuk kesehatan mata anak pada artikel “Rutin Konsumsi Wortel Baik untuk Mata Anak, Ini Faktanya”.

2. Menurunkan risiko kanker

Terlalu banyak paparan radikal bebas pada tubuh dapat memicu kerusakan sel dan jaringan. Hal ini membuat kamu lebih berisiko mengidap penyakit kanker.

Antioksidan dalam wortel membuat tubuh terlindungi dari paparan radikal bebas. Bukan hanya beta karoten, lutein dan zeaxanthin juga menjadi kandungan yang baik untuk menurunkan risiko kanker.

Menurut sebuah studi dalam jurnal Food and Nutrition Sciences yang berjudul Nutritional and Health Benefits of Carrots and Their Seed Extracts mengatakan, bahwa karotenoid mampu menetralkan efek radikal bebas.

Kandungan tersebut terbukti memiliki aktivitas penghambatan mutagenesis yang berkontribusi terhadap penurunan risiko beberapa jenis kanker.

3. Menurunkan risiko penyakit jantung 

Wortel mengandung banyak antioksidan dan kalium di dalamnya. Kedua kandungan tersebut bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung tetap optimal.

Ketika kesehatan jantung terjaga, tentunya kamu akan terhindar dari berbagai gangguan kesehatan yang memicu penyakit jantung.

4. Pencernaan lebih sehat 

Kandungan air dan serat dalam wortel sangat tinggi. Jika pengonsumsiannya secara rutin, kedua kandungan tersebut mampu membantu kamu menjaga kesehatan pencernaan menjadi lebih sehat.

Kondisi pencernaan yang sehat membuat kamu akan terhindar dari berbagai penyakit, seperti konstipasi. Bahkan, wortel juga mampu menjaga keseimbangan bakteri baik dalam tubuh.

5. Wortel membantu menjaga daya tahan tubuh

Kandungan vitamin, folat, dan antioksidan dalam wortel bisa membantu menjaga dan memperkuat daya tahan tubuh. Dengan begitu, imunitas lebih kuat dalam melawan virus penyebab penyakit.

6. Mengontrol diabetes

Wortel memiliki nilai indeks glikemik yang sangat rendah. Hal ini membuat makanan ini tidak akan memicu lonjakan kadar gula darah dalam tubuh.

Selain itu, sayuran ini juga mengandung serat tinggi yang mampu mencegah lonjakan gula darah pada pengidap diabetes tipe 2.

Menurut penelitian pada jurnal International Journal of Innovative Research in Engineering and Management yang berjudul An Analysis of Health Benefits of Carrot, antioksidan dan fitokimia dapat membantu mengontrol kadar gula darah.

Menurut peneliti, peserta dengan kadar karotenoid yang lebih rendah memiliki kadar glukosa darah yang lebih tinggi serta kadar insulin yang lebih tinggi.

7. Optimalkan kesehatan otak

Berbagai kandungan antioksidan dalam wortel berfungsi untuk melindungi tubuh, termasuk otak dari berbagai paparan radikal bebas. Paparan radikal bebas terus menerus dapat menyebabkan kerusakan pada sel otak dan saraf.

Ketika antioksidan terpenuhi, maka sel otak akan terlindungi sehingga kesehatannya semakin optimal. Bahkan, kamu akan terhindar dari penurunan fungsi otak ke depannya.

8. Membantu mengontrol berat badan

Kandungan serat dan air di dalamnya baik untuk membantu mengontrol berat badan. Kedua kandungan tersebut membuatmu merasakan kenyang lebih lama.

Dengan begitu, kamu akan lebih bijak saat mengonsumsi makanan setiap harinya. Alhasil, berat badan akan lebih mudah untuk dikontrol.

9. Meningkatkan kesehatan gigi

Asupan antioksidan, seperti beta karoten pada wortel, membuat kesehatan gigi semakin meningkat. Hal ini akan berkaitan dengan kesehatan gigi pada saat kamu memasuki usia lanjut. Dengan begitu, kamu akan terhindar dari risiko kerusakan yang memicu kehilangan gigi (ompong).

Selain memenuhi kebutuhan nutrisi, pastikan juga kamu melakukan perawatan kesehatan gigi setiap harinya. Jangan lupa untuk memeriksakan kesehatan gigi setiap enam bulan sekali pada dokter gigi.

10. Wortel meningkatkan kekuatan tulang

Bukan hanya untuk mata, wortel berfungsi untuk menjaga kesehatan tulang. Kandungan vitamin K dan kalsium di dalamnya membuat kepadatan tulang menjadi lebih baik.

11. Menjaga kesehatan kulit

Wortel juga mengandung vitamin C yang cukup tinggi. Hal ini membuat produksi kolagen pada kulit menjadi lebih optimal yang membuat kulit semakin sehat.

Nah, kamu bisa cari tahu berbagai cara mengolah wortel melalui artikel “4 Tips Mengolah Wortel Menjadi Makanan yang Lezat”.

Perhatikan saat Mengonsumsi Wortel

Berbagai kandungan nutrisinya baik untuk kesehatan. Namun, perhatikan jumlahnya agar tidak berlebihan. Terlalu banyak mengonsumsi beta karoten dapat menyebabkan perubahan warna kulit yang menjadi kekuningan. Kondisi ini dikenal sebagai carotenemia.

Pada seseorang dengan riwayat hipotiroidisme, mengonsumsi beta karoten berlebihan juga membuat tubuh tidak dapat mengubahnya menjadi vitamin A. Selain itu, beberapa orang juga dapat merasakan gejala gatal-gatal pada mulut akibat reaksi alergi.

Jadi, pastikan kamu selalu mengonsumsi berbagai makanan dengan jumlah yang sesuai dan tidak berlebihan.

Cara Menanam Selada Paling Mudah, Bisa Menjadi Bisnis Dirumah

Cara menanam selada untuk pemula

Siapa yang tau jenis sayuran yang satu ini? Ya, selada semakin populer sebab nikmat disantap dengan masakan ala jepang maupun korea. Tentu saja ini bisa menjadi ladang agribisnis baru, tentu harus dengan teknis cara menanam selada yang tepat.

Selada memang menjadi primadona sayuran segar yang tidak hanya menyegarkan mata, namun juga kualitasnya sangat menjamin untuk dibudidayakan .

Salah satunya dengan memanfaatkan ladang sebagian rumah yang kosong dan tak perlu membutuhkan ladang yang besar.

Tidak hanya berpeluang untuk agribisnis skala rumahan, namun selada juga menjadi komoditas yang sangat lazim dan stabil permintaanya.

Namun banyak sekali jenis selada yang ada, tentu harus disesuaikan dengan permintaan pasarnya.

Maka untuk memulai berkebun skala rumahan, apalagi memulai dengan komoditas selada pastikan mengetahui peminat pasarnya berdasarkan jenis selada. Seperti berikut ini:

Jenis Selada Yang Paling Banyak Diminati Pasar

Selada merupakan jenis tanaman yang paling banyak dicari untuk keperluan makanan modern. Oleh karena itu, Anda harus menyesuaikan jenis selada yang Anda budidayakan dengan permintaan pasar.

Ada beberapa jenis selada yang bisa Anda budidayakan, diantaranya adalah:

  1. Selada mentega atau yang biasa disebut selada bokor memiliki bentuk krop yang bulat dan lepas.
  2. Selada krop memiliki bentuk bulat panjang ataupun lonjong dengan krip yang padat.

Setelah menentukan mana jenis selada yang ingin Anda budidayakan. Nah dari kedua jenis selada tersebut, banyak permintaan antara lain dari beberapa restoran Jepang atau Korea. Maupun untuk permintaan sayuran harian di supermarket.

Baca Juga: Cara Menanam Wortel untuk Pemula, Sampai Panen!

Sayuran organik salah satu yang banyak dicari oleh beberapa orang atau peminat selada pada umumnya, kenapa begitu?

Sebab selada hjau yang biasanya dimakan mentahan ini tentu orang lebih menyukai selada organik, selain kualitas dan keamanan selada dimakan secara mentahan lebih baik.

Lalu seperti apa cara menanam selada organik yang tepat, sehingga hasil panennya lebih optimal? berikut ulasannya:

Syarat Tumbuh Tanaman Selada

Syarat tumbuh tanaman selada harus Anda penuhi terlebih dahulu sebelum Anda melakukan usaha budidaya selada. Ini berkaitan dengan kemampuan tanaman selada untuk hidup secara optimal. untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah syarat tumbuh selada:

  1. Tanaman selada dapat tumbuh baik di dataran tinggi atau daerah pegunungan. Jika dibudidayakan di daerah dataran rendah, daunnya akan tumbuh dengan knop kecil dan cepat berbunga.
  2. Jenis tanah yang cocok untuk tanaman selada adalah yang mengandung humus tinggi, berpasir, dan berlumpur.
  3. pH tanah yang sesuai adalah antara 5-6,5.
  4. Waktu tanam terbaik adalah saat akhir musim hujan.
  5. Suhu udara paling optimal untuk selada adalah antara 15-20oC.

Cara Menanam Selada Dari Biji Untuk Pemula

Beberapa tahapan untuk menunjang pertumbuhan selada, berikut penjelasan lengkapnya:

1. Persiapan Media Semai Selada

Media semai selada penting dipersiapkan sebelum Anda menyemaikan selada. Lakukan persiapan media semai dengan cara berikut:

  1. Anda bisa menggunakan tray persemaian untuk mempermudah proses persemaian selada.
  2. Masukkan tanah yang subur dan gembur kedalam tray tersebut.
  3. Larutkan 10 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan kedalam 1 lilter air didalam hand sprayer, kemudian aduk hingga merata.
  4. Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan tersebut keseluruh permukaan media semai.
  5. Diamkan media semai dalam beberapa hari agar tanah menjadi subur dan gembur, sehingga benih yang disemaikan dapat menyerap nutrisi secara sempurna dan bisa dengan cepat berkecambah dan tumbuh.
  6. Media semai siap untuk digunakan.

Setelah proses persiapan media semai, selanjutnya Anda bisa melakukan penyemaian bibit selada dengan cara:

2. Persiapan Benih Selada

Sebelum disemaikan, benih selada juga harus dipersiapkan. Ini bertujuan agar benih yang disemaikan bebas dari serangan hama-penyakit, memiliki kemampuan daya tumbuh yang tinggi, dan dapat tumbuh dengan optimal.

Mengetahui begitu banyaknya manfaat benih selada, Anda disarankan untuk melakukan persiapan benih secara organik dengan cara berikut:

  1. Siapkan benih selada yang berkualitas.
  2. Campurkan 10 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan kedalam 100 ml air.
  3. Aduk secara merata Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan dan air agar terlarut sempurna.
  4. Masukkan benih selada kedalam larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan tersebut, kemudian diamkan selama 30 menit.
  5. Buang benih yang melayang, kemudian angkat benih yang tenggelam.
  6. Benih siap untuk disemaikan.

Setelah proses persiapan benih selada, selanjutnya Anda bisa mulai melakukan penyemaian benih selada dengan cara berikut:

3. Cara Menyemai Bibit Selada

Cara menyemai selada menggunakan biji disarankan untuk melalui media persamaian. Ini bertujuan agar tingkat perkecambahan dan pertumbuhan benih selada bisa tinggi dan mempermudah proses persemaian benih. Dengan begitu, jumlah tanaman setiap pot nya dapat disesuaikan dan dikontrol.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah panduan cara menanam selada dari biji:

  1. Siapkan media persemaian selada.
  2. Buat lubang dengan menggunakan lidi dengan jumlah 1 lubang tiap kotak.
  3. Masukkan benih kedalam lubang yang sudah dibuat di media semai tersebut.
  4. Tutup kembali benih dengan tanah secara tipis (ketebalan 0,5-1 cm).
  5. Sirami media semai dengan menggunakan sprayer.
  6. Proses persemaian selesai, kemudian tutupi media semai dengan daun pisang kering dan letakkan di tempat yang teduh.
  7. Selanjutnya, Anda bisa melakukan perawatan bibit selada dengan cara menyirami setiap hari dan menyaingi gulma yang tumbuh di media persemaian.
  8. Ketika bibit berumur 3 hari, buka tutupan daun pisang agar bibit tidak mengalami etiolasi.
  9. Setelah berumur 8 hari, bibit selada siap untuk dipindah tanam.

Itu adalah cara semai selada. Setelah memasuki usia pindah tanam, selanjutnya Anda bisa melakukan pindah tanam. Namun, sebelum melakukan pindah tanam, pastikan media tanam Anda sudah siap terlebih dahulu.

4. Persiapan Media Tanam Selada

Media tanam selada perlu dipersiapkan secara cermat agar nantinya tanaman selada yang ditanam bisa tumbuh dengan baik. Lakukan persiapan media tanam dengan menggunakan pupuk organik yang mengandung bakteri baik.

Sebab, bakteri baik bermanfaat untuk menjaga keseimbagan mikroorganisme didalam tanah. Dengan begitu, kesuburan dan kegemburan tanah dapat tetap terjaga. Berikut ini adalah panduan cara persiapan media tanam selada:

  1. Pilih lokasi lahan yang memiliki tanah gembur dan kaya hara.
  2. Ambil bagian top soil tanah dengan cara dicangkuli.
  3. Masukkan tanah tersebut kedalam polybag hingga mendekati bibir polybag.
  4. Siarami dengan air hingga basah dan lembab.
  5. Sebarkan secara merata GDM SaMe Granule Bio Organic dengan dosis 50 gram/tanaman.
  6. Larutkan 250 gr GDM Black BOS kedalam sparayer, kemudian aduk hinngga homogen.
  7. Semprotkan larutan GDM Black BOS keseluruh permukaan tanah.
  8. Diamkan media tanam selama beberapa hari agar bakteri yang terdapat didalam produk GDM Organik tersebut dapat bekerja optimal dalam meyuburkan tanah.

Setelah persiapan media semai, selanjutnya Anda bisa melakukan pindah tanam. Berikut ini adalah panduan cara tanam selada di pot:

5. Cara Menanam Daun Selada

Ketika bbit selada siap untuk pindah tanam, atau berumur 8-10 hari, Anda bisa melakukan cara menanam selada berikut ini:

  1. Cabut bibit selada dari media persemaian.
  2. Buat lubang pada media tanam.
  3. Masukkan bibit selada tersebut ke lubang yang sudah dibuat.
  4. Tutup dengan tanah akar dan bagian pangkal batang selada.
  5. Padatkan tanah tersebut agar selada tidak roboh.
  6. Sirami dengan air hingga basah dan lembab.

Itu adalah panduan cara menanam sayur selada. Setelah proses pindah tanam, maka langkah selanjutnya adalah perawatan selada. Anda disarankan melakaukan perawatan selada dengan cara:

6. Cara Merawat Tanaman Selada

Perawatan tanaman selada cukup mudah. Anda hanya perlu memastikan kebutuhan nutrisinya terpenuhi dan terhindar dari serangan OPT. Agar selada Anda tumbuh subur, berikut ini adalah panduan cara merawat daun selada:

  1. Penyiraman: lakukan penyiraman secara rutin setiap hari dengan menggunakan sprayer pada pagi dan sore hari atau sesuai dengan kondisi tanah dan intensitas matahari.
  2. Penyulaman: penyulaman perlu dilakukan ketika tanaman masih berumur kurang dari 15 hari setelah tanam.
  3. Penyiangan gulma perlu dilakukan secara berkala setiap 1 minggu sekali. Anda bisa melakukan penyiangan gulma dengan cara mencabuti gulma yang ada disekitar tanaman selada.
  4. Pengendalian OPT utama selada, yaitu kutu daun dan busuk akar. Gunakan yellow trap dan jaga kelembaban tanah & tanaman agar tidak terlalu tinggi.
  5. Pencegahan OPT lainnya juga bisa menggunakan produk GDM Organik. Sebab, produk GDM Organik mengandung bakteri baik yang dapat menyerang serangan hama penyakit atau OPT.

Setelah melakukan perawatan selada, selanjutnya Anda perlu melakukan pemupukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman.

7. Cara Pemupukan Selada Secara Organik

Pemupukan selada secara organik terbukti memiliki kelebihan. Seperti lebih sehat untuk dikonsumsi manusia, lebih tahan terhadap serangan hama penyakit, serta pertumbuhan daun yang lebih besar dan subur.

Oleh karena itulah, Anda disarankan untuk melakukan pemupukan selada secara organik. Namun, Anda tetap harus cerdas dalam memilih pupuk organik yang digunakan.

Pilih pupuk organik dari GDM Organik yang mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap serta bakteri premium yang dapat mencegah dan mengendalikan serangan OPT, menggemburkan tanah, menyuburkan tanah, dan menjaga keseimbangan ekosistem tanah. Selain memiliki manfaat luar biasa, produk GDM Organik juga mudah didapatkan dan dijual dengan harga yang terjangkau.

Terlebih, produk ini juga sangat mudah diaplikasikan. Setelah ditanam, Anda hanya perlu melakukan pemupukan dengan cara:

  1. Larutkan 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan kedalam tangki sprayer berisi air penuh.
  2. Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan tersebut ke seluruh permukaan tanaman, utamanya pada bagian bawah daun selada.
  3. Aplikasikan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan ini ketika selada berutmu 7 HST, 15 HST, dan 21 HST.

Itu adalah panduan cara pemupukan selada. Bagaimana? Simple bukan? Hanya dengan menggunakan produk GDM Organik, Anda tidak perlu lagi menambahkan pupuk lain lagi.

Kualitas tanaman selada organic tidak hanya aman untuk tanah dan lahan secara berkelanjutan, namun juga kualitas daun selada yang dihasilkan jauh lebih hemat.

Ini adalah panduan cara menanam selada keriting. Jika ada hal yang belum Anda pahami, Anda bisa melakukan konsultasi secara gratis kepada tim ahli pertanian kami dengan cara klik ikon whatsapp berikut:

Cara Menanam Wortel untuk Pemula, Sampai Panen!

Cara menanam wortel agar menghasilkan

Wortel yang memiliki nama latin Daucus Carota L. merupakan tanaman sayur yang memiliki banyak kandungan vitamin, seperti vitamin A, vitamin B dan Vitamin C. Dengan kandungan dan rasanya yang lezat membuat banyak masyarakat gemar untuk mengkonsumsinya. Apakah Anda tertarik untuk menanam wortel?

Nah, artikel ini akan membahas cara menanam wortel baik untuk dikonsumsi secara mandiri atau untuk budidaya. Anda bisa menanam wortel dalam pot untuk kebutuhan pribadi, dan mempersiapkan lahan untuk melakukan budidaya wortel.

Sebelum memahami lebih lanjut tentang cara menanam wortel, perlu diketahui bahwa wortel memiliki tiga jenis wortel. Jenis imperator berbentuk bulat, panjang, ujungnya lancip dan terdapat akar pada serabut umbinya.

Sementara jenis kedua yakni chantenay dengan bentuk bulat, panjang bersih dari akar serabut, selain itu ujung wortel lebih tumpul. Jenis ketiga yakni nantes, dengan bentuk perpaduan dari kedua jenis yang telah disebutkan.

Berikut ini adalah beberapa cara menanam wortel yang perlu Anda ketahui;

Syarat Tumbuh Tanaman Wortel

Tanaman wortel biasanya ditanaman di dataran tinggi mulai dari 1000 meter dari permukaan laut (mdpl). Namun jangan khawatir, karena tanaman wortel ini masih bisa dibudidayakan di ketinggian 500 mdpl.

Anda perlu memastikan kondisi tanah untuk menanam wortel mengandung banyak humus dan gembur, biasanya tingkat keasamannya antara pH 5,5-6,5.

Persiapan Lahan Tanam Wortel

Langkah pertama untuk menanam wortel adalah mempersiapkan lahannya. Mempersiapkan lahan ini dapat dulur sesuaikan dengan kebutuhan, misalnya apakah ingin melakukan budidaya ataukah hanya menanam dalam pot.

Menyiapkan Lahan Budidaya Wortel

Siapkan lahan seluas mungkin jika Anda ingin melakukan budidaya wortel. Cangkul tanah sedalam kurang lebih 40 cm, karena tanaman wortel yang dipanen adalah umbinya yang tumbuh dalam tanah.

Tanah dengan tekstur gembur membantu pertumbuhan wortel lebih leluasa dan tumbuh dengan sempurna. Jika tanah keras, wortel lebih sulit tumbuh dan biasanya bentuknya menjadi pendek-pendek dan tumbuh cabang pada badan umbi.

Buatlah bedengan jika proses penggemburan tanah telah dilakukan. Buatlah bedengan dengan menyesuaikan lahan yang Anda siapkan. Biasanya ketinggian bedengan mencapai 20-30 cm.

Pastikan mencampurkan pupuk kompos sebagai pupuk dasar saat membentuk bedengan. Dosisnya menyesuaikan kondisi kesuburan tanah, namun normalnya sebanyak 15-20 ton per hektar.

Media Tanam dalam Pot

Nah, bagi Anda yang ingin menanam wortel untuk dikonsumsi secara mandiri, Anda bisa menggunakan pot. Siapkan pot dengan kedalaman sekitar 30-40 meter, agar wortel bisa tumbuh dengan leluasa.

Baca Juga: Cara Menanam Selada Paling Mudah, Bisa Menjadi Bisnis Dirumah

Masukan tanah merah, pasir halus dan kompos dengan perbandingan sama agar media tanah tidak mudah padat. Selain itu, pastikan pot dalam keadaan kering pada saat akan diisi media tanam tersebut. Selanjutnya, masukan bibit wortel dalam pot.

Persiapkan Benih Wortel

Pada tahap persiapan benih wortel ini Anda harus memilih bibit unggul yang beradaptasi dengan baik. Adapun cirinya yakni memiliki produksi tinggi, umbi berbentuk bagus dan berwarna cerah.

Pemilihan Benih

Benih wortel yang berasal dari bunga tanaman wortel, dalam budidaya tanaman ini dilakukan secara langsung dan tidak melewati tahap penyemaian. Benih wortel berbentuk biji dengan ukuran kecil dan cenderung menempel, dan terdapat serabut seperti bulu yang dapat dilihat di permukaan benih wortel.

Pilihlah benih wortel dengan kualitas yang baik, Anda bisa membelinya di toko pertanian terdekat. Pastikan benih yang akan ditaburkan dalam keadaan kering atau lembab karena basah. Hal tersebut agar benih yang akan ditanam tidak menempel satu sama lain.

Pembenihan

Tahap selanjutnya adalah pembenihan. Jika sudah memilih benih yang bagus, pastikan Anda memisahkan benih satu sama lain agar tidak menempel. Lakukan dengan menggosok-gosokan benih atau mencampurkan abu pada benih yang telah disiapkan.

Selanjutnya, taburkan benih di atas larikan yang selanjutnya ditutup dengan tanah lagi. Siram tanah secukupnya jika tanahnya kering, sehingga media tanam lembab kembali. Biasanya tanaman wortel mulai tumbuh 10 hari setelah proses pembenihan.

Mulai Proses Menanam Wortel dari Benih

  1. Buat lubang untuk meletakkan bibit wortel pada lahan atau media tanam, dengan jarak sekitar 3-5 cm pada tiap lubang tanam.
  2. Masukkan bibit wortel pada lubang yang telah dulur buat sebelumnya, tiap lubang ini cukup dulur isi dengan 2 bibit wortel. Jika sudah, tutup kembali lubang memakai media tanam.
  3. Siram bibit wortel menggunakan air secukupnya, dan letakkan pot (jika menanam dalam pot) di area terbuka untuk menerima paparan sinar matahari langsung.

Perawatan 

Melakukan perawatan pada tanaman wortel sangat dibutuhkan untuk menghasilkan umbi yang bagus. Saat tanaman wortel berusia satu bulan, pastikan memberikan pupuk susulan dengan memberikan kompos atau pupuk kandang.

Anda juga bisa menggunakan pupuk cair organik atau pupuk hayati, untuk budidaya secara organik. Nah, dalam hal ini, dulur juga dapat menggunakan rangkaian produk dari GDM Organik.

Semua kandungan dan bahan dalam produk GDM Organik akan membuat tanaman wortel tumbuh subur dan memiliki umbi besar. Berikut ini dosis dan cara menggunakan pupuk dari GDM Organik untuk merawat tanaman budidaya wortel:

Pemupukan Tanaman Wortel Menggunakan GDM Organik

Pupuk untuk Wortel Usia 7, 14, 21, dan 28 HST

Pada usia 7, 14, 2, dan 28 hari setelah tanam (HST), tanaman wortel perlu nutrisi tambahan untuk mendorong proses pertumbuhan umbi. Karenanya, dulur bisa memberikan Pupuk Organik Cair (POC) Spesialis Tanaman Pangan dengan dosis dan cara seperti berikut ini:

  1. Larutkan 500 ml (setara dua gelas air mineral) Pupuk Organik Cair Spesialis Tanaman Pangan dalam setangki air, aduk hingga larutan homogen.
  2. Semprotkan secara merata pada tanaman, dulur bisa mengulangi pemupukan ini tiap minggu atau pada usia 7, 14, 21, dan 28 HST.

Pupuk untuk Wortel Usia 30 HST

Untuk memberikan nutrisi pada tanaman wortel saat berumur 30 HST, dulur bisa memberikan rangkaian pupuk dari GDM Organik, dengan dosis dan cara berikut ini:

  1. Siapkan 100 kg GDM SaMe dan 5 Kg GDM Black BOS, ukuran ini dihitung untuk tiap hektar area tanam atau lahan budidaya. Bila dulur hanya menanam wortel di pot atau dalam lahan yang lebih sempit, dulur bisa menyesuaikan jumlah pupuk dengan luas lahan.
  2. Penggunaan GDM SaMe bisa langsung dulur taburkan pada area atau lahan tanam wortel.
  3. Sementara itu larutkan 250 ml (setara dengan satu gelas air mineral) GDM Black BOS dengan setangki air, kemudian aduk hingga homogen.
  4. Semprotkan larutan GDM Black BOS secara merata pada area perakaran tanaman wortel.

Pupuk untuk Wortel Usia 50 dan 60 HST

  1. Larutkan 500 ml (setara dua gelas air mineral) Pupuk Organik Cair Spesialis Tanaman Pangan dalam setangki air, aduk hingga larutan homogen.
  2. Semprotkan secara merata pada tanaman, dulur bisa mengulangi pemupukan ini pada saat wortel mencapai usia 50 dan 60 hari setelah tanam (HST).

Penanggulangan Hama/Penyakit

Penanggulangan hama dan penyakit harus dikuasai dengan baik, agar pada masa panen menghasilkan wortel yang sempurna. Biasanya hama yang kerap muncul yakni ulat tanah dan kutu daun.

Anda bisa memberantas ulat dengan menemukan sarangnya, lalu ambil secara manual dan membasminya. Lakukan penanggulangan hama ini pada pagi hari.

Selain itu, pastikan Anda menjaga kebersihan lahan dengan menyiangi gulma secara teratur. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya serangan ulat. Jika kondisi hama atau penyakit semakin mengganas, Anda bisa menggunakan pestisida jenis furadan.

Dalam penanggulangan kutu daun, gunakan insektisida dengan menyemprotkan ke daun tanaman. Biasanya kutu daun ini membuat daun tanaman menjadi keriting.

Selain itu, penyakit lain yang kerap menyerang adalah bercak daun, atau sejenis cendawan. Penyakit ini menyerang daun yang tua, sehingga Anda perlu menyemprotkan larutan fungisida untuk menanggulanginya.

Pemanenan

Panen wortel dihasilkan setelah 3 bulan setelah penanaman benih, sehingga Anda harus memperhatikan masa panen. Wortel akan terlalu tua, tekstur umbi menjadi keras dan rasanya tidak enak jika terlalu tua.

Adapun cara panen adalah dengan mencabut umbi wortel. Selanjutnya, cuci dan bersihkan dari tanah yang menempel pada umbi dengan air bersih. Pemotongan pangkal umbi bisa dulur lakukan sesuai dengan permintaan pasar.

Nah, dulur itu adalah penjelasan mengenai cara menanam wortel, baik ketika ingin budidaya maupun sebagai bagian dari hobi. Apakah dulur sudah tertarik untuk menanam wortel sendiri?

Jangan lupa untuk terus menggunakan rangkaian produk GDM Organik agar tanaman wortel dapat tumbuh subur dan menghasilkan umbi besar.

Jika dulur masih ragu mengenai bagaimana cara membudidayakan wortel dan menggunakan dosis GDM Organik yang tepat, langsung diskusikan bersama tim ahli kami dengan klik tombol di bawah ini!

Tangkal Radikal Bebas, Ini 5 Fungsi Rumput Mutiara

Rumput mutiara dan fungsinya

Rumput mutiara merupakan jenis tumbuhan liar yang keberadaannya sering kali diabaikan, bahkan dianggap sebagai tanaman pengganggu. Namun, setelah diketahui beragam potensi manfaat rumput mutiara untuk kesehatan, tanaman ini menjadi populer hingga akhirnya dicari banyak orang.

Rumput mutiara (Hedyotis corymbosa) adalah salah satu jenis tanaman rumput mutiara yang berasal dari keluarga Rubiaceae. Rumput ini umumnya tumbuh subur di tanah yang lembap, seperti di pinggir sungai atau selokan.

Di beberapa negara, seperti India dan Cina, tanaman ini telah digunakan sebagai salah satu obat herbal. Belakangan ini, rumput mutiara banyak menjadi sorotan karena diklaim bermanfaat untuk mencegah dan mengobati kanker.

Berbagai Manfaat Rumput Mutiara untuk Kesehatan

Sejumlah riset sejauh ini menunjukkan umput mutiara dan khasiatnya bahwa ada beberapa manfaat rumput mutiara yang baik untuk kesehatan, antara lain:

1. Menangkal radikal bebas

Rumput mutiara diketahui mengandung banyak senyawa bioaktif yang memiliki sifat antioksidan, mulai dari fenol, saponin, tanin, flavonoid, hingga terpenoid. Hal ini menjadikan rumput mutiara baik dikonsumsi untuk mencegah dan memperbaiki kerusakan sel-sel tubuh akibat paparan radikal bebas.

Paparan radikal bebas berlebih merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti diabetes, kanker, dan penyakit kardiovaskular. Radikal bebas juga dapat membuat tubuh menjadi lebih cepat mengalami penuaan.

2. Meningkatkan imunitas tubuh

Rumput Mutiara juga diketahui bermanfaat untuk mendukung daya tahan tubuh agar tetap kuat. Sistem imunitas tubuh yang kuat berperan penting dalam melawan berbagai bakteri dan virus penyebab infeksi, sehingga tubuh akan jarang sakit.

Tak hanya itu, sistem imunitas tubuh yang kuat juga berperan penting dalam mendukung proses pemulihan ketika sakit, misalnya saat sedang flu.

3. Menjaga kesehatan dan fungsi otak

Riset menunjukkan bahwa rumput mutiara memiliki sifat antioksidan yang kuat dan efek antiradang. Efek tersebut menjadikan rumput mutiara baik dikonsumsi untuk memelihara fungsi dan kesehatan otak.

Orang yang rutin mengonsumsi manfaat rumput mutiara ditambah suplemen tertentu, termasuk rumput mutiara, disebut memiliki daya ingat yang lebih baik dan berisiko lebih rendah untuk mengalami pikun atau demensia serta depresi.

4. Memelihara kesehatan organ hati

Tak hanya baik untuk otak, kandungan senyawa yang bersifat antioksidan dan antiradang pada rumput mutiara juga diketahui baik untuk kesehatan dan fungsi hati. Riset menunjukkan bahwa tanaman herbal ini dapat mengurangi peradangan di hati dan mencegah kerusakan hati.

Namun, untuk mendapatkan manfaat tersebut, Anda tidak bisa hanya mengandalkan rumput mutiara. Agar hati tetap sehat, Anda juga perlu melakukan cara lain, seperti menjauhi minuman beralkohol, rokok, dan narkoba, rutin berolahraga, mendapatkan imunisasi hepatitis A dan hepatitis B, serta mempraktikkan hubungan seks aman.

Baca Juga: Bayam Duri, Gulma yang Tumbuh Liar Namun Kaya Manfaat

5. Menghambat pertumbuhan sel kanker

Rumput mutiara diketahui mengandung banyak senyawa yang memiliki sifat antioksidan dan antikanker, seperti asam ursolat dan asam uleanolat. Riset di laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak rumput mutiara dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.

Namun, hingga kini belum ada riset yang dapat membuktikan bahwa rumput mutiara atau rumput karpet bermanfaat sebagai obat kanker layaknya kemoterapi.

Selain berbagai manfaat di atas, rumput mutiara juga kerap digunakan untuk mengatasi demam dan mengobati infeksi, misalnya pada penyakit tuberkulosis dan malaria. Sayangnya, efektivitas manfaat rumput mutiara tersebut masih belum diteliti lebih lanjut.

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mengonsumsi Rumput Mutiara

Pengolahan rumput mutiara umumnya dilakukan secara tradisional, yaitu dengan cara direbus lalu disaring, kemudian air rebusannya diminum sebagai jamu atau teh herbal. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen rumput mutiara yang telah diolah dalam bentuk tablet atau kapsul.

Meski rumput mutiara menyimpan beragam manfaat untuk kesehatan, penting untuk dipahami bahwa klaim manfaat efek samping rumput mutiara tersebut sebagian besar baru diketahui melalui riset pada hewan percobaan di laboratorium. Hingga saat ini, efektivitas berbagai manfaat rumput mutiara pada manusia, terutama sebagai obat, masih perlu dikaji lebih lanjut.

Tumbuhan ini juga belum terbukti aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui serta penderita penyakit tertentu, seperti kerusakan hati berat. Karena berpotensi menimbulkan efek interaksi obat, rumput mutiara juga sebaiknya tidak dikonsumsi oleh orang yang sedang menjalani pengobatan dari dokter.

Oleh karena itu, jika Anda ingin menggunakan rumput mutiara sebagai pengobatan untuk penyakit tertentu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

error: Content is protected !!